Sunday, November 15, 2009

Jakarta oh Jakarta ( Part 1 )

Bangun pagi-pagi langsung disambut oleh musik dangdut dari rumah depan. Wadooh keras banget lagi suaranya, dah gitu yang mutar ngga peduli dengan sekitarnya apakah, tetangga depan, samping menikmati juga musiknya atau tidak. Gue sih ngga anti musik dangdut tetapi kalau diputar sekeras ini yah lumayan berisik juga. Gue coba tengok tuh rumah depan, pintunya terbuka lebar dan sang bapak duduk di sofa benar-benar menikmati musik dangdut ditemani teh. Kayaknya ini bukan penyanyi aslinya nih yang nyanyi tetapi rekaman konser. Lha penyanyinya sambil teriak “hayuk maang” terus mang”, "goyang mang". Halah gw sampe hapal bagian itu nya doang.

Situasi ini membuat gue jadi punya ide menulis tentang kehidupan Jakarta. Beberapa hari ini saya merasakan betapa hidup di Jakarta terasa berat. Berada di jalanan di tengah hujan deras, macet total dimana-mana stuck ngga bisa jalan di tengah jalan besar. Saya sempat menjadikan situasi ini menjadi status Facebook dan beberapa comment yang masuk menyampaikan pengalaman yang sama.

Gue cerita mulai dari lingkungan tempat tinggal gue yah. Gue neh tinggal di daerah yang lumayan padat, walaupun dekat jalan protokol tetapi masuknya melalui gang kecil kira-kira 50 meter dari jalan besar. Masih ada tanah lapang dekat rumah tempat main anak-anak kecil jadi kadang-kadang kayak di kampung. Cerita di atas mengenai musik dangdut tadi yah merupakan dinamika yang kualami karena jarak dari satu rumah satu kerumah lain dekat. Belum lagi kalau di sebelahnya dangdut maka rumah sebelahnya lagu indonesia tahun 70-an, kloplah tinggal putar frekwensi telinga mau dangdut atau tembang kenangan hehehe. Kalau sudah begini yah mending nonton tv dah.

Pagi-pagi ke kantor mesti tepat waktu maksud gw jangan terlambat dari jadwal biasanya karena kalau terlambat sedikit saja jalanan sudah macet banget, padahal perbedaannya hanya 5 menit saja tetapi bedanya jauh banget. Beberapa hari terakhir ini mulai hujan coba perhatikan hujan dikit aja tetapi lalu lintas dah kacau banget, jalanan tergenang air, macet dimana-mana dan yang gue rasa paling parah yah hari jumat kemarin, bisa-bisanya gue stuck di tengah lampu merah karena mobil dari arah berlawanan ketemu dan tidak ada yang mengalah jadinya daripada satu mobil lewat mending semuanya ngga lewat. Situasi ini persis sama dengan anekdot tentang kepiting Amerika, kepiting China dan Kepiting Indonesia. Kepiting Amerika kalau berada di kotak penyimpanan akan berusaha memanjat sekuat tenaga untuk bisa keluar, kepiting China berusaha membentuk formasi tumpuk sehingga salah satu kepiting bisa berada di bagian paling atas dan keluar. Ketika dia keluar kepiting tersebut kemudian membantu kepiting lain untuk keluar begitu seterusnya sampai semua keluar. Bagaimana dengan kepiting Indonesia? Kepiting Indonesia ketika salah satu kepiting berusaha memanjat lalu ketika sudah dekat ujung kepiting dibawahnya menarik kembali dan karena ada tarik menarik akibatnya yah kepiting diatasnya kakinya lepas begitu seterusnya kepiting yang cacat tadi juga menarik kepting lain. Prinsip kepiting Indonesia kalaogue ngga bisa loe juga kudu ngga bisa so kita benasib sama.

Inilah yang gue bayangin ketika ada di perempatan Tambak selama hampir 1 jam. Sistemnya sudah ada kog yaitu lampu lalu lintas ada disitu tetapi banyak orang menjadi tidak sabaran lalu menerobos lampu merah dan orang-orang dibelakangnya mengikuti sehingga pada suatu saat akan menupuk karena pengendara dari arah lain punya prinsip yang sama. Pernah ngga anda berada di lampu merah dan ketika lampu hijau belum nyala klakson dari belakang sudah bersahutan tujuannya supaya orang yang paling depan jalan. Gue beberap kali merasakan hal ini jadinya kadang dipaksa seperti ini yah melanggar juga, gila pekak telinga gw dengar klakson. Nah dari taat lalu lintas kemudian berubah menjadi melanggar dan hal ini sering terjadi akhirnya yah jadi kebiasaan. Kalo gw yah masih bisa bertahan lah.

Itu sekelumit cerita Jakarta tar disambung lagi

Jakarta, 15 November 2009

Friday, November 13, 2009

APAKAH ANDA PERSISTENCE?

Akhir tahun sudah didepan mata dan untuk merencanakan tahun depan saatnya merencanakan target baru untuk dicapai, hal ini didasari oleh kegiatan tahun ini yaitu melakukan appraisal terhadap kinerja dan pencapaiannya. Pasti ada yang bersorak, senang karena target yang dibuat pada awal tahun ini dapat terwujud, namun beberapa orang mungkin menyadari pencapaian kurang memuaskan sehingga harus menerima penilaian yang kurang memuaskan. Salah satu hal yang mendorong tercapainya target adalah usaha keras untuk mencapai target tersebut dengan strategi yang tepat. Setiap sukses yang besar selalu disertai oleh usaha yang persistence.

Thomas Alfa Edison melakukan percobaan berkali-kali dan seringkali mengalami kegalagan namun karena adanya dorongan untuk terus berusaha akhirnya dapat menghasilakan penemuan besar seperti lampu pijar.

Ketika menghadapi kesulitan dalam mengerjakan sesuatu, apa yang anda rasakan? perasaan ingin berhenti atau mundur dari usaha tersebut karena beratnya hambatan untuk mencapai hasil atau sebaliknya, terus berusaha karena hal ini penting buat anda dan anda menetapkan komitmen untuk tetap berusaha sampai mencapai hasil yang diinginkan. Disaat berhadapan pada situasi seperti di atas kemampuan mental kita untuk terus bertahan dan berusaha dalam menghadapi hambatan, kesulitan yang dihadapi saat mengerjakan sesuatu disebut “persistence”. Persistence adalah kemampuan untuk tetap teguh pada apa yang dilakukan dan tetap semangat meskipun merasa ingin berhenti. Persistence yang membuat seseorang tetap bergerak maju atau bertahan apapun terjadi untuk mencapai tujuannya dengan mencoba mengatur kembali rencana, mencoba terus sampai tujuannya tercapai..

David Mc Clelland mengemukakan salah satu ciri individu yang memiliki Need for Achievement yang tinggi adalah memiliki “persistence”. Individu tersebut tidak cepat menyerah dan berusaha untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Sejalan dengan hal ini, Paul G. Stolz dalam bukunya Adversity Quotient menyatakan adanya pengakuan seseorang terhadap hambatan yang dihadapi sehingga dapat memikul tanggung jawab terhadap hambatan tersebut, menyadari jangkauan tantangan yang dihadapi dapat mempengarhi kehidupan atau bidang lainnya, daya tahan untuk dapat menyelesaikan masalah segera (endurance) yang ditunjukan dengan sikap dan perilaku yang menganggap kesulitan bersifat sementara sehingga perlu selalu optimis dan semangant dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Stolz membagi beberapa orang menjadi 3 golongan yaitu Quitters, individu yang berhenti berusaha, tidak berani menerima tantangan lebih. Campers, berusaha terlebih dahulu, lalu berisitirahat sejenak dan karena adanya rasa nyaman kemudian tinggal dan tidak meneruskan usaha. Climbers, berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan, tidak berputus asa menghadapi hambatan dan menganggap tantangan sebagi peluang.

Seseorang yang persistence tentunya memiliki karakteristik climbers. Persistence sendiri tidak sama dengan keras kepala karena seseorang yang persistence perilakukanya diarahkan oleh tujuan yang jelas dan rencana tindakan yang matang dalam melaksanakan usahanya.

Membangun Persistence

Bagian dari persistence adalah disiplin diri dan komitmen, maka untuk meningkatkan persistence adalah dengan meningkatkan 2 hal yang mendorong kecendrungan ini keluar yaitu, pertama meningkatkan intrinsic enjoyment dan kedua meningkatkan toleransi kita terhadap kesulitan. Pertama jangan melakukan pekerjaan yang kamu tidak sukai atau pekerjaan yang membuat kamu tidak semangat melakukannya, ambil jurusan sesuai dengan minat, jangan menerima suatu pekerjaan yang kamu tidak sukai karena faktor selain interest kamu sendiri misalnya karena factor gaji. Kedua jangan abaikan feedback terhadap performance karena hal ini akan memberikan gambaran mengenai bagaimana pekerjaan saat ini. Ketika menghadapi hambatan fokuslah dalam apa yang dikerjakan dan targetkan hasilnya, tetaplah focus dan nikmati pekerjaan tersebut dan apabila mengalami hambatan coba atur kembali rencana atau strateginya. Kedua, saat melakukan sesuatu tetapkan satu tujuan yang akan dicapai dan lakukan hal tersebut secara maksimal, jangan ragu. Tanpa tujuan yang jelas dalam pekerjaan akan dapat membingungkan dalam menentukan langkah kmenuju keberhasilan. Saat menghadapi kesulitan coba ambil satu motivasi yang menguatkan untuk tidak putus asa dan usahakan berusaha terlebih dahulu sebelum berhenti dan berharap hal tersebut berhasil dengan sendirinya. Bagaimana seorang atasan meningkatkan persistence bawahannya,

Seseorang dapat menunjukan Persistence apabila memiliki komitmen untuk menyelesaikan pekerjaannya, jadi mari kita focus menyelesaikan pekerjaan, tetap menjadi seorang climber sejati karena dengan inilah kita dapat mencapai target kita di tahun depan. “ Winner never quit, quitter never wins”, if at first you don’t succeed, try, try again” .

Thursday, November 12, 2009

Depresi “Robert Enke-Penjaga Gawang Jerman Bunuh Diri”

Penjaga gawang nasional Jerman Robert Enke meninggal dunia karena di tabrak kereta Rabu 11 November 2009. Sontak berita ini mengagetkan penggemarnya. Hari Senin sebelumnya dia masih bertanding untuk clubnya. Menurut pihak kepolisian Enke meninggal karena bunuh diri dengan menabrakkan dirinya kekereta api. Banyak pihak tidak percaya termasuk rekan-rekan setimnya, pelatihnya di tim nasional Jerman. Menurut dokternya Enke mengalami gangguan psikologis depresi akut yaitu takut gagal yg sudah masuk tahap akut( dikutip dari Yahoo.com-AFP). Menurut istrinya, Enke menganggap sepak bola adalah segalanya.
Mengapa depresi bisa membuat seseorang memutuskan bunuh diri? Berbagai faktor pencetus dan akar masalah, mulai dari hal-hal kecil yang secara terus menerus menekan sehingga seseorang menjadi cemas kemudian karena dialami terus menerus kemudian berkembang menjadi stress dan meningkat menjadi depresi. Kembali ke kasus Enke, tekanan yang dialami dalam tim sepak bola lalu masalah pirbadi yang dialami yaitu anak perempuanya meninggal menjadi pemicu dan menguatkan tekanan yang dialami karena persaingan didunia sepak bola.
Gangguan depresi adalah gangguan yang mempengaruhi fisik, mood dan pikiran. Hal ini mempengaruhi cara seseorang berperilaku, memenadang dirinya dan bagaimana seseorang berpikir tentang dirinya (http://www.depression-guide.com/). Depresi adalah gangguan mental yang mempengaruhi baik fisik maupun emosional. Seperti merasa tidak berguna, merasa tidak nyaman, kesulitan konsentrasi atau berperilaku antio social, kecanduan obat-obat terlarang dan alcohol dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam kasus Enke, kemungkinan dia merasa kalau gagal dalam pertandingan akanembuatnya tidak berharga dimata rekan setim, pelatih, club maupun kepada fansnya. Hal ini berlangsung terus menerus dan dikuatkan lagi ketika dia mengalami suatu kejadian ketika tim-nya kalah lalu fans club-nya melemparinya dengan botol. Hal-hal ini membuat Engke menjadi sensitive dengan kekalahan dan kegagalan.


Bagaimana menurut anda?

Jakarta 12 November 2009

Wednesday, November 11, 2009

Fasilitator Team Building Training Surabaya

Hari masih pagi ketika saya harus memaksaakan diri untuk bangun. Jam 03.30 pagi harus sudah siap berangkat ke Bandara. Hari ini akan terbang ke Surabaya pesawat jam 05.45, wadoh masih ngantuk nih. Satu sisi saya sangat excited kalau ada tugas keluar kota seperti ini dengan tempat yang berbeda. Waktu tempuh 1 jam Jakarta –Surabaya saya habiskan dengan tidur. Surabaya dipagi hari terasa hangat menumbuhkan semangatku untuk beraktivitas hari ini. Agenda hari ini cukup padat keluar Bandara Djuanda langsung menuju Surya Surabaya. Surbaya terakhir yang kulihat setahun lalu dan sekarang menuju sisi lain Surabaya membuat ku bersemangat mengamati sekeliling dari jendela taksi.

Sampai Surya di daerah Rungkut jam 07.30 WIB, masih pagi. Saya menunggu sambil online FB di ruang tamu menunggu waktu keberangkatan ke daerah Pandaan. Jam 10.30 beangkat ke Pandaan bareng rombongan Karyawan PT Antar Surya untuk memulai kegiatan Raker Produksi. Yah saya ke Surabaya untuk mengisi satu acara dalam rangkaian Raker Produksi PT Antar Surya Jaya yaitu Team Building Training. Perjalanan ke Pandaan memakan waktu yang cukup lama juga yah sekitar 2 jam. Saya melewati lokasi lumpur Lapindo, lokasi ini sangat terkenal sekarang di Indonesia karena Lumpur yang dikenal dengan nama Lumpur Lapindo. Kemacetan mulai terasa setelah mendekati lokasi dan uniknya ternyata Lumpur membuat orang-orang disekitar menciptakan pekerjaan baru. Beragam orang melakukan aktivitas, mulai dari penjual makanan, minuman, Pak Ogah dan yang paling unik adalah ada yang menawarkan jasa penunjuk jalan untuk menghindari kemacetan lama dengan melewati jalan alternatif yang hanya diketahui oleh warga sekitar. Ternyata situasi kepepet membuat orang bisa lebih kreatif untuk menciptakan peluang yang mendatangkan keuntungan. Satu hal yang terasa dipaksaakan adalah memungut biaya untuk orang yang ingin melihat lumpur lapindo dari tanggul. Bisnis untuk orang yang “penasaran” karena saking seringnya berita tentang Lumpur Lapindo di TV atau Koran.

Ok saya tidak akan bercerita lebih dalam tentang Lumpur Lapindo karena ini sekedar intermeso perjalanan saja hehehe. Sampai di Pandaan kami memasuki sebuah kawasan wisata bermain. Semakin naik kearah bukit semakin terlihat gersang namun cukup bagus pemandangannya. Dan sampai di lokasi wow ada lapangan golf yang terawat. Ternyata ini resort dan perumahan baru yang dikembangkan Ciputra. Satu gunung di beli neh. Kami langsung naik sampai bukit pinus, lokasi paling atas dari tempat ini. Di hutan pinus ini saya akan memimpin team building. Turun dari mobil langaung menyiapkan peralatan, mencari tempat untuk games dan melakukan instalasi games. Wah untung ada yang bantu setidaknya instalasinya menjadi lebih cepat. Saya memang mendadak ditugaskan untuk memimpin team building ini. Mengamati lokasi saya segera mencoba melakukan improvisasi instalasi dengan situasi lokasi yang ada. Bagusnya lokasi hutan pinus ini banyak pohon sehingga membantu proses instalasi games.

Pukul 13.30 kami memulai Team Building dengan pembukaan oleh manajemen PT Antar Surya dan setelah itu saya langsung memimpin rekan-rekan ke lokasi yang agak luas untuk Ice Breaking dengan games ringan, moving ball, moving holla hoop. Tujuannya sih agar peserta dapat lebih luwes dan cair dan hubungan antar peserta menjadi lebih akrab. Saya mencoba melakukan games untuk menguji kekuatan tim dan terlihat memang masih ada yang ragu-ragu dan kurang total.

Saya memulai games dengan I have a Dream, Folding Map, Balon Train, dan terakhir Tenis Bola Plastic. Semua permainan diarahkan untuk membuat peserta dapat bekerjasama, berkomunikasi efektif dan dapat memimpin tim dengan efektif. Setelah setiap permainan, saya memimpin debrief. Wah saya surpise dengan semangat peserta. Usia yang tua sekitar 50-an tidak menghalangi mereka untuk mengikuti permainan dengan semangat. Saya melihat yang senior-senior ini lebih semangat dari yang muda. Peserta yang mengikuti acara ini adalah Superintendent dan Team Leader dari Department Produksi PT Antar Surya Jaya. Semua Games yang ada merupakan serangkaian tema yang ingin saya sampaikan yaitu dimulai dari dalam diri sendiri/masing-masing orang untuk memiliki mimpi dan mencoba meraihnya dengan bantuan orang lain, kemudian dilanjutkan dengan bagaimana setiap orang dalam pekerjaan menyelesaikan pekerjaan melalui kepercayaan, keseriusan dan usaha mencapai target yang sudah ditetapkan lalu berakhir dengan bagaimana usaha yang ada dapat memuaskan pelanggan baik melalui produk yang dihasilkan maupun melalui layanan yang baik kepada customer.

Saya menutup acara ini pada pukul 17.30 dengan penghargaan kepada peserta mengenai semangat nya dalam games dan kembali menekankan nilai yang terkandung dalam permainan yang dapat diterapkan dalam pekerjaan. Manajemen PT antar Surya juga memberiikan pengamatan dalam proses permainan dan menerangkan nilai-nilai dan aplikasi nya dalam pekerjaan. Wah saya puas banget dengan acara hari ini.

Setelah kegiatan Team Building ini, kamipun kembali ke penginapan. Bicara soal penginapan nyaman juga. Bentuknya seperti rumah biasa hanya saja lokasinya yang bagus, dibelakang setiap rumah penginapan ada whirpool dan kolam renang plus 10 meter dibelakangnya langsung lapangan golf. Wah kapan neh saya bisa membeli rumah ini (menghayal sambil tiduran di kursi belakang rumah).

Malamnya saya berinisiatif mengumpulkan kembali peserta untuk sharing Johari Window dengan umpan gambar yang melambangkan dirinya. Saya minta peserta bercerita tentang dirinya, keluarganya, cita-citanya dan pa yang akan diraih lagi dalam 2 thn kedepan. Duduk disamping kolam renang, bercengarama dalam suasana santai. Karena mendadak saya minta kertas dan pencil di resepsionis beruntung pencil di resepsionis ada 20 jadi bisa di pinjam. Satu persatu peserta bercerita tentang hidupnya. Ada juga peserta yang baru mengetahui rekan kerjanya. Selama ini taunya satu perusahaan namun dengan acara ini menjadi lebih dalam mengetahui rekan kerja. Acara ini sampai jam 21.30 WIB.

Malam ini saya tidur dengan nyenyak karena aktivitas yang cukup menguras energi namun saya sangat puas. Dengan persiapan mepet dan peralatan seadanya plus improvisasi games, kegiatan berjalan dengan lancar. Paginya saya langsung kembali ke Surabaya karena pesawat ke Jakarta pukul 12.00 WIB. Yah sempat keliling sebentar ke Sier, lumayan merasakan panasnya Surabaya dengan mobil tanpa Ac hehehe.

Ok see u Surabaya.
Jakarta 27 Oktober 2009