Tuesday, August 17, 2010

Jakarta oh Jakarta ( Part 3 )


Dimanakah dijakarta anda begitu menikmati jalanan yang lalu lintasnya lancar, trotoarnya bersih dan luas dengan rindangan pepohonan yang teduh sehingga saat melintasi jalan itu anda dapat berjalan pelan dan benar-benar menikmati perjalanan tanpa terganggu kemacetan?

Emang masih ada jalanan seperti itu di Jakarta?  Kalau di pinggiran Jakarta misalnya urban city kayak Tanggerang, Cikarang sih mungkin masih ada! Mungkin anda anda mengenyitkan dahi, berpikir atau membayangkan dimanakah tempat seperti ini dijakarta? Sayapun ragu anda dapat menyebutkan tempat itu.  Kalau anda di Jakarta selama liburan Lebaran, maka banyaklah jalanan di  Jakarata yang lengang dan sepi sehingga kita pasti bisa menikmati perjalanan. Kalau itu semua orang Jakarta juga dah tau. Pertanyaanku pada situasi biasa sehari-hari.

Coba anda melewati jalan dari arah Bundaran HI belok kiri ke jalan Imam Bonjol trus lanjut ke Jalan Diponegoro lurus sampai tembus di Jalan Salemba Raya. Apabila anda melewati jalan itu entah di pagi hari, sore rasanya inilah gambaran jalanan yang diidamkan oleh semua warga.  Saya selalu melewati jalan ini setiap sore dan selama 2 bulan ini saya benar-benar menikmati perjalanan pulang kantor, santai tanpa kwatir akan ketemu macet dan tentu saja sepanjang adem, jalan lebar,  bersih dengan trotoar yang lebar dan bersih dihiasi oleh pohon yang rindang.

Beberapa hari yang lalu pemandangan itu ditambahkan satu hal yaitu romantis, kenapa? Saat saya melewati jalan di dekat taman Suropati di sore itu saya melihat sepasang kekasih atau suami istri ( ngga tau jelas statusnya hehehe) berseragam putih penyapu jalanan disepanjang jalan itu berjalan dipinggir trotoar. Sang pria membawa sapu lidi ditangan kirinya sementara sang wanita membawa tempat penampung sampah ditanggan kanannya, mereka berjalan beriringan sambil bergandengan tangan. Wow pemandangan yang begitu indah menurutku karena saya melihat ada kemesraaan diantara mereka terlihat dari wajah sumringahnya dan eratnya gandengan tangan mereka. Saya membayangkan betapa mereka begitu menikmati pekerjaan mereka sebagai penyapu jalanan walaupun itu hanya ditankap dari rona bahagia diwajah keduanya.

Jalanan itu memang bersih dan penyapu jalanan selalu siap dipinggir trotoar untuk langsung membersihkan daun-daun jatuh dan sampah yang dibuang oleh pengendara yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarang di jalananan.

So guys sesekali coba melewati tempat itu dan rasakan sensasi jalanan Jakarta yang nyaman, aman, adem dan lancar dan semoga berjumpa juga dengan sepasang penyapu jalanan yang memperlihatkan romantisme jalan itu.

Jakarta, 18 Agustus 2010

2 comments:

Anonymous said...

Itu tukang sapu jalanan yang selingkuh...

Nara-Momang said...

Hahahaha, apapun statusnya dia sudah memberikan gambaran romantis di jalan itu :)