Thursday, December 30, 2010

2010 = Big Change & 2011 : Optimism to Success

Pagi yang cerah di hari terakhir tahun 2010. Udara terasa hangat, matahari bersinar cerah, jalanan lancar. Saatnya sedikit flashback merenung perjalanan hidup di tahun 2010 yang sebentar lagi akan berlalu.

Tahun 2010 menjadi tahun yang sangat berkesan dan berarti dalam hidupku, berbagai perubahan besar yang membuat hidupku baik dari sisi pribadi, sosial, pekerjaan berkembang dan berubah. Tahun 2010 bagiku adalah tahun PERUBAHAN. Perubahan yang membuat hidup menjadi lebih berkembang dan semuanya itu adalah pilihan bebasku. Saya akan membeberkan perubahan apa yang terjadi selama tahun 2010 semoga menginspirasi yang lain.

Positive Attitude


Mungkin anda pernah mengalami apa yang terjadi pada diri saya pagi tadi. Kalau menuruti kata hati kejadian yang saya alami hari ini menyebalkan dan mungkin bisa dianggap hari yang sial tetapi dengan bereaksi positif saya dapat melewatinya dengan mulus.

Ceritanya begini
Hari ini saya bangun agak terlambat, mungkin karena pengaruh tidurnya juga kurang lama karena nonton final Sepak bola antara Indonesia dan Malaysia plus  Putri kecil saya agak rewel malam tadi sehingga membuat tidurku jadi berkurang.

Seperti biasanya saya berangkat pukul  7.05 menit, setelah mengeluarkan motor dari rumah saat saya starter dengan starter tangan ngga hidup mesinnya, saya coba beberapa kali hasilnya tetap sama. Saya kemudian starter manual beberapa kali baru berhasil. ‘Apa yang terjadi dengan motor ini? Padahal baru kemarin saya servis lengkap’. Setelah mesin motornya hidup, ‘lha kog jarum bensinnnya ngga naik masih di dekat batas bawah, hmmm bensinku habis nih’.

Saya kemudian mengendarai motor ke arah pom bensin di Utan Kayu, yang berarti saya menjauh dari arah ke kantor. Setelah mengisi bensin saya mebuka tas untuk mengambil uang, ‘lha lha kog yah dompetku ngga ada???!!!, setelah di cari disemua saku tas tetap saja tidak ketemu. Saya kemudian minta maaf ke petugas pom bensin dan dengan modal senyum saya berhasil minta ijin untuk menunda pembayaran supaya pengendara di belakang dapat dilayani.

Wednesday, December 29, 2010

Optimisme Anak Negeri Garuda, Inspirasi dari Pasukan Sepak Bola Garuda


Luar biasa daya juang para pemain nasional kita di kancah piala AAF. Betapa tidak semangat juang yang mereka miliki mengguncang negeri ini. Tidak hanya dari sisi skill permainan yang semakin berkembang dibandingkan sebelumnya namun gaungnya yang membahana keseluruh pelosok negeri ini sehingga membuat rasa nasionalisme menjadi lebih tinggi dan persatuan diantara perbedaan di negeri Garuda ini semakin terlihat. Satu Indonesia tanpa memandang suku, asal asul, agama dimulai dari satu peristiwa yang menjunjung tinggi sportivitas yaitu pertandingan sepak bola piala AAF 2010.

Beberapa kali saya terenyuh dengan gegap gempita rakyat Indonesia menyambut keberhasilan tim Garuda Merah Putih sampai ke final. Saya tidak lagi memperdulikan hasil finalnya dimana Indonesia kalah agregat 4-2 dengan Malaysia. Poin saya bukanlah menang atau kalah namun pengaruh positif dari euforia masa negeri Garuda selama pertandingan sepak bola piala AAF ini berlangsung.

Akh akhir tahun yang membangkitkan semangat untuk melangkah lebih pasti ke tahun berikutnya. Semangat pasukan Garuda di final leg kedua membangkitkan optimisme pribadi saya untuk berjuang untuk diriku sendiri dalam mencapai target pribadiku tahun depan. Setelah menyaksikan pertandingan final leg kedua tadi malam pagi ini saya termotivasi kembali menuliskan target baruku tahun depan.

Inspirasi dari Firman Utina dkk memdorongku untuk optimis bisa mencapai target pribadi tahun depan. Saya mampu mencapai semua yang kutargetkan tahun depan karena toh semuanya sudah ada dalam diri, tinggal mengolah dan mengaturnya.

Terima kasih untuk tim Sepak bola Indonesia yang telah mendorong bangsa ini sadar betapa keberagaman kita tidak lagi menjadi masalah utama. Lihatlah dilapangan hijau para pemain datang dari berbagai penjuru Indonesia bahkan dunia. Mulai dari si lincah Okto dari Papua sampai pemain berkulit putih seperti Irfan dan Gonzales. So Lihatlah betapa kita kaya dengan sumberdaya manusia dan bangga dengan perbedaan yang ada melalui penerimaan secara tulus perbedaan yang ada.

Saya bukanlah penggemar berat sepak bola tetapi gejolak positif, gegap gempita  yang ditimbulkan dalam penyelenggaraan piala AAF membangkitkan semangat saya untuk memperhatikan, mengikuti setiap pertandingan yang ada. Jangan terlalu terpaku pada keributan dibelakang layar organisasi Sepak bola kita atau terlalu terganggu dengan “Alien” Politikus negeri ini yang aji mumpung menggunakan kesempatan ditengah gegap gempita kegembiraan bangsa ini.

Bangsa ini sudah pintar kog dapat membedakan siapa yang lebih baik dalam proses ini pemain, pelatih ataukah pengurus PSSI ? Anak-anak Negeri Garuda sudah dapat membedakan mana ‘tikus pengerat’ yang hanya mengeruk dan merusak bangsa  ini dengan orang-orang yang secara sportif memperjuangkan perkembangan Negeri ini menjadi lebih baik. Negeri ini sudah sadar akan banyak hal karena pada dasarnya kita Negeri Garuda  perkasa dengan mata yang jeli dan sportivitas dari jarak jauh saja bisa membedakan semua kemunafikan yang ada.

So jangan kwatir kawan, optimisme Riedl terhadap masa depan Tim Sepak Bola negeri Garuda memberikan jaminan kepada kita anak negeri Garuda untuk juga optimis menghadapi masa depan kita di tahun 2011.

Bersama gaung prestasi tim Garuda mari kita menyambut tahun 2011 dengan semangat dan sikap positif dan tentu saja optimisme untuk bangkit mengalahkan rasa kwatir dan ketakutan kita akan ancaman yang menghambat pengembangan diri  baik dari  dalam diri kita sendiri maupun dari luar diri kita.

Selamat menyambut tahun baru 2011.   

Tuesday, December 28, 2010

Tua Yes Renta No

Minggu tanggal 27 Desember 2010 menghadiri misa di Kramat, saya tertarik dengan kotbah khusus untuk para lansia oleh Romo. Hal ini mengingatkan ku dengan ayahku sendiri. Ide yang diambil oleh romo adalah dari sebuah tulisan di mobil tua yang dilihat di jalan, dibelakang mobil itu tertulis “Tua Yes Renta No”.

Dalam perbendaharaan bahasa Indonesia kata tua banyak berhubungan dengan usia fisik, jadi satuannya selalu hari, bulan, tahun atau juga berhubungan waktu. Sedangkan renta menunjuk pada pengertian yang lebih psikologis.

Jadi boleh saja dari sisi usia tua tetapi tidak renta dan tetap berguna buat orang lain disekitarnya serta tidak membebani. Jadi ingat penjelasan financial planner yang menjelaskan asuransi minggu kemarin. Dia menjelasakn ada 3 resiko yang diperhitungakan dalam asuransi yaitu usia terlalu pendek, setengah hidup dan hidup terlalu lama. Mengapa hidup terlalu lama alias tua masuk kategori ini? Usia terlalu lama akan membebani orang lain karena renta tidak bisa apa-apa lagi.

Sunday, December 26, 2010

Gepeng Gondangdia

Siang ini setelah balik makan siang, saya kaget melihat begitu banyak orang berkerumun di depan pagar kantor. Memang sih setiap hari jumat depan kantor selalu ramai karena orang menghadiri sembayang jumat. Tetapi hari ini agak lain karena gerombolan ini berpenampilan beda dengan orang-orang disekitar. Mereka terlihat dekil, lusush dengan wajah yang terlihat letih dan penuh  guratan keras seperti sudah melewati perjalanan hidup yang berat.

Setelah masuk area kantor saya coba bertanya pada security yang sedang berjaga, Security itu menjelaskan bahwa rombongan itu adalah gepeng/gelandangan yang hidup dari stasiun ke stasiun dan hari ini mereka datang untuk antre sumbangan di masjid Cut Nyak Dien seperti biasanya. Saya kog ngga pernah melihat sebanyak ini jumat sebelumnya? Lalu Security inipun menjelaskan bahwa memang hari ini lebih banyak karena penyumbang terbesar masjid hari ini datang sembayang di situ dan biasanya Setelah sembayang jumat dia membagikan sesuatu kepada para gepeng ini. Oh memang ada gula ada semut dan begitu juga dengan gerombolan gepeng ini ternyata gulanya ada disini sedang bersembayangan. Hmmm mulai sekali hatimu pak, disela-sela rutinitas masih menyisahkan waktu untuk bernbagi. Saya mengenal tokoh ini karena merupakan salah satu kerabat dari mantan penguasa negeri ini meski tidak pernah menjadi pejabat tetapi lebih banyak bergerak dalam bidang pendidikan.

Oh begitu tho, saya kembali melihat rombongan tadi, dan Sambil berpikir kog mereka bisa tahu yah kalau hari ini ada tokoh dermawan di sini. Saya jadi teringat dengan film Slumdog Millioner, betapa rombongan seperti ini di drop oleh orang tertentu dan nanti Setelah itu mereka minta jatah dari para gelandangan.

Insight dari Salah Satu Maestro Bisnis Indonesia

Hari ini mendapatkan insight yang luar biasa dari seorang yang luar biasa juga. Ceritanya selama seminggu ini saya mengikuti meeting operation di perusahaan kami yang dihadiri oleh seluruh kepala cabang dari seluruh Indonesia. Setiap Kepala Cabang mempresentasikan pencapaian tahun 2010 dan rencana tahun berikutnya.

Salah satu agenda adalah pertemuan dan diskusi dengan pihak  principal yang kami distribusikan product-nya. Perusahaanku saat ini adalah distribusi farmasi baik ethical maupun OTC. Salah satu yang hadir adalah seorang Pak Hari, pemilik perusahaan dari Jawa Tengah yang saat ini produknya adalah produk yang dicari para wanita untuk melangsingkan tubuhnya.

Saat istirahat  saya berkesempatan ngobrol bareng Pak Hari, Beliau bercerita tentang perjalanan singkat karir dan kehidupannya sampai memiliki perusahaan sendiri. Penampilan beliau yang sederhana dengan tutur kata yang bersahaja membuat saya nyaman ngobrol dengan beliau.

Pak Hari hanya mengenyam pendidikan sampai setingkat SMP dan setelahnya menemani ayahnya di toko obat untuk meracik obat. Sebagai sinshe ayahnya cukup lihai meracik obat dan Pak Hari hanya melihat dan menyaksikan ayahnya melakukan proses peracikan dan kadang-kadang ikut mengambilkan beberapa keperluan untuk racikan.