Showing posts with label Perhatian Tulus ( Caring ). Show all posts
Showing posts with label Perhatian Tulus ( Caring ). Show all posts

Friday, February 27, 2015

Sebelum bulan Februari berakhir saya ingin sharing tentang cinta. Bulan Februari identik dengan bulan cinta dengan perayaan Valentine tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang sedunia. Banyak orang khususnya anak muda merayakan hari ini sebagai hari untuk lebih mengungkapkan cintanya kepada orang-orang yang disayanginya. Beberapa minggu lalu saya bertugas sebagai anggota tata tertib di gereja untuk misa minggu. Tugas Tatib adalah mengatur lalu lintas orang-orang yang hadir di misa ini termasuk mengantar ke tempat duduk. Saat saya sedang menunggu di depan pintu masuk turunlah dari mobil sepasang opa oma yang diantar anaknya untuk misa. Sang anak meminta saya agar mencarikan tempat duduk yang kosong untuk mereka. Opa Oma ini sudah tua sekitar 70-an, Si Oma sudah menggunakan tongkat saat berjalan dan opa berjalan dengan badan yang sudah bungkuk. Saat saya mengantarkan mereka ke tempat yang kosong ternyata hanya ada satu kursi yang kosong. Saya agak bingung siapa yang didahulukan duduk. Dengan penuh kelembutan si Oma meminta Opa untuk duduk duluan di tempat itu. "Papi saja yang duduk yah, nanti mami mencari kursi yang lain". Sang opa pun dengan lembut "Mami saja yang duduk sya yang akan cari tempat lain". Namun dengan kelembutan Oma tetap mempersilakan Opa duduk. Disitu saya terenyuh wah kedua opa oma ini masih menyisahkan cinta yang dalam satu sama lain bahkan tanpa perduli bahwa oma sudah menggunakan bantuan tongkat dia tetap mempersilakan dan mendahulukan suaminya untuk duduk namun Opapun dengan kelembutannya tetap meminta oma duduk. Inilah gambaran cinta yang tulus diantara hubungan oma opa, tidak ada yang egois, berusaha mendahulukan pasangannya. Contoh yang kecil namun menyentuh saya. Pada akhirnya salah seorang umat yang melihat hal ini dan terenyuh juga akhirnya berdiri dan mempersilakan oma oma duduk berdampingan. Thank you yah opa n oma menunjukan rasa cinta yang tulus kepada kami yang masih muda ini. Sentul City, Februari 2015

Tuesday, February 9, 2010

Sincere Caring

Seorang Bapak mendapat undangan menghadiri pernikahan anak direktur perusahaan dimana dia bekerja. Saking senangnya mendapatkan undangan tersebut Bapak tadi pulang lebih awal dan membeli celana baru sehingga dapat lebih layak pergi ke resepsi itu. Sesampainya dirumah hari sudah malam, Bapak tadi kemudian mencoba celananya dan ternyata kepanjangan 10 cm. Dia kemudian mendekati istrinya dan meminta agar istrinya memtong celana tersebut namun istrinya menyampaikan “Pak saya seharian kerja mebereskan pekerjaan rumah, cuci, setrika, ngepel, saya capek saya mau istirahat lebih awal. Bapak tadi kemudian menemui anaknya yang masih SMA dan anaknya menyampaikan “Pah, saya sedang belajar nih, besok ada kuis jadi maaf yah ngga bisa bantu. Bapak tadi kemudian menemui anaknya yang masih SMP untuk meminta hal yang sama dan anak bungsunya menjawab “Pa saya lagi bayak PR 2 mata pelajarn dan satupun saya belum menyelesaikannya, jadi saya ngga bisa moto0ngin celana papa malam ini. Karena capek Bapak tersebut akhirnya meletakan celana ini diatas meja tamu dan kemudian tidur. Tengah malam dia terbangun dan langsung ingat celana panjangnya belum dipotong dia kemudian mengambil gunting kemudian memotong celana dan setelah itu tidur kembali. Sejam kemudian istrinya terbangun dan ingat dengan permintaan suaminya dan merasa menyesal menolak permintaan suaminya, ia lalu mencari celana tersebut dan kemudia memotongnya kemudian kembali tidur. Anak pertamanya dan melakukan hal yang sama begitu juga anak bungsunya. Paginya sang bapak bangun dan langsung mandi untuk segera menghadiri acara dan saat itu istri ke Pasar dan anaknya sudah ke sekolah. Saat dia mengambil celananya sang Bapak tercengang celana panjang barunya sudah terpotong 40 cm dan sekarang tergantung seperti celana tiga perempat. Sang Bapak tersenyum dan kemudian tertawa terbahak-bahan melihat celananya kemudian dia ganti celana lain untuk dipakai ke acara resepsi ( Sumber milis Lonto Leok).

Cerita ini menginspirasi kita mengenai peran “Perhatian yang tulus” kepada seseorang yang dekat dengan kita atau memperhatikan dengan seksama pekerjaan kita. Kita sudah merasa memberi perhatian kepada orang lain namun kadang sambil lalu saja tanpa secara saksama memperhatikan apakah hal ini sudah sesuai seperti yang diinginkan oleh orang lain atau tidak. Apabila kita Kembali ke cerita inspirasi di atas situasi ini sering kali kita alami di tempat kerja juga, kita melaksanakan pekerjaan asal-asalan tanpa melihat keselurahan proses, dan tanpa melakukan pengukuran dengan teliti namun karena menganggap sudah biasa dilakukan setiap hari menjadi kurang tanggap tanpa mengecek lagi apakah hasilnya sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Memberi perhatian kepada orang lain disekitar kita dengan tulus akan menghasilakn hubungan yang harmonis untuk saling menghargai satu sama lain dan memberi perhatian terhadap pekerjaan kita dengan dengan melakukannya dengan maksimal merupakan akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa baiknya terhadap perusahaan kita. Mari kita saling meperhatikan satu sama lain dan mulailah hari ini.(Stan W.)