Sunday, March 14, 2010

Piring Hati


Coba kita bayangkan bagaimana kita dapat menikmati makan kalau piring yang digunakan untuk makan masih kotor karena belum di cuci. Saya jadi membayangkan apabila saya dalam situasi seperti ini, pasti tidak akan bisa makan dengan enak bahkan saya tidak akan makan karena menjijikan dan tentu saja tidak sehat dong. Inilah yang dialami anak bungsu dalam perumpamaan Yesus tentang “Anak Hilang” dalam kotbah minggu ini di gereja Matraman. Cerita alkitab yang paling sering dipakai untuk menggambarkan pengampunan dan kebijaksanaan Bapa mengenai kerelaan hati untuk mengampuni seseorang yang sudah menyakiti dan durhaka terhadap ayahnya. Perikop yang menggambarkan ketulusan hati untuk memberi kesempatan kedua kepada orang lain untuk berubah.

Gambaran mengenai piring tadi memperlihatkan situasi hati kita, bagaimana Tuhan dapat masuk kedalam hati kita kalau hati kita seperti piring yang belum dicuci, masih menyisakan banyak sisa makanan. Piring hati kita dipenuhi dendam, kebencian, tidak tulus dan cinta bersyarat kepada sesama kita. Meskipun piring hati kita masih kotor Tuhan tetap memasuki hati kita dan tentu saja piring hati yang memiliki keinginan untuk berubah dan memilih untuk dicuci bersih dengan pertobatan.

Masa Prapaskah ini kesempatan itu, saya sendiripun merasa piring hatiku masih kotor, saya masih menyediakan piring hati yang kotor dengan ketidak tulusan, membenci. Ah betapa tidak berartinya aku. Renungan hari ini membuat aku sadar kekurangku. Mari mencuci piring hati kita dengan bersih sehingga ketika Tuhan menyapa kita Piring hati kita layak untuk diberikan kepada Tuhan. Jakarta, 14 Maret 2010 .

No comments: