Friday, July 22, 2016

Hayoo Kembangkan Kreativitas

Coba anda ambil selembar kertas dan buatlah gambar “pemandangan” di kertas tersebut. Aha Saya bisa membaca pikiran anda. Yang anda gambar adalah 2 gunung lalu di tengah gunung itu matahari bersinar. Ada yang menambahkan gambar dan ada sawah sawah di bawa kaki gunung. Saya sudah melakukan percobaan ini dalam sesi training dan kebanyakan gambarnya yah sekitar gunung kembar dan matahari. Mengapa gambar kita mirip yah? Kalau dilihat dari latar belakang asal, sekolah, latar belakang keluarga beragam lho misalnya Jawa, Sumatra, Sulawesi, Flores, Bali dan dari seluruh Indonesia. Kemungkinan ada yang salah dalam hal ini, bukan karena kita tidak bisa menggambar yang lain namun kata pemadangan sudah melekat dan diasosiasikan dengan gunung. Hal ini membuat kita menjadi tidak kreatif menggambar pemandangan karena sudah dibatasi dengan gambaran mental kita tentang pemandangan. Kalau kita ingin explore lebih dalam namanya pemandangan adalah segala sesuatu yang kita lihat. Batasan yang kita buat terhadap diri kita membuat kreativitas kita berkurang. Apa sih kreativitas? Kreativitas adalah kemampuan berpikir dengan cara baru atau menjadi orisinil. Albert Einstein menyampaikan bahwa kegilaan: Melakukan hal yang sama secara terus menerus dan mengharapkan hasil yang berbeda. Supaya bisa menghasilkan hal yang bebrbeda lakukan dengan cara yang berbeda. Mulai dari berpikir dari sisi yang bebrbeda, membayangkan dari sisi yang berbeda. Bagaimana mengembangankan kemampuan kreativitas? Pemikiran kreatif lahir dari kemampuan kita untuk dapat menghasilakan Kefasihan, Fleksibilitas dan Originalitas. Mari kita kulik satu persatu. Kefasihan Seberapa cepat dan seberapa mudah kita melepaskan ide-ide baru yang kreatif. Contoh ketika kita diminta braisorming atau sumbang sarang terhadap suatu hal, maka kecepatan ide-ide tentang hal teresbut adalah kemampuan kefasihan. Fleksibilitas Kemampuan kita melihat sesuatu dari sudut pandang lain, mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang yang berlawanan, mengambil konsep-konsep lama & mengaturnya kembali dalam cara baru, dan membalikkan ide-ide yang sudah ada. Ini juga termasuk kemampuan kita menggunakan semua indra dalam menciptakan ide-ide baru. Orisinalitas Ini adalah inti dari semua pemikiran kreatif, dan mewakili kemampuan kita menghasilkan ide-ide yang unik, tidak biasa, “eksentrik”. Meskipun banyak orang menggangap orang seperti ini sebagai “tidak terkendali”, sebenarnya yang benar justru sebaliknya: orisinalitas sering kali merupakan hasil dari sejumlah besar energi intelektual yang diarahkan, dan pada umumnya menunjukkan kemampuan konsentrasi tinggi. Bagaimana cara mencapai ketiga hal diatas? Beberapa pendekatan adalah dengan menggunakan kemampuan ortak secara maksimal baik otak kiri dan otak kanan. Biasanya kita hanya mengandalkan otak kiri. Dengan melibatkan imajinasi, kita akan menjamin bahwa kita juga menggunakan otak kanan. Jika kita hanya melibatkan salah satu sisi otak, kita mengurangi kinerja keseluruhan otak secara drastis.

Sunday, May 1, 2016

Group WA Kantor


Saat ini penggunaan penggunaan aplikasi di smart phone khususnya untuk chatting menjadi pilihan yang banyak dipakai oleh semua pengguna smartphone. Awalnya dimulai dari Bbbm kemudian berkembang aplikasi lainnya seprti whatsapp, line, wechat, facebook mesengger dan beberapa aplikasi chat lainnya. Di lingkungan kerja penggunaan komunikasi melalui aplikasi banyak digunakan untuk mempercepat komunikasi diantara anggota tim. Beberapa Pemimpin memuat grup melalui aplikasi untuk berkomunikasi dengan cepat dan lancar dengan anggota timmnya. Tujuannya agar anggota tim dapat langsung mengetahui perkembangan dan permintaan, update pekerjaan ke anggota timnya. Aplikasi yang saat ini terkenal digunakan adalah whatsapp. Bahkan beberapa Pemimpin mewajibkan anggota timmnya masuk ke group whatsapp yang diinisiasi pemimpinnya (Manager). Semua anggota tim wajib masuk grup dengan keinginan senddiri maupun karena terpaksa. Ada fenomena yang saya temui dari pemakaian grup dalam komunikasi organisasi dimana Pemimpin tim yang mewajibkan semua anggota timnya masuk grup yaitu anggota tim juga membuat grup sendiri tanpa mengikutkan Atasannya dalam grup. Apa tujuan grup ini dibuat? Beberapa orang menyampaikan grup untuk ceng cengan atasan, grup untuk menghibur diri sesama anggota tim dari perlakukan atasan. Grup ini biasanya lebih rame dari pada grup resmi yang dibuat Pimpinan tim karena lebih bebas mengeluarkan uneg-uneg, keluhan, katarsis, ledek ledekan bahkan ceng-cengan atasan. Fenomena ini muncul karena beberapa sikap, perilaku atasan (kata-kata, tindakan) yang dirasa oleh bawahannya tidak menyenangkan, negatif, ketat (seperti suka ngomel, emosi, moody, tidak membela bawahan, kata-kata keras, tekanan kerja yang tinggi). Grup ini muncul biasanya muncul di level Staff-Supervisor dan masih berusia muda. Grup WA ini akan rame apabila salah satu bawahan baru saja dimarahin oleh atasan dan beberapa temannya langsung aktif dengan jari mereka di samrtphone dan sambil senyam senyum sendiri bahkan saat meetingpun bisa terjadi. So kalau anda seorang pemimpin perhatikan cara anda memimpin, perbaiki gaya memimpin anda. Jika sebagai atasan kita memperlakukan bawahan dengan baik maka kemungkinan grup ini tidak akan dibuat oleh bawahan anda. Apabila Anda menjadi seorang pemimpin, tetaplah gembira dalam menjalankan tugas

Monday, March 7, 2016

Be Proactive 2

Proses kerja dalam diri orang reaktif yaitu ketika ada stimulus dia langsung memberikan respon tanpa mencoba mencerna dulu. Setelah kejadian baru kemudian dicerna dipikirkan dan barulah kesadaran timbul bahwa kita sudah salah mengambil keputusan. Respon pribadi orang reaktif dikendalikan oleh mood, situasi, dan orang lain. Biasanya beberapa hal yang sering jadi kambing hitam perilaku orang reaktif misalnya karena Genetik – bawaan diri, misalnya pernyataan “Kakek, Bapak saya pemarah. Wajarlah kalau saya juga pemarah.”; Psikis – didikan masa kecil “Dari kecil saya sudah diajarinnya begini oleh orang tua saya. Susah merubahnya!”; Lingkungan – orang lain/lingkungan “Semua orang juga begitu berteriak kalau bicara. Saya sih cuma ngikut aja.” Sikap reaktif tidak membuat pribadi kita menjadi efektif so mari kita belajar dan mencoba menjadi pribadi yang proaktif. Apa itu proaktif? Orang proaktif adalah orang yang ketika ada stumulus dia menunda responnya. Gimana caranya menunda respon? Memang perlu latihan dan pembiasaan. Contoh ke ilustrasi anjing menggongong di atas kalau orang tersebut adalah orang proaktif dia akan melihat sekeliling dulu khususnya sumber suara gonggongan dan dengan begitu dia sadar bahwa anjing yang mengonggong itu diikat responnya jadi berbeda dong yah dengan jalan biasa atau menghindar sedikit agar tidak terlalu dekat dekat dengan ikatan anjingnya. Ilustrasi bayangan besar, apabila orang tersebut seorang yang proaktif maka dia akan mengamati sekitar dan timbul kesadaran bahwa ada bulan bercahaya sangat terang dan bulan itu membuat bayangan pohon menjadi besar sehingga reaksinya juga akan bebrbeda misalnya tetap berjalan biasa meski sempat agak kaget dan tidak menimbulkan kepanikan buat rekan-rekan yang lain. Saat menunda respon ini akan muncul beberapa pertimbangan antara lain kesadaran diri, imajinasi, suara hati dan kehendak bebsa kita untuk memilih respon. Hal ini berlangsung cepat juga dalam diri kita. Orang proaktif dalam kesehariannya mampu dan bebas memilih respon sesuai dengan nilai-nilai yang ada sehingga akan timbul tanggung jawab diri. Kita memiliki kemampuan memilih respon sehingga ketika pilihan kita itu agak keliru kita akan mengakuinya sebagai hasil keputusan sadar kita yang mungkin belum maksimal dan bukannya meyalahkan situasi atau orang lain disekitar kita. Saat melakukan sesuatu, kitalah yang memutuskan even tidak sesuai dengan diri kita misalnya memilih jurusan kuliah karena orang tua yang memaksa namun pada akhirnya kitalah yang memutuskan untuk menjalankan. Sebagai orang proaktif kita bertanggung jawab terhadap pilihan itu seperti menjalankan proses kuliah dengan maksimal atau menjalankan keputusan yang sudah kita ambil. Mari kita berlatih teman-teman menjadi orang proaktif. Ingat yah Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali orang itu mau mengubah nasibnya sendiri. Setiap orang punya potensi yang besar untuk maju, tetapi hanya orang yang mau berusaha yang akan maju. Orang-orang yang sukses adalah orang yang yakin ia mampu dan berusaha membuktikannya

Be Proaktif 1

Pernahkan Anda menghadapi situasi ketika sedang berjalan tiba-tiba ada anjing di dekat kita menggonggong dengan kencang dan tanpa berpikir panjang anda langsung berlari kencang lalu tiba-tiba jatuh karena terantuk batu. Setelah anda melihat lagi ke belakang ternyata anjing yang menggonggong diikat sehingga tidak mungkin berlari menggigit. Pernah juga mengalami kejadian ketika jalan malam dan tiba-tiba melihat bayangan mirip orang yang begitu besar di depan andalalu Anda berlari kencang dan karena saking semangatnya berlari lalu jatuh dan sambil meringis menahan sakit di lutut kena batu anda menoleh ke belakang dan ternyata bayangan yang anda lihat adalah bayangan pohon sebelah jalan yang terkena sinar bulan. Reaksi otomatis seperti ini terbawa dalam keseharian ketika saat guru bertanya tentang siapa yang ribut lalu semuanya menyahut tidak tahu atau ketika orang datang ke kita langsung menunjuk kita yang melakukan hal yang diluar aturan dan secara spontan kita menyangkal atau ketika kita sering memotong pembicaraan orang lain karena kita menganggapnya bertele-tele. Sikap menyalahkan situasi atau menyalahkan sesuatu di luar diri kita akan membuat kita menjadi tidak efektif lho. Pribadi yang efektif tidak timbul begitu saja melainkan perlu diusahakan, dengan menjadi pribadi yang efektif akan membuat kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Dan dengan bertanggung jawab atas diri kita sendiri, kita juga akan mampu memenuhi tanggung jawab lingkungan atau perusahaan lewat hasil kinerja kita yang optimal Salah satu cara menjadi pribadi efektif adalah menjadi pribadi yang proaktif. Sebelum mendalami sikap proaktif yuk kita kenali dulu yah yang namanya sikap reaktif. Kembali ke ilustrasi awal saya tentang orang yang bereaksi spontan terhadap gonggongan anjing dan bayangan besar tadi. Orang dalam ilustrasi di atas dapat kita kategoriikan sebagai orang Reaktif. Hmmm kenapa reaktif yah??

Friday, February 27, 2015

Sebelum bulan Februari berakhir saya ingin sharing tentang cinta. Bulan Februari identik dengan bulan cinta dengan perayaan Valentine tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang sedunia. Banyak orang khususnya anak muda merayakan hari ini sebagai hari untuk lebih mengungkapkan cintanya kepada orang-orang yang disayanginya. Beberapa minggu lalu saya bertugas sebagai anggota tata tertib di gereja untuk misa minggu. Tugas Tatib adalah mengatur lalu lintas orang-orang yang hadir di misa ini termasuk mengantar ke tempat duduk. Saat saya sedang menunggu di depan pintu masuk turunlah dari mobil sepasang opa oma yang diantar anaknya untuk misa. Sang anak meminta saya agar mencarikan tempat duduk yang kosong untuk mereka. Opa Oma ini sudah tua sekitar 70-an, Si Oma sudah menggunakan tongkat saat berjalan dan opa berjalan dengan badan yang sudah bungkuk. Saat saya mengantarkan mereka ke tempat yang kosong ternyata hanya ada satu kursi yang kosong. Saya agak bingung siapa yang didahulukan duduk. Dengan penuh kelembutan si Oma meminta Opa untuk duduk duluan di tempat itu. "Papi saja yang duduk yah, nanti mami mencari kursi yang lain". Sang opa pun dengan lembut "Mami saja yang duduk sya yang akan cari tempat lain". Namun dengan kelembutan Oma tetap mempersilakan Opa duduk. Disitu saya terenyuh wah kedua opa oma ini masih menyisahkan cinta yang dalam satu sama lain bahkan tanpa perduli bahwa oma sudah menggunakan bantuan tongkat dia tetap mempersilakan dan mendahulukan suaminya untuk duduk namun Opapun dengan kelembutannya tetap meminta oma duduk. Inilah gambaran cinta yang tulus diantara hubungan oma opa, tidak ada yang egois, berusaha mendahulukan pasangannya. Contoh yang kecil namun menyentuh saya. Pada akhirnya salah seorang umat yang melihat hal ini dan terenyuh juga akhirnya berdiri dan mempersilakan oma oma duduk berdampingan. Thank you yah opa n oma menunjukan rasa cinta yang tulus kepada kami yang masih muda ini. Sentul City, Februari 2015