Thursday, June 3, 2010

Sahabat


Cerita, kesan, pengalaman bersama-sama selama ini membuatku terenyuh. Hmmm beginikah rasanya meninggalkan sahabat yang begitu perhatian, mendorong, saling berbagi suka duka selama beberapa tahun terakhir ini. Rasanya berat sekali meninggalkan mereka saat ini. Persahabatan yang ditawarkan selama ini membuat aku teringat pengalamanku akhir-akhir ini. Ketika sedang mengalami masalah mereka berada disamping mendukung, mendorong dan menguatkan aku untuk tetap tenang menghadapi semua tantangan hidup. Keberadaan mereka di saat hati risau menguatkan aku untuk tetap kuat. Keberadaan mereka disaat senang pun meninggalkan begitu banyak cerita. Saat tertawa bersama, membagi cerita lucu, berbagi kisah tentang keluarga apalagi diantara kami merupakan keluarga muda dan baru menjalani pengalaman berumah tangga, atau saling menguatkan saat persiapan rumah berumah tangga.

Guys terima kasih sudah menguatkan, mendukung dan menjadi tempat curahan selama ini. Saya yakin ini bukan menjadi akhir tetapi menjadi awal dari persahabatan baru yang lebih erat. Cerita akan lebih variatif, sharing pengalaman akan lebih kompleks karena situasi kerja sudah berubah. Saya menggambarkan persahabatan ini seperti lagu berikut ini so semoga jadi kenangan terindah buat kita semua :

You’ve Got A Friend by James Taylor
When your down and troubled
And you need a helping hand
And nothing, whoa nothing is going right.
Close your eyes and think of me
And soon I will be there
To brighten up even your darkest nights.
You just call out my name,
And you know whereever I am
I'll come running, oh yeah baby
To see you again.
Winter, spring , summer, or fall,
All you have to do is call
And I'll be there, yeah, yeah, yeah.
You've got a freind.
If the sky above you
Should turn dark and full of clouds
And that old north wind should begin to blow
Keep your head together and call my name out loud
And soon I will be knocking upon your door.
You just call out my name and you know where ever I am
I'll come running to see you again.
Winter, Spring, summer or fall
All you got to do is call
And I'll be there, yeah, yeah, yeah.
Hey, ain't it good to know that you've got a friend?
People can be so cold.
They'll hurt you and desert you.
Well they'll take your soul if you let them.
Oh yeah, but don't you let them.
You just call out my name and you know wherever I am
I'll come running to see you again.
Oh babe, don't you know that,
Winter Spring summer or fall,
Hey now, all you've got to do is call.
Lord, I'll be there, yes I will.
You've got a friend.
You've got a friend.
Ain't it good to know you've got a friend.
Ain't it good to know you've got a friend.
You've got a friend.

Wednesday, June 2, 2010

Confort Zone


Beranjak dari sesuatu yang begitu nyaman dalam kehidupan kita seringkali membuat bingung untuk melangkah lebih jauh. Ada rasa ragu yang timbul. Apakah ini menjadi sesuatu yang baik, apakah pilihan ini lebih baik dari apa yang ada saat ini. Perasaan ini membuat gejolak dalam pikiran dan hati dan fisik. Konflik internal dalam diri kita mulai timbul, apakah hal ini diambil atau dilepas?.

Apa itu confort zone?

Istilah comfort zone bisa equivalent dengan well-being (terminologi yang dikemukakan oleh Rogers dan Maslow). Well being adalah kondisi saat individu merasakan dapat berinteraksi dengan sangat baik dengan lingkungannya. Bahasa sehari-hari adalah 'semua nyaman dalam genggaman'. pada saat demikian orang sangat comfortable ataupun tidak terancam sama sekali. Tulisan ini Merujuk pada situasi well being dalam pekerjaan dan reaksinya fisiologis dan psikologis dari situasi perubahan dari confort zone lama ke situasi yang baru.

Memutuskan beranjak dari confort zone dapat menimbulkan rasa takut dan biasanya diekspresikan melalui beragam reaksi, dapat berupa kegugupan, keringat dingin, gelisah, marah atau mungkin dapat menimbulkan sakit psikosomatis. Ketika memutuskan keluar dari area confort zone, reaksi fisilogis, psikologis yang timbul merupakan reaksi normal. Bahkan mungkin para petinju yang hebat sekelas Chris John juga mengalami ketakutan ketika akan bertarung.

Apabila kita ingin berubah, beranjak dari sesuatu yang nyaman dengan kesadaran dan dorongan dari dalam diri kita secara sukarela maka reaksinya tidak terlalu besar secara fisiologis dan psikologis. Pada awalnya adalah perasaan tidak nyaman, gelisah, keringat dingin namun seiring waktu hal ini akan dengan sendirinya mereda. Apabila perubahan tersebut cukup besar dampaknya pada diri kita, maka perubahan secara fisologis juga akan lebih besar. Lain lagi kalau perubahan itu karena paksaan dari orang lain di luar diri kita maka reaksi fisiologis dan psikologis akan lebih besar.

Rasa nyaman yang sudah berjalan bertahun-tahun dengan lingkungan yang begitu akrab, rekan-rekan yang sudah dikenal, pekerjaan yang sudah dikuasai membuat kita enggan beranjak. Apakah yang membuat situasi confort zone ini? Secara fisik dan psikologis kita memang akan selalu berubah berubah dan secara alami kita memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan itu.

Jangan pernah takut untuk beranjak dari confort zone mu , mungkin saja ini akan memperluas confort zonemu sehingga pengalaman, keahlianmu akan semakin kompleks, mendalam dan luas.
Jakarta, 04 Juni 2010

Thursday, May 20, 2010

Blessing in my life (Continues)


Sdr. Stan, kami persilakan masuk ke ruangan tunggu operasi, saya pun masuk ruangan tersebut dan langsung disambut oleh tangisan seorang malaikat mungil di dalam ruangan kaca. Dokter langsung datang mengucapkan selamat, inilah putri anda yang lahir Senin, 10 Mei 2010 pada pukul 13.54 WIB dengan berat 2,74, panjang 47 cm, jenis kelamin wanita. Mataku langsung teralihkan oleh pandangan seorang bayi mungil yang sedang menangis, kata-kata dokter selanjutnya tidak saya dengarkan lagi karena terpana oleh pandangan ke bayi mungil. Hmm tangisannya melengking memecah kesunyian di ruangan tersebut. Rasa capai karena tidak tidur sejak jam 12 malam sebelumnya langsung hilang dan digantikan oleh rasa suka cita yang tidak dapat aku lukiskan. Oh inilah yang kami tunggu selama 9 bulan terkahir ini, rasanya ingin keraih dia dan kupeluk untuk meredakan tangisannya tetapi tentu saja tidak diperbolehkan oleh dokter dan perawatnya.

Mataku tidak teralihkan dari malaikat kecil yang menangis ini, kupandang dia, wow rambutnya hitam legam, wajahnya, mata bulatnya, tubuhnya, tangannya, kakinya dan Puji Tuhan, anakku terlahir dengan selamat, tanpa cacat. Tangan mungilnya, kaki mungilnya begitu menggemaskan. Dalam hati aku mengucapkan ”Selamat datang malaikat kecilku”. Tuhan begitu baik memberikan berkat yang luar biasa ini kepadaku, proses panjang selama sembilan bulan sudah kami lalui dan lihatlah anugerah indah didepanku begitu sempurna Karya-Mu Tuhan.

Janganlah Gentar Hatimu


Damai sejahterah kutinggalkan bagimu, Damai sejahterah-Ku Kuberikan kepadamu, janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa aku telah berkata kepadamu : Aku pergi tetapi aku datang kembali kepadamu.

Saat misa sore ini ayat inilah yang menguatkan aku untuk memutuskan sesuatu yang menjadi pikiran dan masalahku saat ini yaitu memutuskan untuk mengambil kesempatan berkarir di luar tempat kerjaku sekarang ini.

Disaat aku bingung memutuskan apa yang akan diambil, ayat inilah yang tepat mendorongku untuk mengambil keputusan ini. “Janganlah gelisah dan gentar hatimu”, kekuatan ini yang membuat aku memutuskan masalah ini. Saya menyerahkan semua keputusan ini kepada penyelenggaraan Tuhan Yesus karena saya yakin Tuhanku lah yang menunjukan arah kepadaku disaat aku gelisah, tidak tenang menghadapi situasi ini karena buat aku situasinya cukup tough. Saat ini istriku sedang hamil dan menunggu saat kelahirannya dibulan ini dan kalau saya melepaskan posisiku saat ini berarti aku melepaskan fasilitas yang sudah ada khususnya menjamin kesehatan anakku. Namun dilain pihak kesempatan untuk mnegembangkan karir dengan posisi yang lebih tinggi terbuka lebar namun situasinya di perusahaan baru tentu harus memulai lagi dari awal tanpa fasilitas yang sama dengan sekarang.

Keluar dari zona kenyamanan yang sudah 5 tahun ini aku alami dengan lingkungan yang akrab, teman-teman yang sudah aku kenal, pekerjaan yang sudah dapat direncanakan dan sudah terjadwal menjadi keputusan yang cukup berat. Memulai lagi menjadi ketakutan tersendiri bagiku. Bagaimana lingkungan kerja di tempat baru? Dapatkah saya menguasai pekerjaannya dan melakukan pekerjaa disana dengan biak? Bagaimana rekan-rekan kerjanya, apakah mereka dapat menerima aku dengan baik?. Apakah perusahaan ini dapat menjamin kehidupanku dimasa depan? Bagaimana kalau keluargaku mengalami sakit dan sebagai Karyawan baru saya belum mendapatkan fasilitas separti yang saya dapatkan sekarang ini.

Selama seminggu sebelum saya merencanakan untuk berbicara dengan dengan atasanku, saya mengalami gejolak yang besar antara mengajukan atau tidak dan hari ini disaat satu hari sebelum itu aku mendapatkan satu arahan dari Sabda Tuhanku Yesus supaya saya tidak usah takut dan gentar. Selama 2 minggu terakhir ini saya menmbaca buku yang relevan dengan situasiku dan hal ini bukan karena saya sengaja memilih buku tersebut namun secara tidak terencana saya mengambil satu buku dari rak buku yang belum pernah saya baca yaitu ”The Power of Fear” yang berisi bagaimana mengubah rasa takut menjadi sesuatu yang positif melalui usaha untuk keluar dari Confort zone. Salah satu buku juga yang sempat saya baca di perpustakaan kantor tentang bagaimana mengubah diri dengan berani keluar dari zona kenyamanan. Hari inipun saya tidak membaca ayat ini sebelumnya dan ternyata begitu pas.

Tuhan jikalau ini adalah cara-Mu untuk menunjukan kuasa-Mu kepadaku maka beranikan aku untuk mengambil tindakan nyata dan berusaha bekerja sebaik-baiknya ditempat baru, Amin.

Monday, April 5, 2010

Kerendahan Hati


Pekan Suci dalam perayaan Paskah selalu merupakan rangkaian gambaran kehidupan mengenai cinta yang tulus melalui pengorbanan Yesus sampai kebangkitannya. Saya terinspirasi dengan tema Kamis Putih, tema besar yang ada dalam perayaan ini adalah kerendahan hati dimana Yesus mencuci kaki para muridnya. Hal ini menunjukan kerendahan hati yang begitu tulus dari seorang pemimpin.

Kerendahan hati tidak sama dengan rendah diri, dibalik sikap ini ada cinta yang tulus terhadap sesama, cinta tanpa syarat. Ketulusan untuk melepaskan belenggu egoisme untuk menyamakan diri dengan seorang hamba/pembantu yaitu melakukan sesuatu yang mungkin tidak layak dilakukan oleh seorang pemimpin. Kerendahan hati memberikan gambaran mengenai prinsip kehidupan tentang memberi dan berbagi kepada sesama disekitar kita. Memberi atau berbagi merupakan hal mutlak untuk kesinambungan kehidupan agar selalu tumbuh dan berkembang. Kekuatan memberi merupakan inti kehidupan. Saya mengutip tema ini seperti yang digambarkan dalam cerita yang disampaikan Pater Gabriel dalam perayaan Kamis Putih di Carolus.

Alkisah disebuah gurun pasir hiduplah sebuah pohon yang buahnya dapat dimakan. Pohon itu tumbuh didekat oase di tengah gurun. Banyak orang mengganggap pohon ini diberkati oleh Tuhan, mengapa? Karena sudah bertahun-tahun bahkan mungkin berabad-abad pohon ini tetap tumbuh dan uniknya selalu berbuah sepanjang tahun. Saat para kafilah dan pengembara berjalan melelawati padang gurun dan beristirahat dibawah pohoon ini, mereka selalu makan buah pohonnya dan setelah beristirahat mereka memetik buah pohon tersebut untuk dibawa dalam perjalanan. Uniknya pohon ini tetap berbuah lebat dan subur.

Suatu saat area oase ini dibeli oleh seorang saudagar yang sangat kaya termasuk area pohon ajaib tersebut. Kemudian Saudagar tersebut memagari sekitar oase tersebut sehingga para kafilah dan orang yang melewati tempat itu hanya dapat meneguk air liur melihat ranumnya buah pohon itu namun tidak dapat memetiknya karena dilarang oleh Saudagar tersebut.

Keanehan terjadi, lama kelamaan pohon tersebut tidak banyak menghasilkan buah dan daun mulai berguguran dan akhirnya pohon ajaib itupun mati. Sang saudagar kaget karena pohon tersebut sudah bertahun-tahun hidup dan berbuah lalu mengapa sekarang mati. Ternyata satu saja kuncinya pohon tersebut menganut hukum kehidupan yaitu tanpa memberi & berbagai berarti mati karena hidup tanpa kasih adalah sia-sia.

Happy Easter, Peace be with us, let’s spread love and peace. Just more give than receive.