Wednesday, July 14, 2010

WAJAH MUNGILMU


Kupandang sekeliling ruangan ini dan terlihat agak luas dengan bangunan yang sudah berumur tua. Ada 4 tempat tidur di sini. Pandanganku menyapu seluruh tempat tidur di ruangan ini dan mataku terpaku pada bayi kecil yang ada di tempat tidur di depanku, tangan mungilnya terjulur dengan gerakan mengayun dan kadang seperti berusaha melepaskan energi dengan gerakan menarik badan sambil tangan di sebelah kepala, wajahnya masih terlihat gelisah dan tidak nyaman. Meskipun masih terlihat temben saya merasa bayiku menahan sesuatu entah badannya yang panas atau karena tempat ini asing atau suara-suara tangisan dari tempat tidur sebelah. Kulihat kaki mungilnya ditahan dan diplester dan selang infus menancap dikaki mungilnya yang membuat kaki kanannya tidak terlihat karena ditutupi plester penahan agar cairan infus dapat mengalir lancar. Hatiku langsung miris melihatnya, kaki mungil yang baru 2 bulan ini tidak dapat bergerak bebas karena ditahan oleh plester untuk infus. Dan penahan dibawahnya. Kasihan kamu De sudah mengalami kesakitan saat seharusnya kamu merasakan indahnya dunia.

De maafkan kami, rasanya kami tidak dapat memberikan rasa aman dan perlindungan yang maksimal sehingga dede mesti mengalami sakit seperti ini dan harus dirawat pula ditempat asing ini. Saya meyesali semua yang terjadi sebelumnya, kalau tau akan seperti ini saya akan melindungi dede dari bakteri yang menyerangmu dengan seluruh kemampuan yang ada. Panas badannya masih kurasakan ketika menggendong memasuki ruangan ini dan tangis kecilmu membuatku menahan rasa yang memuncak antara marah dengan keadaan dan marah terhadap diriku sendiri atas ketidakmampuanku melindungi dari sakit ini.

Satu hal yang pasti dan membuatku optimis, melihat senyum diwajahmu de, gerakan tangan dan gerakan kakimu yang masih aktif dan begitu lahapnya saat menyusui. Ternyata kamu kuat yah De. Tuhan kami bersyukur dan berterima kasih karena kami dianugerah anak yang kuat dan ceria ini, jadikan kami orang tua yang lebih baik dan mampu melindungi bayi kami dengan lebih baik.
Jakarta, 14 Juli 2010

No comments: