Wednesday, June 2, 2010

Confort Zone


Beranjak dari sesuatu yang begitu nyaman dalam kehidupan kita seringkali membuat bingung untuk melangkah lebih jauh. Ada rasa ragu yang timbul. Apakah ini menjadi sesuatu yang baik, apakah pilihan ini lebih baik dari apa yang ada saat ini. Perasaan ini membuat gejolak dalam pikiran dan hati dan fisik. Konflik internal dalam diri kita mulai timbul, apakah hal ini diambil atau dilepas?.

Apa itu confort zone?

Istilah comfort zone bisa equivalent dengan well-being (terminologi yang dikemukakan oleh Rogers dan Maslow). Well being adalah kondisi saat individu merasakan dapat berinteraksi dengan sangat baik dengan lingkungannya. Bahasa sehari-hari adalah 'semua nyaman dalam genggaman'. pada saat demikian orang sangat comfortable ataupun tidak terancam sama sekali. Tulisan ini Merujuk pada situasi well being dalam pekerjaan dan reaksinya fisiologis dan psikologis dari situasi perubahan dari confort zone lama ke situasi yang baru.

Memutuskan beranjak dari confort zone dapat menimbulkan rasa takut dan biasanya diekspresikan melalui beragam reaksi, dapat berupa kegugupan, keringat dingin, gelisah, marah atau mungkin dapat menimbulkan sakit psikosomatis. Ketika memutuskan keluar dari area confort zone, reaksi fisilogis, psikologis yang timbul merupakan reaksi normal. Bahkan mungkin para petinju yang hebat sekelas Chris John juga mengalami ketakutan ketika akan bertarung.

Apabila kita ingin berubah, beranjak dari sesuatu yang nyaman dengan kesadaran dan dorongan dari dalam diri kita secara sukarela maka reaksinya tidak terlalu besar secara fisiologis dan psikologis. Pada awalnya adalah perasaan tidak nyaman, gelisah, keringat dingin namun seiring waktu hal ini akan dengan sendirinya mereda. Apabila perubahan tersebut cukup besar dampaknya pada diri kita, maka perubahan secara fisologis juga akan lebih besar. Lain lagi kalau perubahan itu karena paksaan dari orang lain di luar diri kita maka reaksi fisiologis dan psikologis akan lebih besar.

Rasa nyaman yang sudah berjalan bertahun-tahun dengan lingkungan yang begitu akrab, rekan-rekan yang sudah dikenal, pekerjaan yang sudah dikuasai membuat kita enggan beranjak. Apakah yang membuat situasi confort zone ini? Secara fisik dan psikologis kita memang akan selalu berubah berubah dan secara alami kita memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan itu.

Jangan pernah takut untuk beranjak dari confort zone mu , mungkin saja ini akan memperluas confort zonemu sehingga pengalaman, keahlianmu akan semakin kompleks, mendalam dan luas.
Jakarta, 04 Juni 2010

2 comments:

someone said...

mantap bro, gw suka paragraph terkahir, sungguh memotivasi yang membaca untuk melihat keluar dari comfort zone.

Nara-Momang said...

Doan, tks comment-nya,senang kalau bisa memotivasi orang lain. Yah mulai dari kecil saja dulu. Blog mu juga ok lho Doan. Sempat baca beberapa tetapi belum sempat comment