Kemarin membuka file lama di antara rak buku dan saya menemukan lembaran kecil ukuran post-it. Ketika membaca saya senyum sendiri dan membuat aura positif tentang diri berkembang. Ternyata kertas seukuran post it ini adalah feedback positif dari teman-teman kerja ku dulu ketika bersama-sama berkumpul di daerah puncak untuk konsolidasi dengan pejabat dan tim baru.
Dalam pertemuan itu setiap orang di bagian HRD memperkenalkan diri dengan cara membuat suatu simbol yang menggambarkan diri kita masing-masing dan setelah itu semua teman-teman memberikan feecback positif secara tertulis kepada rekan yang sedang memperkanlkan diri. Setelah sekian lama berlalu ternyata lembaran kecil ini membangkitkan kenangan dan membangkitkan kembali optimisme ku.
Saya masih ingat waktu itu, simbol diriku itu adalah KOPI. Mengapa kopi? Kopi akrab banget dengan kehidupanku sejak dilahirkan. Saya dilahirkan dari orang tua petani kopi dan dibesarkan dalam budaya kopi. Sepanjang jalan keluar dari rumah dan kampung pasti pohon satu ini ada. Bahkan halaman depan rumah ada yang menanam kopi apalagi dibelakang rumah. Di kampung saya setiap rumah pasti punya tanah kosong dibelakang rumah dan rata-rata semua menanam kopi. Bahkan kalau ditanya sejak kapan saya minum kopi, saya bisa menjawab dengan jelas, saya minum kopi sejak bayi he he.
Dari menanam anakan kopi dikebun, memelihara, memetik kopi, menumbuk kopi yang baru dipetik agar kulit luar yang berwarna merah keluar kemudian menjemur kopi dan menumbuk kembali kopi untuk memisahkan kulit halusnya dengan biji kopi sehingga menghasilkan kopi mentah sudah pernah saya lakukan. Dari kopi mentah ikut snagrai kopi lalu menumbuknya untuk dijadikan bubuk kopipun saya lakukan juga. Satu lagi bisnis kopi pun pernah, saya membeli kopi dari tetangga lalu kemudian saya menjual ke ayah saya dengan selisih harga Rp 100,- pun menjadi keseharianku ketika libur smester panjang. Ini karena ayah saya seorang pedagang hasil kebun untuk dijual.
So kopi buat saya hal yang sangat penting karena dari hasil kopi inilah saya, kakak dan adikku bisa sekolah sampai perguruan tinggi, bahkan sampai sekarang masih menajdi andalan untuk memenuhi kebutuhan saudaraku yang ada di kampung.
Filosofi kopi buat saya adalah adaptable. Kopi menjadi pusat dari semua elemen yang bercampur dengannya. Ketika kopi di campur air putih maka air itu berubah hitam dan namanya menjadi Kopi. Ketika kopi bercampur dengan susu jadilah kopi susu. Bercampung creamer jadilah kopimix dan bercampur coklat menjadi kopi coklat. Dalam kosa kata bahasa manapun percampuran ini selalu membuat kopi jadi yang utama.
Disinilah filosofi hidup yang saya gambarkan. Ketika memasuki suatu lingkungan baru jadilah kopi. Buatlah diri anda berbaur, berkolaborasi dan anda mampu membuat perubahan dengan menjadikan lingkungan itu kopi yang membuat air panas jadi kopi dan ketika dalam lingkungan apapun anda kita tidak kehilangan identitas bahkan mampu menjadikan lingkungan tersebut sebagai lahan akutualisasi diri anda.
So apa simbol yang menggambarkan dirimu?
1 comment:
Terima kasih atas "kopinya" !
Post a Comment