Suatu hari diacara makan siang bersama seorang teman menyampaikan bahwa atasannya sekarang ini seperti dementor. Ketika bosnya keluar dari ruangannya seluruh ruangan menjadi hening, ruangan terasa menjadi lebih dingin dari biasasanya dan semua orang terlihat sibuk dengan pekerjaanya masing-masing, bahkan menolehpun enggan.
Apakah kehadiran fisik bisa memicu semua ini, ternyata rekan saya itu sudah merasakan dan melihat sendiri bagaimana perlakuan bosnya ketika ada satu rekannya melakukan kesalahan, maka dia akan dimarahin di depan teman-teman yang lain. Pekerjaan selalu terasa ngga ada yang benar dimata dia. Pujian?? Boro-boro kata terima kasih saja jarang. Meeting adalah waktu yang sangat menyiksa katanya, karena disitulah ceramah sampai 3 mata kuliah kalau dihitung atau 9 SKS akan berlangsung.
Apakah kehadiran fisik bisa memicu semua ini, ternyata rekan saya itu sudah merasakan dan melihat sendiri bagaimana perlakuan bosnya ketika ada satu rekannya melakukan kesalahan, maka dia akan dimarahin di depan teman-teman yang lain. Pekerjaan selalu terasa ngga ada yang benar dimata dia. Pujian?? Boro-boro kata terima kasih saja jarang. Meeting adalah waktu yang sangat menyiksa katanya, karena disitulah ceramah sampai 3 mata kuliah kalau dihitung atau 9 SKS akan berlangsung.
Anda mungkin sudah mengetahui istilah dementor. Istilah ini di perkenalkan oleh JK Rowling dalam buku Harry Potter. Tokoh Dementor ini adalah penjaga penjara dimana ketika dia berada disekitar kita udara menjadi lebih dingin dan menyengat. Situasi menjadi lebih sendu karena hawa dementor ini mempengaruhi emosi orang-orang disekitarnya sehingga perasaan positif, bahagia, ingatan kita tentang kebahagiaan akan diserap dan keluar dari dalam diri kita.
Kembali ke sharing dari rekan saya di atas, apakah anda pernah mengalami dan memiliki pengalaman dengan atasan seperti digambarkannya. Seorang atasan yang memiliki perilaku dementor mungkin saja dari sisi kerja akan dapat terselesaikan namun dari sisi non pekerjaannya cara memperlakukan bawahannya tidak membuat orang lain merasa dihargai. Pemimpin dengan tipikal dementor akan membuat suasana kerja menjadi kaku, situasi kerja menjadi kurang bergairah kebahagiaan seperti hilang dari wajah-wajah bawahannya.
Coba saja ketika bosnya keluar dari ruangan atau tidak masuk kantor saja wadoooh perilaku bawahannya menjadi tidak terkendali, bebas mengekspresikan diri. Dalam situasi sepreti ini kasak kusuk, gossip menjadi bahan yang menarik untuk didiskusikan dalam forum informal. Yah lebih buruk lagi apabila timbul rasa dendam dalam diri bawahan sehingga ketika dia menjadi atasan akan membuat hal yang sama.
So rekan, apabila anda saat ini menajadi pemimpin, lakukanlah pendekatan yang baik, meskipun cara kita dalam memimpin tidak dapat diterima semua orang namun lambat laun dengan keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dengan perilaku yang baik akan membuat bawahan menerima anda.
Sebagai bawahan, rasanya irritating banget kalau ada atasan yang memiliki perilaku dementor. Jangan cepat putus asa, cobalah dan lakukan pendekatan. Kerjakan tugas kita dengan baik dan sering-seringlah sharing dengan atasan tersebut, mungkin saja atasan anda memang tidak puas atau memiliki tuntutan yang lain dari anda. Melalui sharing lambat laun kita akan mengetahui dan memahami sikap atas kita dan tentua saja perilaku dementor juga akan berkurang.
No comments:
Post a Comment