Malam ini sekeluarga berkumpul, Saya istri, anakku dan yang pengasuh anak anakku. Setetelah makan malam saya nonton TV dan putriku bermain dengan balon gas yang baru di belinya. Tiba-tiba booom balonnya pecah dan mengagetkan kami semua. Wajah putriku antara kaget dan takut. Melihat ekspresi wajahnya yang lucu saya tertawa. Namun karena merasa ditertawakan putriku ngambek dan lari ke kamar lalu mengunci kamar dari dalam.
Ternyata semua jendela terkunci dari dalam. Karena saya kwatir anak saya yang berusia baru 4 tahun tidak bisa membuka pintu saya marah dan mintanya membuka kunci dari dalam. Ternyata pas di kunci, putriku mengunci dengan full 2 kali klik sehingga ketika dibuka putriku agak susah membukanya.
Saya panik dan mungkin putriku juga merasakan kepanikanku sehingga akhirnya dia juga panik dan histerius dengan tangisan yang kencang karena tidak dapat membuka pintu. Putriku merasa tidak bisadan dengan usahanya dia mencoba namun tidak berhasil. Saya coba cari akal dan iya jendela kami lebih mudah dibuka, saya minta dia membuka jendela dan saya coba tenang mengarahkan namun karena jendela agak tinggi putriku tetap histerius karena merasa tidak bisa meraih jendela.
Saya berusaha tenang dan mencoba arahkan putriku agar mengosongkan kursi dan mendorong kursi kosong tersebut dekat jendela supaya dia dapat meraih engsel jendela. Puji Tuhannya putriku ini paham dan melakukan instruksiku meskipun dalam keadaan histerius dan ketika sudah mencapai engsel jendela saya minta dia mengangkatkuncinya dan tidak butuh waktu lama jendela itu terbuka dan saya coba mengeluarkan putriku terlebih dahulu dan menenangkannya.
Ternyata kepanikan tidak akan membuat kita menyelesaikan masalah dengan cepat dan ketika kita panik orang-orang disekitar juga menjadi ikutan panik. Peristiwa ini memberikan gambaran kepadaku betapa anak kecilpun dapat menyelesaikan masalah ketika kita mengarahkannya dengan baik dan tenang yang paling penting kita mempercayainya dan membimbimbing dengan dengan.