Thursday, August 19, 2010

Seberapa Asertif kah Anda?


Suatu hari selepas jam kantor atasan di kantor anda  mengajak anda ikut bergabung untuk makan bersama diluar merayakan ulang tahunnya. Saat ini anda adalah Karyawan baru yang masih dalam masa probation. Pada waktu yang sama anda sudah mengatur jadwal untuk mengantar istri anda untuk makan di luar. Kira-kira manakah yang anda pilih? 

Teman anda meminjam uang anda sebulan lalu, saat ini anda sedang butuh uang untuk suatu keperluaan mendadak dan ketika anda menemui teman anda dia bercerita tentang situasi keuangannya saat ini yang masih belum membaik sebelum anda menyampaikan tentang tujuan anda untuk  meminta uang yang dipinjamnya.

Ketika teman anda menngajak anda nonton film di XXI dia sudah memilih satu film yang diputar dibioskop yaitu film horror. Disatu sisi anda sangat takut  menonton film horror dan selalu tidak nyaman ketika nonton film horror entah di tv atau DVD. Apa yang anda lakukan?

Anda pernah menghadapi situasi di atas ? apa yang anda lakukan ? Ketika pada situasi pertama anda ikut atasan anda karena anda merasa masih dalam proses penilaian sehingga perlu mengikuti  ajakan atasan atau pada kasus kedua anda tidak jadi meminta uang  anda dan pada situasi ketiga anda ikut nonton film yang sudah dipilih oleh teman anda meskipun anda tidak merasa nyaman maka anda bukanlah seorang yang asertif. Anda mengorbankan kenyamanan anda untuk menyenangkan rekan / orang lain.  

Rasa kwatir yang berlebihan, menghindari konflik, cari aman dan tidak menyukai perubahan yang anda perlihatkan dengan sikap nurut, diam atau anda memperlihatkan melalui kemarahan, membentak merupakan tindakan yang kurang asertif .  Lalu apa itu asertif?  Dalam komunikasi ada 3 sikap  kita yang mempengaruhi cara kita bereaksi/berperilaku menghadapi kejadian sehari-hari yaitu Agresif, Submisif dan Asertif.
Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan kebutuhan, perasaan, pendapat, dan keyakinan dengan cara yang terbuka dan jujur, tanpa menunjukkan sikap yang melukai orang lain. Sedangkan submisif adalah perilaku yang lebih mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan orang lain dengan mengorbankan kebutuhan dan kenyamanan diri sendiri. Agresif adalah perilaku yang mementingkan kenyamanan diri sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Bedanya asertif dengan perilaku agresif, perilaku agresif mempertinggi diri dengan mengorbankan orang lain. Asertivitas menghasilkan outcome yang positif bagi semua pihak; tindakan agresif menghasilkan outcome yang negatif.

Budaya sungkan membuat perilaku kita mengarah pada submisif atau pasif sehingga seringkali mendorong kita untuk diam. Bahayanya adalah ketika kita diam tetapi dibelakang itu kita ngomel-ngomel dengan diri sendiri atau orang lain disekitar kita karena merasa diri jadi korban dan ketika sudah tidak tahan dengan situasi ini anda menjadi marah dan mengamuk. Padahal semuanya berbalik ke kita  yaitu pilihan sikap kita terhadap suatu situasi. Selalu ada pilihan untuk setiap reaksi kita menghadapi suatu hal, apakah kita bereaksi agresif, pasif atau berusaha asertif, karena semuanya ini adalah perilaku maka pasti bisa dipelajari. So jangan menyerah mari kita bersikap lebih asertif atau tegas.

Jakarta, 19 Agustus 2010

2 comments:

Flori said...

Mantap Kraeng Sten. Penjelasan bagus dan tentu bermakna bagi banyak orang.

Nara-Momang said...

Tks e Kraeng, senang jika dapat memberikan pencerahana dan bermakna bagi orang lain