Saat ini penggunaan penggunaan aplikasi di smart phone khususnya untuk chatting menjadi pilihan yang banyak dipakai oleh semua pengguna smartphone. Awalnya dimulai dari Bbbm kemudian berkembang aplikasi lainnya seprti whatsapp, line, wechat, facebook mesengger dan beberapa aplikasi chat lainnya.
Di lingkungan kerja penggunaan komunikasi melalui aplikasi banyak digunakan untuk mempercepat komunikasi diantara anggota tim. Beberapa Pemimpin memuat grup melalui aplikasi untuk berkomunikasi dengan cepat dan lancar dengan anggota timmnya. Tujuannya agar anggota tim dapat langsung mengetahui perkembangan dan permintaan, update pekerjaan ke anggota timnya.
Aplikasi yang saat ini terkenal digunakan adalah whatsapp. Bahkan beberapa Pemimpin mewajibkan anggota timmnya masuk ke group whatsapp yang diinisiasi pemimpinnya (Manager). Semua anggota tim wajib masuk grup dengan keinginan senddiri maupun karena terpaksa.
Ada fenomena yang saya temui dari pemakaian grup dalam komunikasi organisasi dimana Pemimpin tim yang mewajibkan semua anggota timnya masuk grup yaitu anggota tim juga membuat grup sendiri tanpa mengikutkan Atasannya dalam grup. Apa tujuan grup ini dibuat? Beberapa orang menyampaikan grup untuk ceng cengan atasan, grup untuk menghibur diri sesama anggota tim dari perlakukan atasan. Grup ini biasanya lebih rame dari pada grup resmi yang dibuat Pimpinan tim karena lebih bebas mengeluarkan uneg-uneg, keluhan, katarsis, ledek ledekan bahkan ceng-cengan atasan.
Fenomena ini muncul karena beberapa sikap, perilaku atasan (kata-kata, tindakan) yang dirasa oleh bawahannya tidak menyenangkan, negatif, ketat (seperti suka ngomel, emosi, moody, tidak membela bawahan, kata-kata keras, tekanan kerja yang tinggi). Grup ini muncul biasanya muncul di level Staff-Supervisor dan masih berusia muda.
Grup WA ini akan rame apabila salah satu bawahan baru saja dimarahin oleh atasan dan beberapa temannya langsung aktif dengan jari mereka di samrtphone dan sambil senyam senyum sendiri bahkan saat meetingpun bisa terjadi.
So kalau anda seorang pemimpin perhatikan cara anda memimpin, perbaiki gaya memimpin anda. Jika sebagai atasan kita memperlakukan bawahan dengan baik maka kemungkinan grup ini tidak akan dibuat oleh bawahan anda.
Apabila Anda menjadi seorang pemimpin, tetaplah gembira dalam menjalankan tugas