Monday, April 20, 2009

KPP

2 hari ini Sabtu-Minggu, 18-19 April 2009 mengikuti kegiatan sebagai salah satu prasyarat mengikuti Pernikahan secara Katholik yaitu KPP (Kursus Persiapan Perkawinan). Sejak awal saya agak ragu-ragu dan merasa kurang mantap alias setengah hati mengikutinya karena waktunya cukup panjang dan saya pikir membosankan dan tidak terlalu berguna. Namun dorongan rekan-rekan di kantor dengan berbagai cara dari yang mendorong dengan mengomel karena saya tidak memiliki niat untuk ikut kegiatan ini di Jakarta dan ada juga yang bersemangat dan menunjukan jadwal kursus yang ada karena dia sendiri juga mengikuti juga di Paroki lain. Saya enggan karena ada pilihan lain yaitu Kursus kilat di tempat saya nantinya menikah dengan kursus beberapa jam saja.

Hari Sabtu pagi saya Bersama tunanganku memasuki ruangan kursus dan wow yang ikut banyak juga ruang serbaguna Paroki Kramat Lt. 3 penuh dengan sampai belakang. Ada 50 pasang calon pangantin yang ikut berarti ada 100 orang yang mengikuti kursus ini. Dari parkiran tadi saya sudah heran, busyet jalanan depan jalan masuk gereja penuh dengan kendaraan. Kami memilih tempat duduk ditengah dan sekilas saya memandang sekeliling hmm banyak yang ikut kursus ini, dari tampang biasa saja sampai Bertampang artis dengan penampilan yang wah. Dari yang menggunakan mobil mewah sampai berjalan kaki. Dari semua perbedaan yang ada ini ada satu kesamaan diantara peserta yang mengikuti kegiatan yaitu aura yang timbul di ruangan ini terasa aura cinta. Nah sekali lagi saya memperhatikan peserta yang duduk berpasangan hmmm tangan berpegangan atau menyentuh pundak pasangannya dan tentunya dengan wajah sumringah. Yah masuk akal yah rekan-rekan ini mengambil kegiatan ini karena Cinta untuk mengikatkan diri dalam lembaga perkawinan.

Gerah karena ruangan kursus hanya ada kipas angin tidak terlalu terasa kalah dengan lingkupan aura kasih yang terasa dari pasangan yang mengikuti kursus.. Waktu istirahat baik snack maupun makan siang masing-masing pasangan memisah dan bercengrama berdua hal ini terkesan cuek yah tetapi wajarlah lha rasa nyaman dalam diri masing-masing dan perasaan atau aura yang saya sebutkan diatas menghias sekeliling masing-masing pasangan sehingga enggan ngobrol dengan orang lain. Saat salah satu dari pasangan mengantuk karena bosan, pasangannya dengan lembut menyentuh untuk tidak tertidur.

Materi yang diberikan cukup berguna sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan perkawinan. Hal yang paling berkesan dan memberikan saya masukan dan kesadaran saya ketika sesi syarat menikah di Gereja Katholik. Banyak pasangan yang ada diruangan ini yang menikah beda Agama dan beda Gereja. Sebelum mereka mengikuti kursus ini banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dihadapi sehingga ada yang marah karena mentok. Saya mengingat persiapanku juga dan saya menyadari ternyata kesulitanku dalam persiapan tidak seberapa besar dibandingkan kesulitan pasangan yang lain. Pasangan lain memiliki masalah dari menggabungkan 2 iman yang berbeda dan mencari jalan keluar terbaik sehingga dapat menentukan pilihan menikah di Gereja Katholik, belum lagi pertentangan orang tua dalam hubungan mereka namun saya salut karena Cinta mereka yang besar menyatukan perbedaan itu dalam satu ikatan.

Saya jadi malu sendiri dengan banyaknya keluhan yang selalu kulontarkan atas kesulitan dalam persiapanku. Kesulitan itu ada tetapi kalau diselesaikan dengan baik dan komunikasi saling pengertian akan mendapatkan jalan keluar yang baik pula. Nyatanya hasil ini sudah mulai terlihat kog setidaknya materi dan nilai dan pengalaman teman-teman membuat aku semakin sadar perlu saling memahami sehingga dapat mempersiapkan dengan baik hari besar itu. Thank you untuk rekan-rekan yang sudah mendukung kami berdua menjalani ini semua God Bless you All.

Peran Otak Kanan

Pernahkah bercerita pengalaman pulang Kampung ke Ruteng? Saat cerita anda pasti mengingat kembali perjalanan tersebut dan membayangkan situasinya. Misalnya saat sekolah dulu bercerita perjalanan pulang dari St. Klaus ke kampung masing-masing dan pengalaman selama di Kampung. Proses mengingat merupakan aktivitas yang dilakukan otak kiri. Detil pengalaman yang anda ceritakan dengan bahasa yang runtut semuanya merupakan fungsi otak kiri. Mari kita kembali pada pengalaman anda pulang kampung waktu liburan sekolah, proses membayangkan situasi, bemo, bus dan teman perjalanan, membayangkan kembali keindahan pemandangan sepanjang perjalanan merupakan proses aktivitas otak kanan. Saat ditanya pemandangan yang menarik anda akan membayangkan lagi semuanya dari warna, gerakan dan hal ini khas merupakan aktivitas yang dilakukan oleh otak kanan. Begitu juga saat anda menulis cerita, proses menulis, penggunaan bahasa yang dipakai merupakan aktivitas otak kiri sedangkan proses menggali dengan membayangkan situasi dari cerita yang akan ditulis merupakan aktivitas otak kanan.

Otak manusia tediri dari 2 belahan yang secara fisiologi sama besarnya, masing-masing otak memiliki aktivitas sendiri namun pada saat kita melakukan aktivitas kedua proses di otak saling berhubungan. Otak kiri dan kanan dihubungkan dengan corpus colosum. Kerusakan corpus colosum akan membuat kita mengalami kesulitan menyebutkan sebuah benda. Misalnya ketika melihat jambu monyet kita tahu bahwa itu adalah buah jambu monyet namun yang keluar dari mulut kita bukan jambu monyet tetapi kata lain yang tidak ada hubungan dengan jambu monyet misalnya jeruk.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai perbedaan otak kiri dan kanan dan bagaimana keunggulan otak kanan, kita simak dulu yah cerita berikut ini. Disebuah rumah sakit di Amerika beberapa dokter syaraf sedang membuat rencana untuk melakukan operasi pergantian(transpalansi) otak untuk seorang warga Amerika. Siang itu mereka memeriksa 4 otak pendonor yaitu 1 dari otak orang Jepang, 1 dari otak orang Mesir, 1 dari otak orang Amerika dan 1 dari otak orang Indonesia. Para dokter memeriksa kecocokan dan tingkat kerusakan pada otak pendonor. Saat otak pendonor dari Mesir diperiksa kerusakan otak mencapai 50 %, otak orang Jepang kerusakannya mencapai 70%, otak orang Amerika kerusakan mencapai 80 %. Dari ketiga otak yang sudah diperiksa tidak ada yang cocok karena tingkat kerusakannya tinggi. Saat para dokter dilanda frustrasi mereka memeriksa otak pendonor dari Indonesia dan tim dokter melonjak gembira setelah hasil pemeriksaan otak orang Indonesia menunjukan kecocokan karena tingkat kerusakannya hanya 10%. Mereka heran kog yah bisa otaknya masih 90% berfungsi optimal dan ternyata setelah dicek orang Indonesia jarang menggunakan otaknya, hehehe. Jangan terlalu serius dong...hayo senyum.

Humor merupakan salah satu cara melejitkan kemampuan otak kanan, Btw kita akan bahas itu nanti, jadi sabar dulu coy, kita melihat perbedaan kerja otak kanan dan kiri dulu yak. Aktivitas otak kiri dan kanan dapat dibedakan sperti berikut ini :

Otak Kiri Otak Kanan
Terkait IQ Terkait EQ
Verbal, proporsional Non verbal, imaginatif
Proses arimatik Susunan spatial
Kuantitatif Kualitatif
Logika analistis Holistik-Intuitif
Serial, linier Paralel
Fokus Difus
Mencari perbedaan Mencari persamaan
Bergantung waktu Tidak bergantung waktu
Segmental Global
Pikiran konvergen Pikiran divergen
Eksplisit Implisit
Terencana, cautious Tak terencana, impulsive
(sumber Erbe Sentanu, Quantum Iklas, Elex Media Komutindo, 1997 dan Ippo Santoso, 13 Wasiat Terlarang, Grasindo, 2008)
Otak kiri dan kanan berbeda tetapi tetap saling berhubungan erat

Walaupun berbeda seperti yang saya sampaikan sebelumnya kedua belahan ini bekerja bersama-sama dan saling beriringan, satu kalipun tidak pernah on sendiri-sendiri.
Apakah kebiasaan menggunakan otak kiri dan kanan dapat diajarkan, saya yakin bisa dengan cara membiasakan diri melakukan latihan sehingga dapat meningkatkan kemampuan otak kanan. Nah bagaimana cara mengetahui anda dominan otak kiri atau kanan. Ayo lakukan tes sederhana berikut ini, ambil sebuah kertas putih lalu lobangi dengan ujung balpoint lalu gunakan lubang itu melihat sebuah benda yang jaraknya 3 meter. Peganglah kedua ujung kertas dan letakan kira-kira 50 cm di depan mata. Pelan-pelan arahkan lubang kertas tersebut ke mata anda sampai dekat dengan mata nah apa yang anda lihat? Apabila lubangnya di depan mata kiri maka anda memiliki kecendrungan dominana otak kanan begitu sebaliknya. Coba lagi cara berikut ini genggam tangan anda seperti posisi saat berdoa coba perhatikan ibu jari apa yang paling atas? Kalau jari kanan yang paling atas anda memiliki kecendrungan dominan otak kiri sedangkan apabila ibu jari kiri di atas, maka anda memiliki kecendrungan dominan otak kanan. Sekarang bercerminlah dan pandanglah wajahmu ada perubahan dari hari kemarin? hehehe just kidding bos, ini ngga ada hubungannya dengan tes tadi.

Lho kog aneh tangan yang di atas kiri kog yah dominan otak kanan, lubang kertas tadi didepan mata kanan dominan kiri, sabar bro jangan ”kesusu”(embuh aslinya bahasa dari dari mana hehe). Fungsi otak kita bersifat kontraleteral maksudnya bagian kiri tubuh kita dikendalikan oleh otak kanan sedangkan bagian kanan dikendalikan otak kiri. So masuk akal dong yah kalau banyak orang lebih cenderung menggunakan tangan kanan untuk melakukan aktivitas.
Mari kita perhatikan lagi kecendrungan belajar antara otak kiri dan kanan(pake bahasa bule dulu yang ini karena rada ngga nyambung kalau pake bahasa kita orang) :
LEFT (Analytic) RIGHT (Global)
Successive Hemispheric Style Simultaneous Hemispheric Style
1. Verbal 1. Visual
2. Responds to word meaning 2. Responds to tone of voice
3. Sequential 3. Random
4. Processes information linearly 4. Processes information in varied order
5. Responds to logic 5. Responds to emotion
6. Plans ahead 6. Impulsive
7. Recalls people's names 7. Recalls people's faces
8. Speaks with few gestures 8. Gestures when speaking
9. Punctual 9. Less punctual
10. Prefers formal study design 10. Prefers sound/music background while studying
11. Prefers bright lights while studying 11. Prefers frequent mobility while studying

Pendidikan kita di Indonesia banyak menggunakan otak kiri, contoh yang paling nyata saat anda diminta menggambar pemandangan hasilnya mengejutkan. Dari Sabang – sampai Merauke kebanyakan orang Indonesia akan menggambar Gunung kembar lalu diantara 2 gunung itu ada matahari dan di bagian depan gambar ada hamparan sawah. Padahal kalau kita coba perhatikan secara detil yah pemandangan di Irian beda dengan di Ruteng atau di St. Klaus sekalipun. Lucu juga yah hehe. Saya sering melakukan simulasi ini dalam beberapa pelatihan dan kesimpulannya seperti yang tadi saya sebutkan di atas. Bagiamana dengan anda?

Sering kebiasaan menggunakan otak kanan dicap aneh. Sejak dari keluarga, lingkungan sosial awalpun sudah mengarahkan hal ini. Mau contoh, bisa coy, sejak kecil kita selalu diajarkan apabila memberi sesuatu dan menerima sesuatu ke dan dari orang lain gunakan tangan kanan karena ngga sopan pake tangan kiri. ”Nana kalau makan pake tangan kanan, jangan pake tangan kiri ngga baik. Hal ini akhirnya membuat tangan kiri kita jadi kaku karena jarang digunakan.
Secara garis besar pendidikan kita menuntut anak-anak untuk bisa memiliki nilai yang tinggi di kelas. Kalau kembali ke pengalaman di St. Klaus sami mawon(hey bahasa apa tuh). Pagi sampai siang sekolah, sore sampai malam belajar di kelas dengan buku pelajaran. Tidak boleh membaca buku lain selain buku pelajaran dan yang namanya Novel, Majalah, Komik, Cerita Wiro Sableng, Kho Ping Ho merupakan barang haram. Saya pernah dipukul guru piket gara-gara membaca majalah di kelas saat jam belajar malam(jangan tersungging yah pak eh maksudnya tersinggung kalau ada yang tersindir, bukan maksud hati, namanya juga pengalaman masa lalu. Walaupun pernah di pukul karena membaca mjalah, ketahuan baca novel pas jam tidur siang sehingga dihukum membuat ringkasan novel yang baru separuh dibaca namun semakin getol membeli buku Wiro Sableng dan pendekar lain yang terkenal pada zaman itu. Semakin dilarang semakin getol baca sembunyi-sembunyi. Huehue jadi buka aib sendiri khan nih). Padahal novel membantu imajinasi kita dan imajinasi merupakan salah satu kekhasan aktivitas otak kanan kita. Pelajaran yang berbau peningkatan otak kanan jarang diterapkan dari musik, drama. Saya sekarang jadi menghargai banget penggagas acara saat Pesta St. Klaus ada drama mengenai kehidupan St. Klaus, ada Lomba baca Puisi, Koor. Saya masih ingat prkatek kesenian waktu SMP dengan Pak Leo sebagai gurunya. Paling menyenangkan ketika latihan vokal dilakukan di depan Gua Maria Wae Balak jadinya menggema. Suara jelek jadi bagus dong dan bukannnya latihan eh lomba menggemakan suara. Ini bukan rendevous pengalaman lama lho yah tetapi ingin menekankan bahwa musik dan latihannya merupakan cara membuat otak kanan kita berfungsi dengan optimal.

Sekarang mari kita coba mulai dengan beberapa kebiasaan unggul otak kanan dan dalam kehidupan sehari-hari

Pertama, humor, tontonan apa yang paling anda sukai saat ini di TV? Tukul dengan polah tingkah yang wagu, lugu nan lucu dengan celetukan yang cerdas atau juga acara Extravaganza melihat tingkah Tora, gilanya Indra Birowo atau melihat versi jeleknya Luna Maya dan Cathy Sharon dan centilnya Aming. Yah humor merupakan intinya. Humor menjadikan kita bisa ketawa lepas. Salah satu tokoh motivator terkenal dari Amerika Dalecarnegie menjadikan Humor sebagai salah satu pilar untuk dapat memepengaruhi dan memenangkan hati orang lain.

Dalam bukunya How to Win and Influence People Dalecarnegie menekankan bahwa dengan diselingi humor pembicaraan akan jadi lebih menyenangkan. Kog bisa humor melecitkan otak kanan yah, iyalah karena saat anda ketawa karena humor yang lucu otak kiri kita tidak berfungsi, itu berarti otak kanan dengan bebasnya menikmati kelucuan demi kelucuan, so jadilah kita menjadi orang kanan. Orang kiri(otak kiri) cenderung menganggap humor sebagai hal yang percuma, buang waktu mending melakukan hal lain yang lebih kiri(lois). Perhatikan orang-orang disekitar kita dan ahaa yang punya selera humor yang tinggi punya banyak fans lho.

Kedua, bercerita, temans, pernah ngga melakukan reuni dengan teman sekolah, teman kantor yang lama. Wah seru yah, karena selain pertemuannya, banyak cerita dari satu orang ke orang lain mengenai pengalaman masing-masing. Sewaktu pertama datang ke Jakarta saya dengan beberapa teman angkatan 95 sering berkumpul di tempat Mex di daerah Kuningan dan semalam suntuk tidak terasa karena asyiknya bercerita pengalaman waktu masih di St. Klaus dari aib sampai yang paling menyenangkan. Cerita menarik semua orang untuk terlibat, TV laku karena sinetronnya, sekarang bioskop mulai laku dengan panjangnya antrian untuk menonton film. Padahal kita tahu sinetron atau film dibuat dengan peran-peran yang diatur sengaja bukan alami seperi reality show tetapi daya pikat cerita menjadi daya tarik utama. Gosip tersebar luas kalau yang bercerita menyakinkan dengan bumbu kata-kata manis. Anda pernah baca atau dengar kepopuleran Harry Potter sehingga pengarangnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Yup cerita Harry Potter lah yang membuat J.K. Rowling terkenal di antero dunia. Waktu sekolah dulu Sejarah menjadi pelajaran favorit karena dibawakan dengan cerita. Dalam bidang pemasaran cerita memainkan peran penting. Pernah dengar pemasaran mouth to mouth(jangan ngeres dulu, coy). Berdasarkan survey saat seorang puas dengan layanan atau produk tertentu, dia akan bercerita kepada 5 orang dan saat pelanggan dikecewakan, dia akan bercerita kepada minimal 25 orang. Anda pasti akan lebih memilih referensi dari orang yang pernah menggunakan barang atau layanan tersebut untuk membeli barang dibandingkan dengan mendengar atau membaca iklan di surat kabar atau lihat di TV, Radio dong yah. Makanya sekarang banyak iklan dengan metode testimonial yaitu pengalaman seseorang yang puas menggunakan produk tertentu. Hal ini karena cerita dari teman anda menyakinkan anda tentang keunggulan produk atau layanan tersebut. Ingat Yesus Kristus mengajarkan semuanya dalam bingkai cerita yang memukai melalui perumpamaan dan kiasan yang memikat. Membaca kitab suci Mateus, Lukas, Markus maupun Yohanes ajaran Yesus dilakukan dalam cerita dan mengagumkan sekali hal-hal disekitarnya dijadikan sebagai materi untuk menyebarkan kerajaan Allah. Mari kita berlatih untuk bercerita dengan baik, ada gunanya kog, mungkin untuk menina bobokan anak, menyenangkan orang lain.

Ketiga, Simponi, hmm makanan apa lagi nih? Simponi adalah kemampuan menggabungkan pecahan-pecahan, kemampuan untuk menggabungkan ketimbang menganalisis, melihat hubungan antar bidang yang tampaknya tidak berhubungan, mendeteksi pola-pola umum ketimbang menyampaikan jawaban-jawaban khusus, menemukan sesuatu yang baru dengan menggabungkan unsur-unsur yang tidak seorangpun berpikir untuk memperbaikinya(Daniel H. Pink, Misteri otak Kanan, Think 2008). Kemampaun harmoni yang jelas terlihat saat menggambar. Intinya bukan masalah dapat menggambar dengan baik atau tidak tetapi kemampuan menggabungkan pola-pola menjadi sebuah bentuk yang berarti. Banyak orang memiliki pemikiran menggambar butuh bakat khusus tuh, saya paling suka reaksi peserta psikotes pada saat tes grafis. Ada yang dengan terang-terangan mengaku kalau tidak bisa menggambar namun karena kewajiban dalam tes harus menggambar yah di gambar juga karena memang gambar dalam tes psikologi memperlihatkan banyak hal berhungan dengan dinamika kepribadian seseorang. Diperusahaan saya sekarang ini pernah disuatu masa menangani pembuatan pakaian kerja Karyawan. Mulai desain dengan gambar, detilnya mesti digambar karena tuntutan atasan. Saya memang tidak memiliki bakat menggambar lebih senang meminta orang lain menggambar hehe dalam psikotes tentunya, tetapi karena keadaan dan tuntutan pekerjaan saya berusaha membuat desain baju kerja dan wow senang banget rasanya desain yang saya anggap biasa dan sedikit amburadul disetujui oleh atasan untuk dilanjutkan dengan pembuatan seragam di tukang jahit dan sampai sekarang desain itu masih dipakai. Orang tua sekarang mulai menyadari pentingnya kemampuan melukis, terlihat dengan mengikutkan anaknya dalam kursus melukis sampai dengan membeli buku gambar yang sudah ada sketsa untuk diwarnai. Disekolahpun pelajaran menggambar mulai dibuat sedini mungkin.

Beberapa tipe orang yang yang memiliki simponi yang tinggi :
1. Genralist yaitu Generalist adalah orang-orang yang berhasil melakukan beragam bidang/profesi sekaligus. Dalam beragam bidang itu orang tersebut berhasil dengan baik.
2. Crosser adalah tipe orang yang meninggalkan satu bidang, menyeberang ke bidang lain, dan berhasil dalam bidang baru.
3. Tricker adalah tipe orang yang gesit menyongsong ketidakurutan, ketidakteraturan, bahkan ketidak pastian. Ia bagaikan melihat sesuatu yang tidak kelihatan oleh kebanyakan orang.
4. Connector adalah tipe orang yang jago menghubungkan hal-hal yang sebelumnya tidak ada hubungan. Banyak orang menyebutnya medici effect.
5. Detector adalah tipe orang yang jeli melihat pola-pola kompleks. Ia bagaikan melihat sesuatu yang belum kelihatan oleh kebanyakan orang.

Keempat, musik, nah ini dia yang paling populer dari kemampuan otak kanan. Pernah lihat seorang konduktor, komposer musik?. Mereka menggabungkan kelompok not-not, instrumen, pemain yang berbeda dan menghasilkan suatu suara yang menyatu serta menyenangkan. Musik membuat hidup kita jadi senang, sedih, tegang, melankolis. Sehari-hari anda dikelilingi musik, kalau anda punya waktu coba nonton film ”August Rush”, hmm membuat terharu bukan karena ceritanya sedih tetapi musik yang ada dalam film tersebut sangat bagus, bagaimana seorang anak yang dianugerahi talenta musik yang begitu besar mampu menerjemahkan bunyi-bunyi disekitarnya menjadi harmonisasi yang indah kemudian memberinya ide untuk membuat komposisi musik yang indah. Coba perhatikan teman-teman kita banyak yang jadi konduktur di choir, banyak jadi solis, ikut choir. Otak kanan sangat menikmati musik sedangkan otak kiri tidak terlalu menyantap musik. Saya senang sekali kegiatan bermusik sangat didukung di St. Klaus walaupun sebatas gitar, gendang, paduan suara namun hal ini menunjukan perhatian pengelola terhadap pengembangan akvitas otak kanan. Musik melahirkan ide yang cemerlang, dilihat perkembangan piranti pemutar musik saja, tahun 80-an Sony begitu laku dengan Walkman-nya lalu disusul Discman dan sekarang semakin kecil dengan lahirnya Ipod, Flash Disk player. Anda menelpon rekan anda disambut oleh Glen Fredly, Rio Febrian, Rosa, Melly melalui RBT(Ring Back Tone) menyapa anda sebelum berbicara dengan rekan anda.
Keenam, Desain, Anda pernah membeli baju di Matahari Dept Store, Ramayana, Robinson, Pasar atau toko–toko pakaian? harganya lumayan murah bukan? dan ketika anda memasuki sebuah butik pakaian dan melihat pakaian yang sama bahannya dijual di sana pasti akan heran dengan harga yang berkali-kali lipatnya. Atau mengapa batik saat ini digandrungi semua kalangan di Indonesia. Satu kuncinya karena desain. Desain sebuah produk mempengaruhi harga apakah lebih murah atau mahal. Disain dalam bentuk paling sederhana adalah aktivitas menciptakan solusi-solusi. Disain adalah sesuatu yang dilakukan setiap orang setiap hari(Daniel H. Pink, Misteri otak Kanan, Think 2008)., waduh jadi serius gini pemaparannya pake kutipan segala, bukan sok ilmiah lho yah. Produk gaya hidup sangat dipengaruhi desain. Handphone yang didesain unik, futuristik atau mobil atau barang-barang yang didesain dengan baik akan lebih dibeli oleh konsumen yang mementingkan desain dengan harga yang lebih mahal. Beberapa perusahaan tertentu bahkan sekolah mengkhususkan dalam pengembangan desain sehinga munculnya bagian desain, jurusan desain. Buku-buku yang membahas desainpun beragam, coba anda lihat di Toko buku Gramedia betapa lakunya Serial Rumah dengan judul yang mengedepankan desain. Desain bukan lagi barang yang tidak dapat dijangkau semua orang, seperti Mr. Daniel Pink di atas mengatakan bahwa kita melakukan desain setiap hari, kita mendisain hidup kita, pekerjaan kita di kantor, sekolah maupun di rumah.
Kelima, Bermain, saat ini dimana-mana berjamur penyewaan playstation bahkan warnet yang khusus menyewakan permainan online. Apa yang terbayang dalam dirimu ketika saya menyebut kata Permainan? Hmmm hayo jangan membayangkan yang jorok yak hehe. Saya sih yakin yang terbayang adalah kegiatan yang menyenangkan. Seorang penulis Fish Philosophy menempatkan permainan sebagai salah satu pilar utama Fish Fun Spriti. Pengarang buku tersebut mengambil perbandingan pekerja di sebuah pasar ikan di New York yaitu Pike Place. Para penjual ikan disana sangat antusias dalam menjual. Pasar ikan yang dimata kita jorok, bau bagi pekerja disana dijadikan tempat yang menarik untuk dikunjungi selain untuk membeli pengunjung juga disuguhi dan dilibatkan dalam permainan yang dibuat misalnya dengan permainan melempar ikan. Setelah ditanya salah satu rahasia para penjual ikan disana adalah menjadikan pekerjaan sebagai hal yang menyenangkan layaknya seperti saat kita bermain sesuatu yang menyenangkan pasti seru.

Lihatlah industri video game sekarang ini, begitu besar pangsa pasarnya. Semua kalangan terkena wabah video game. Saat ini video game tidak lagi monopoli anak-anak tetapi juga orang tua. Industri video game di Amerika bahkan lebih gemuk dari pada indutri perfilman. Dibeberapa penelitian begitu kita berkutat dengan game tertentu(tidak semua game lho), maka anda akan mempertajam kemampuan otak kanan, terutama dalam memecahkan masalah yang menekankan pada identitas pola(Ippo Santoso, 13 Wasiat Terlarang, Elex 2008). Bermain video game meningkatkan kemampuan individu untuk untuk mendeteksi perubahan-perubahan dan lingkungan dalam kapasitasnya untuk memproses informasi secara simultan(Daniel H. Pink, Misteri otak Kanan, Think 2008).

Didunia pendidikan, pelatihan-pelatihan manajemen banyak mengadopsi permainan dalam meningkatkan konsentrasi dan mempermudah peserta untuk menangkap materi, dengan metode Experiental Learning melalui kegiatan Outbound, Outing. Dalam kegiatan ini peserta pada awalnya melakukan permainan kelompok dengan tingkat kesulitan yang beragam, setelahnya baru dilakukan debrief yang bertujuan menarik inti permainan ke nilai-nilai dalam pekerjaan atau lingkungan lainnya tergantung tujuan pelatihan. Permainan identik dengan anak-anak karena dalam permainan yang terlihat adalah perilaku seperti tanpa tekanan dan bebas.

Saat ini banyak sekolah yang mulai melirik metode ini. Anda pernah dengar bagaiman Dik Doang mengembangkan sekolah alamnya atau nonton acara kuis di TV sehingga menjadikan Tantowi Yahya dikenal sebagai presenter kuis yang paling mahal. Pernah ke Ancol, wuih untuk bisa ikut dalam satu wahana permainan saja anda mesti antri setengah sampai satu jam.
Keenam, Emphati, Mother Theresa mengabdikan hidupnya untuk membantu orang-orang miskin, tak berdaya di Calcuta India. Tanpa banyak bicara mengenai tindakannya ini namun langsung terjun untuk memahami masalah orang-orang yang ditolongnya dengan hidup bersama, berbaur dalam lingkungan tersebut. Saat kita tersentuh oleh cerita seorang teman kita atau saudara kita seolah-olah kita juga merasakan hal yang sama. Saat seseorang mengalami suatu peristiwa coba bayangkan kita berada pada posisinya. Inilah hakekat dari empati, bukan menghakimi, menuduh tetapi memahami sesuatu dari orang lain. Saat anda memiliki masalah dan bercerita kepada seseorang yang memiliki empati yang baik akan terasa lebih nyaman karena orang yang berempati mampu membaca ekspresi, gestures dan bahasa nonverbal kita. Dia peka terhadap terhadap permasalahn yang sedang kita hadapi meskipun kita tidak membicarakannya. Dalam berhubungan dengan orang lain kemampuan berempati begitu penting karena melalui empati kita dapat memahami orang lain, memahami perbedaan antara satu sama lain sehingga akhirnya kita dapat memaknai hubungan dengan orang lain sebagai hubungan yang saling menguntungkan tanpa ada yang merasa tersisih.
Ketujuh, Memaknai, hmm rada serius nih hwahwa. Melalui perenungan yang panjang inilah bagian kemampuan otak kanan yang lebih mengarahkan kita pada pencarian makna hidup. Wadoh jadi filosofis gini gw. Hayo serius lagi yak, ilustrasi yang paling terkenal mengenai hal ini adalah pengalaman dari Viktor Frankl seorang tokoh psikologi yang tetap bertahan dari siksaan Nazi. Dtengah-tengah penderitaanya dia tetap bertahan dengan tetap berusaha mencari makna dibalik penderitaan itu. Erbe Sentanu menyebut situasi ini dalam gelombang Iklas, kita menemukan bagian terdalam diri kita. Ingat juga cerita St. Fransiskus, sebagai orang kaya dia meninggalkan dunia yang begitu gemerlap untuk bertapa mencari makna hidupnya. Setiap peristiwa ada maknanya dibalik atau sebuah peristiwa pasti ada hikmahnya.

Dalam The Secret(dah baca bukunya khan atau nonton film-nya) para Contributor menekankan untuk mencapai sesuatu coba bayangkan hal itu sudah terjadi dengan cara bersyukur atau membayangkan kita sedang menggunakan atau merasakan perasaan saat menggunakan atau memiliki hal yang kita inginkan. Hal ini akan membuka energi untuk mendapatkannya.
Melalui kegiatan rohani, berdoa, ziarah kita mencoba mendekatkan diri dengan Tuhan. Beragam hal yang digunakan dari bernyanyi, merenung sampai bermeditasi. Semuanya mengarah pada usaha memaknai hidup kita.

Temans, masih banyak fungsi otak kanan yang dapat memperkaya kita dalam kehidupan sehari-hari dan perlu saya tekankan lagi otak kita memang ada dua belahan namun dalam setiap kegiatan selalu berfungsi bersama-sama tak terpisahkan.



Cara melatih otak kanan :
Eight Game
Pura-puralah menulis angka delapan tidur atau simbol ∞ di udara dengan tangan kiri atau kanan secara. Permianan ini bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan kana. Latihalah secara teratur sehingga menjadi terbiasa.

Thumb Game
Acungkanlah jempol tangan kiri dan kelingking tangan kanan sambil menyorongkan kedua belah tangan kearah kanan. Sebaliknya, acungkan jempol tangan kanan dan kelingking tangan kiri. Permainan ini bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan dan syaraf motorik kanan.

Cobalah lakukan sesautu dengan tangan kiri, misalnya menggenggam dengan posisi jempol tangan kiri paling atas. Menulis dengan tangan kiri, sikat gigi menggunakan tangan kiri. Latihlah membuat tanda tangan dengan tangan kiri.
1. Cobalah mengerjakan beberapa hal pada saat bersamaan.
2. Bacalah cerita humor dan tertawalah jika anda merasa hal itu lucu.
3. Cobalah memainkan games komputer atau main PS.
4. selingi pembicaraanmu dengan lelucon.
5. Jangan lupa selalu nikmati musik apapun. Jenis musik apapun akan sangat berguna.
6. Ikut bergabung dan nikmati kebersamaan dansa poco-poco dalam pesta.
7. Buatlah catatan dengan metode min map
8. Aktiflah dalam paduan suara di lingkunganmu dan bernyanyilah bersama.

Sadarlah

Minggu kemarin ke gereja dan saat kotbah, saya terkesan dengan cerita dari Romo yang memimpin misa mengenai Kucing dan Elang. Alkisah di sebuah hutan hiduplah seekor kucing hutan. Dia berteman dengan para unggas yang ada di hutan tersebut. Kucing tersebut membuat bisnis dengan para unggas yaitu sang kucing menyediakan cacing tanah untuk unggas yang ada di hutan tersebut. Sang kucing menjual cacing itu kepada unggas dengan pembayaran dilakukan melalui sistem barter yaitu sekantong cacing yang disediakan kucing dibarter dengan satu helai bulu sayap dari unggas tersebut. Setiap unggas hanya boleh membeli satu kantong cacing sehari karena sang kucing takut kalau diberi 2 kantong para unggas nanti kecacingan. Salah satu unggas di hutan itu adalah seekor elang yang perkasa, dialah pemimpin para elang di hutan tersebut. Suatu kali sang elang memesan cacing tanah kepada kucing. Saat barter terjadi sang kucing menyerahkan sekantong cacing kepada sang elang dan sang elang kemudian mencabut salah satu buluh sayapnya untuk diserahkan kepada kucing. Sang elang kemudian dengan penasaran mulai makan cacing tersebut dan hmmmm enak banget nih rasa cacing yang disediakan oleh kucing tersebut, sang elang ingin membeli satu kantong lagi namun karena dibatasi akhirnya dia pergi. Kesokan harinya sang elang memesan 1 kantong cacing lagi. Sejak saat itulah sang elang menjadi ketagihan akan lezatnya cacing-cacing yang disediakan oleh kucing tersebut sehingga setiap hari kerjanya menunggu sang kucing membawa sekantong cacing kemudian dibarternya dengan 1 helai bulu sayapnya. Sang elang lupa dengan tugasnya sebagai pemimpin dari para elang di hutannya dan suatu hari saat kucing menyediakan lagi sekantong cacing dan elang mencabut bulunya dan ketika dia selesai melahap makanannya, sang elang baru sadar bulu sayapnya sudah mulai habis dan dia tidak dapat terbang lagi seperti elang yang lain, saat itulah sang kucing menerkamnya kemudian membawa elang tersebut ke tempat para kucing lainnya untuk disantap bersama.

Cerita di atas kontras dengan kehidupan kita sehari-hari, betapa seringnya kita lupa diri karena terbuai oleh nikmatnya menjalankan kesukaan kita. Lupa bahaya dan resikonya, ditutupi rasa yang senang yang timbul dari hal tersebut dan karena sudah terbiasa menjadi otomatis dan susah kita hentikan. Awalnya hanya coba-coba kemudian berubah menjadi suatu kebiasaan. Misalnya merokok, awalnya coba-coba lalu karena merasa enak kita mengulangnnya tanpa kita sadari hal ini akan menggerogoti hidup kita dan tiba-tiba dokter mevonis terkena TBC atau nikmatnya narkoba membuat ketagihan dan tiba-tiba mngalami OD, kebiasaan kita makan-makanan enak yang berkolesterol tinggi sehingga suatu saat tiba-tiba terkena serangan jantung atau stroke. Ini kasus yang ekstrim terjadi, masih banyak kebiasaan lain yang lama kelamaan akan menggerogoti kebahagiaan kita.

Dikantor kita cuek dengan lingkungan sekitar kita, atasan sering marah kepada bawahannya tanpa alasan yang masuk akal, bawahan menjelekan atasannya, saling gosip satu sama lain sehingga menggangu kenyamanan kita sendiri karena aura negatif terasa. Dirumah seringkali berbohong dengan orang tua, istri, suami karena mengganggap masalahnya bukan masalah yang besar. Mulai dari hal kecil lalu berkembang menjadi masalah yang besar lalu dwuaaarrrrr kita jatuh entah di PHK, demosi atau ketidakharmonisan hubungan dalam keluarga.

Kembali ke cerita di atas, elang merupakan binatang yang perkasa, diantara burung matanya sangat awas dan dapat menjangkau jarak yang jauh, terbangnnya tinggi, kalau bersarang memilih tempat di atas pohon yang paling tinggi, terkamannya juga cepat dan ditakuti oleh binatang melata atau binatang lain seperti tikus atau kucing, namun dengan cara yang begitu cerdiknya kucing dapat memperdaya elang. Begitulah proses kebiasaan yang buruk terjadi, pelan-pelan merasuk dalam diri kita dan secara tidak kita sadari dikuasai oleh kebiasaan buruk tersebut sampai suatu saat akhirnya kita jatuh, disitulah baru ada penyesalan.

Diakhir tahun seperti saat ini merupakan waktu yang tepat untuk kembali refleksi diri mengenai kebiasaaan yang saat ini mungkin tidak mengganggu namun kedepannya akan membuat kita terhambat entah kesehatan, keuangan, kehidupan rumah tangga atau pekerjaan. Secara langsung kita tidak dapat berubah namun perlu kesadaran diri untuk memeprhatikan diri kita saat ini. Hal ini akan menjadi pijakan kita untuk lebih mantap menghadap tahun depan dengan optimis.

Sadarilah hal-hal yang secara tidak kita sadari masuk dan menggerogoti diri kita pelan-pelan, kebiasaan yang kalau terus didiamkan suatu saat akan membuat kita jatuh. Mulai dari hal-hal kecil dari rumah kita masing-masing. Cobalah menyadari apa kebiasaan yang menggangu hubungan dengan ayah, ibu, saudara, istri, suami, pacar? Kalau sudah disadari mulailah melihat kebiasaan yang sama pengaruhnya di kantor, di sekolah atau dalam komunitas kita? Mari satu persatu kita perbarui, kita kurangi sehingga lama kelamaan kita menjadi pribadi yang menarik, disukai, dihormati dan tentunya hal ini akan membuka jalan sukses kita.
(Desember Ceria,Cikarang, 08 Desembr 2008)

Friday, April 17, 2009

Belajar dari Film Yes Man

Hari ini saya mengadakan Bioskop Seminar di Cikarang dengan mengambil film Yes Man. Program ini dibuat untuk membantu meningkatkan pencapaian KPI developed employee. Yang datang sedikit dan cukup mengecewakan namun dengan jumlah yang segelintir itu saya jalan terus. Walaupun saya sendiri sudah nonton film-nya namun saat pemutaran saya ikut menikmati film tersebut, mungkin karena saya nonton di DVD dengan suara yang biasa aja sementara disini saya menggunakan sound system seperti home theatre. Jadi lebih kerasa suaranya.

Film ini memberikan insight baru buatku mengingat kadang saya sering kali seperti Jim Carey di awal Film ini, banyak excuse dan lebih menghindar melakukan sesuatu yang berbeda dan ini aneh karena dari dulu saya paling suka berbagai aktivitas luar ruang. Sangat bersemangat kalau diajak kemana-mana oleh teman-temanku. Seperti sebelum Paskah kemarin, seorang yang Special buatku mengajak Paskahan di Bandung dan pikiranku langsung mengatakan wah boros nih apalgi kota Bandung terkenal dengan wisata belanja dan rasa risih karena ngga enak dengan keluarga yang dikunjungi disana pasti mereka akan repot menerima kunjungan kami apalagi nginap.

Hal ini membuat saya ogah-ogahan untuk pergi dan sempat untuk membatalkan disaat-saat terakhir namun karena dorongan yang besar dari Tunanganku akhirnya pergi juga kesana menggunakan kereta Jumat malam. Sampai disana dirumah keluarga, kami disambut dengan ramah, baik dan antusias. Sabtunya kami dipinjamkan motor untuk keliling kea rah Puncak Bandung Parompong untuk mengunjungi keluargaku. Perjalanan ini menyenangkan buatku karena benar-benar menikmati liburan. Di Parompong ternyata kami sudah ditunggu oleh keluargaku dan disambut dengan baik.

Disana sempat melakukan kegiatan yang unik metik jamur di kebun jamur, metik stroberyi gratis, wah seru. Dan liburan di Bandung terasa lebih baik lagi dengan misa malam Paskah yang syahdu, hikmat dan akrab di sebuah Kapel daerah Cimahi. Disini baru kerasa keakraban umat setelah misa berkumpul dengan suguhan wedang jahe dan makanan kecil sehingga umat yang hadir dapat berinteraksi satu sama lain mengucapkan salam Paskah. Minggu siang sebelum pulang baru jalan ke Bandung dan nyatanya tidak boros kog dan benar-benar Paskah yang mengesankan.

Ternyata benar liburanku membawa insight baru untuk yaitu jangan menjudge terlebih dahulu sebelum melakukannya dan jalani sesuatu yang baru dan berbeda sehingga hidup arian kita menjadi lebih bervariasi. Thank you God memberikan aku seseorang yang special, begitu peduli dan mengajakku liburan kali ini. Happy Easter everybody

Thursday, April 16, 2009

CIRI KHAS ALUMNUS ST. KLAUS

Sebagai anak alumnus St. Klaus Ruteng, saya menemukan dasar yang kuat dari alumnus Klaus sehingga dapat bertahan dalam persaingan dimanapun mereka berada setelah lulus. Kalau saya perhatikan beberapa ciri yang terlihat antara lain :
1. Mandiri(Independent)
Di St. Klaus semua anak dididik untuk melakukan segala sesuatu sendiri. Hal ini berjalan selama 6 tahun dan kemandirian ini tidak diajarkan lho di St. Klaus tetapi dikondisikan melalui peraturan-peraturan, tata tertib dan kebiasaan yang dibuat secara turun temurun. Contoh kecil cuci pakaian sendiri, tidur tanpa kasur hanya beralaskan tikar selama 6 tahun dari SMP sampai SMA. Kalau dibayangkan saat ini waduh prihatin sekali yah kehidupan anak-anak sana tidak manusiawi. Buat saya sendiri justru disitulah letak pembiasaan yang ada sehingga lulusan menjadi mandiri.
2. Persistence,
Kata yang tepat menerjemahkan persistence adalah kukuh atau tidak cepat putus asa. Saya merasa hal ini cukup menunjang dalam kuliah atau dunia kerja saat ini. Hal ini mungkin dipengaruhi keadaan kita waktu di Klaus serba berkecukupan(cukup makan, cukup minum….kalau orang diluar St. Klaus bilangnya prihatin). Justru menikmati keadaan ini dan merasa berkecukupan dengan keadaan yang ada akhirnya setelah menghadapi lingkungan luar entah kuliah, kerja kita merasa persistence karena lingkungan Klaus masih kurang. So ini yang melahirkan motivasi berprestasi lebih tinggi, lebih tekun mengerjakan sesuatu. Kunci keberhasilan anak Klaus tekun sehingga menonjol bukan hanya faktor otak yang encer.
3. Adaptable,
Anak Klaus bisa bergaul dengan lingkungan manapun, ini lahir dari situasi kecukupan tadi, makan nasi putih dan saung daeng cemba(daun singkong yang dimasak dengan campuran garam) saja kita bertahan. Dulu tempe saja makanan mewah buat kita so….kehidupan sederhana apapun kita tetap hidup dan bergaul walaupun istilah introvert-nya muncul tadi ada, kalau di Ruteng(kota Kabupaten) beraninya pas jalan rame kalau sendiri jalan nunduk he..he..
4. Disiplin
Ini yang paling terlihat dari anak Klaus, pengaturan waktu yang sangat ketat dari pagi sampai malam membuat keseluruhan hidup kita jadi teratur dan ter-organize. Saya paling sebel yang namanya orang ngaret atau kalau telat rasanya ngga enak banget apalagi berhubungan dengan otoritas misalnya kantor, sekolah, kampus. Tetapi kalau sesama anak St. Klaus tidak jamin e…
5. Setiakawan
Anak St. Klaus setia kawan, setia e… Kalau ada yang kesulitan dibantu bersama-sama. Lingkungan Klaus mengajarkan itu dalam berbagai acara, memang kadang ekslusif kalau sudah berkumpul dengan orang lain yang non St. Klaus pasti lebih banyak ngomongin pengalaman di St. Klaus.
6. Pembawaan keseharian sopan dan rendah hati(bukan rendah diri lho….)
Ketemu anak St. Klaus terlihat sopan dan jarang yang menyombongkan diri, mungkin ini yang membuat anak Klaus tidak terlalu menonjol di bidang oraganisasi atau politik yah karena takut dibilang sombong.
7. Kesadaran rohaninya tinggi
Kebiasaan rohani Klaus mendidik alumnus menjadikan kesadaran rohaniya tinggi, khususnya kehidupan menggereja. Rata-rata alumnus Klaus aktivis gereja entah di koor, lector. Ho keta hasil ngaji tiap gula, retret, gereja setiap hari selasa.

Friday, April 3, 2009

Program Orientasi Karyawan Baru

2 hari ini mendampingi Karyawan baru yang baru masuk di Cikarang, rata-rata mereka lulusan SMK dari daerah Jawa. Awalnya terlihat kaku dan kikuk apalagi mereka masih muda. Dari sisi usia teman-teman yang mampu meneruskan kuliah sedang senang-senangnya menikmati tahun pertama sebagai Mahasiswa sementara mereka berusaha memulai suatu yang baru sebagai Karyawan untuk mendapatkan penghasilan sendiri. Badanku yang rada ngga enak karena flu dan deman tidak terasa saat melihat perilaku anak-anaknya yang spontan dan lugu. Hari ini saya berusaha membuat mereka lebih terbuka dengan membuat beberapa games yang dapat membuat mereka tidak kaku lagi. Hari ini materi memang masih pengenalan Industri dan perusahaan kami dari visi, misi, nilai-nilai. Bagus juga para pimpinan memberikan materi ini secara langsung mulai dari pimpinan tertinggi di Unit Cikarang sampai orang pertama di HR Group. Saya mencoba mengisi waktu disela-sela waktu menunggu dengan games yang membuat peserta aktif dalam melakukannya. Seru melihat mereka agak malu-malu bergerak sesuai games dengan campuran lagu sehingga rada kikuk hahaha.

Ada hal yang menarik saat sesi Values HR GM memberikan contoh mengenai seorang Sopir taksi yang dikategorikan baik dan tidak baik. Awalnya ditanya terlebih dulu ke mereka siapa saja yang pernah naik taksi dari 12 orang hanya 2 orang yang pernah naik taksi itupun karena keduanya dari Jakarta dan Bogor.Waduh saya langsung berpikir ngga kena dong contohnya hahaha, akhirnya dibayangkan saja berdasarkan pengamatan mereka saja. Yah memang disadari sih trainee yang ikut ini dari daerah yang belum ada operasional taksi sehingga belum pernah naik taksi. Salah satu peserta nyeletuk kalau membedakan tukang ojek atau tukang beak lebih mudah hehehe.

Saya exited melihat perkembangan trainee yang belum terbentuk ini sehingga nanti pada saatnya sudah masuk ke Produksi terlihatlah bedanya baik dari sisi skill, attitude maupun secara fisik. Satu bulan pertama biasanya masih culun nah masuk bulan kedua sudah mulai terpengaruh dengan lingkungan baru disini dan ditunjang dengan mereka sudah memiliki penghasilan sendiri yang jumlahnya lumayan. Secara fisik terlihat dari gaya dandanannya dari yang culun mulai mengecat rambut, baju terlihat baru dan mulai terlihat lebih PD. Perjalanan Trainee ini setelah OJT belumlah mulus masih ada beberapa ujian dari Knowledge dan Skill setiap 6 bulan. Disini perlu bimbingan lebih lanjut khsususnya pantauan dari sisi psikologis dengan melakukan pertemuan rutin dengan metode sharing diantara mereka mulai dari permasalahan yang diahadapi di lingkungan pekerjaan maupun di lingkungan sosial dimana mereka tinggal. Ini memang lebih mengarah pada katarsis dan apabila ada rekan yang mengalami hal yang sama dapat sharing bagaimana mgnatasi masalah tersebut. Yah program lain untuk Trainee ini memeprsiapkan mereka dari sisi knowledge menguasai materi belajar dan mulai membiasakan presentasi karena setiap 6 bulanan mereka harus presentasi hasil belajar.

Mengapa mesti serius ginia yah, secara psikologis anak-anak yang menjadi trainee adalah anak lulusan SMK yang baru 1-2 tahun lulus sehingga pola pembelajaran lebih mendapatkan penekenan khusus dan mereka pun belumlah seperti lulusan S1 atau D3 yang dididk untuk siap bekerja setelah lulus sehingga isu adaptasi kerja dan belajar menjadi penekana yang lebih diperhatikan dalam program ini. (Cikarang 03 April 2009).