Mungkin anda pernah mengalami apa yang terjadi pada diri saya pagi tadi. Kalau menuruti kata hati kejadian yang saya alami hari ini menyebalkan dan mungkin bisa dianggap hari yang sial tetapi dengan bereaksi positif saya dapat melewatinya dengan mulus.
Ceritanya begini
Hari ini saya bangun agak terlambat, mungkin karena pengaruh tidurnya juga kurang lama karena nonton final Sepak bola antara Indonesia dan Malaysia plus Putri kecil saya agak rewel malam tadi sehingga membuat tidurku jadi berkurang.
Seperti biasanya saya berangkat pukul 7.05 menit, setelah mengeluarkan motor dari rumah saat saya starter dengan starter tangan ngga hidup mesinnya, saya coba beberapa kali hasilnya tetap sama. Saya kemudian starter manual beberapa kali baru berhasil. ‘Apa yang terjadi dengan motor ini? Padahal baru kemarin saya servis lengkap’. Setelah mesin motornya hidup, ‘lha kog jarum bensinnnya ngga naik masih di dekat batas bawah, hmmm bensinku habis nih’.
Saya kemudian mengendarai motor ke arah pom bensin di Utan Kayu, yang berarti saya menjauh dari arah ke kantor. Setelah mengisi bensin saya mebuka tas untuk mengambil uang, ‘lha lha kog yah dompetku ngga ada???!!!, setelah di cari disemua saku tas tetap saja tidak ketemu. Saya kemudian minta maaf ke petugas pom bensin dan dengan modal senyum saya berhasil minta ijin untuk menunda pembayaran supaya pengendara di belakang dapat dilayani.
Saya kemudian meminggirkan motor dan berusaha mencari dompet di tas. Saya yakin benar saya sudah memasukan dompetnya ke tas, sampil menahan malu dan sedikit kesal dengan diri sendiri saya menelpon ke rumah untuk mengecek apakah dompetnya ketinggalan, ternyata dompetnya tidak ada. ’Waduh apa jatuh di jalan yah’, sekali lagi saya cek tas saya lebih teliti. Saku luar, saku tengah dan saya memeriksa ke tempat laptop dan ahaa dompetnya terselip di dalam laptop diantara ruang sempit di bagian laptop. Sambil senyum nyengir mentertawakan keteledoranku, saya membayar ke petugas pom bensin. Saya coba rekonstruksi dalam pikiranku, bagaimana dompet itu bisa masuk ke bagian laptop? Saya pun menyimpulkan sendiri, saat saya menyimpan dompet tadi saya asal masukin saja sehingga tidak tahu jatuh kemana dompetnya di dalam tas.
Setelah membereskan pembayaran saya menghampiri motor dengan lega, ketika menghidupkan motor ternyata dengan starter tangan juga masih belum bisa, saya kemudian menghidupkan secara manual. Hasilnya tetap saja ngga hidup. Duuuh ada apa lagi nih motor, tadi masih bisa secara manual, saya celingak-celinguk diantara beberapa tombol motor. Inilah akibatnya kalau hanya tau pakai motor saja tanpa mengetahui fungsi dasar tombol-tombol yang ada. Saya coba diamkan sebentar kemudian mencoba menghidupkan lagi, hasilnya masih sama, sami mawon ngga hidup juga. Saya bolak balik memutar kunci kemudian mencoba menghidupkan lagi hasilnya yah sama saja.
Antara malu, panas, keringatan saya meoleh malu-malu kebelakang, samping atau depan berharap ada yang datang membantu atau berharap ngga ada yang mentertawakan tingkah lakuku sejak pengisian bensin tadi. Aman semua orang sibuk dengan urusan masing-masing tidak ada yang senyum atau ketawa mengejek tetapi tidak ada juga yang datang membantu.
Akhirnya saya mendorong motor untuk balik saja ke rumah dan sambil mendorong saya memperhatikan jam, wadooh sudah jam 7.20. Bisa-bisa telat ini. Sesampai di pinggir jalan Utan Kayu saya mencoba menghidupkan lagi motornya secara manual, masih belum bisa hidup juga. Terpaksa menahan panas dan dengan keringat mulai bercucuran saya dorong lagi. Keringat semakin deras, rambut sudah basah di dalam helm.
Setelah memasuki gang jalan potong kerumah kira-kira 500m dari pom bensin, muncul lagi masalah. Ini yang susah diatasi nih, saya kebelet buang air besar. Aduh baru sadar tadi pagi belum melakukan ritual yang satu ini. Hadooh kalau hal lain mungkin bisa saya tahan tetapi metablisme tubuh yang satu ini menyiksa kalau tidak terlampiaskan. Bagaimana lagi nih, sudah motor mogok, panas, keringet, kebelet hmmm lengkap lah sudah.
Ditengah kepanikan ini saya berhenti mengambil napas dan mencoba menghidupkan lagi motornya, satu, dua masih sama, saya coba lagi dan memasuki percobaan ketiga horeee motornya hidup. Tanpa menunggu waktu lama saya langsung tarik gas tancap menuju ke rumah lagi. Ditengah rasa kebelet yang ada dan keingat saya memacu motor saya dan aman sampai rumah dengan selamat.
Saya langsung masuk rumah, putriku yang baru saja makan pagi senyum-senyum melihat ayahnya balik. Tanpa mengeluarkan sepatu saya langsung ke toilet, oughhh rasanya lega banget. Setelah selesai melakukan ritual ini saya kembali ke ruang tengah dan baru nengok dan godain putriku sebentar langsung keluar dan tetap was-was motor akan susah lagi hidupnya. Saya coba dengan beberapa kali percobaan motor akhirnya hidup. Saya konsen ke kantor dan ngga mau lagi mengecek jam takut setelah tahu saat itu jam berapa malah panik dan mengendara motor secara tidak aman.
Saya tetap mengendara motor dengan aman, dengan kecepatan yang stabil dan anda tau, jalanan kog yah sepi ngga seramai biasanya. Saya memacu motor dan sampai di kantor dengan selamat. Puji Tuhan, saat absent masih ada 5 menit sebelum jam delapan, ini berarti saya sampai kantor lumb telat. Saat masuk kantor kayaknya saya mencium bau apek dan setelah di cek kayaknya rambut kepala saya agak apek karena sepanjang pagi tidak membuka helm sehingga saat buka helm rambut basah dan helm bagian dalampun basah. Akh ngga pedulilah yang penting sampai di kantor dengan selamat dan tidak terlambat.
Moral dari pengalamanku adalah,
Ternyata kalau kita mengalami suatu peristiwa yang tidak mengenakan dan kita merespon secara positif hasilnya luar biasa tidak membuat kita menjadi kesal dengan diri kita dan tidak juga berpengaruh ke orang-oran disekitar kita dan tentu saja tidak ada pengaruhnya pada kinerja kita seharian. Saya menulis cerita ini di jam 5 sore , masih mengingat dengan detil kejajadian tadi pagi dan rasanya hari ini saya melewatinya dengan luar biasa, saya bekerja lebih produktif.
So rekan, tetaplah calm, positif saat menghadapi situasi yang menghambat dan tidak menyenangkan karena reakasi kita terhadap kejadian seperti ini akan berpengaruh pada keseluruhan pengalaman hidup kita seharian. Kadang-kadang kita tidak sadar semua kejadian ini adalah hasil dari tindakan kita sendiri so kita perlu mentertawakan diri sendiri dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk kedepannya.
No comments:
Post a Comment