Friday, May 8, 2009

Tekanan Kerja

Pernah ngga merasa kantor menjadi tempat yang tidak lagi nyaman? Maksud gw dari sisi subyektif loe melihat situasi sekitar khususnya masalah-masalah pekerjaan karena adanya tekanan target yang tidak tercapai atau bos yang memandang loe kayaknya mau mengejar terus target kog ngga tercapai atau sikap rekan kerja yang tidak supportif dan resource terbatas yang loe punya terbatas. Buat gw situasi ini kadang dialami karena yang namanya dinamika kerja selalu ada pasang surutnya, saat target tercapai semuanya indah di tempat kerja, semua orang seperti tersenyum menyambut kita masuk ke ruangan kerja.

Setelah disadari hal ini banyak dipengaruhi oleh sikap kita saat menghadapi situasi tekanan kerja. Cara kita melihat hambatan dalam pekerjan akan berdampak pada sikap dan perilaku menghadapinya. Ada yang terbawa stress sehingga menambah rumit masalah atau ada yang tetap beraktivitas seperti biasa terlihat sibuk namun outputnya ngga ada hehehe atau ada yang menjadi lebih termotivasi mengatasi hal ini dan mencari cara yang lain untuk mencapainya. Pada situasi pertama, Karyawan akan cenderung mengeluh, menyalahkan situasi di luar dirinya atau mengomel orang-orang yang tidak mendukung. Kalau situasi kedua lebih banyak diam namun tetap bekerja sehingga terlihat serius namun nyatanya dia bingung dengan situasi ini. Pada situasi yang ketiga seorang Karyawan akan tetap termotivasi dan persistence mencari apa yang membuat masalah timbul dan berusaha mencari jalan lain untuk mencapainya.

Dimana sekarang anda berada, kalau saya sih berada di situasi tiga saat ini(bukan sepenuhnya sih, lebih banyak menuju kea rah ini), walaupun banyak rintangan karena keterbatasan resource namun usaha untuk maju setapak demi setapak sehingga ada progress. Beberapa hari lalu sempat pesimis banget dengan keadaan di tempat kerja ditambah permasalahn pribadi yang cukup menekan membuat tidak bersemangat melakukan pekerjan, bangun pagipun, masuk kantor telat dan ada rasa malas masuk kantor. Fokus kerja dan konsentrasiku berkurang. Saya tidak menyalahkan situasi ini karena selalu pulang malam dari kantor bukan karena tuntutan kerja namun karena toleransi dengan rekan-rekan yang lain belum pulang. Rasa itu berusaha aku buang pelan-pelan dan menata kembali pekerjaan dan melihat mana yang segera diselesaikan. Target kerja memang menantang dan perlu kerja extra untuk mencapainya karena kalau berhenti maka pencapaianpun berhenti.

Aku yakin dapat melewati fase ini dalam pekerjaanku karena dengan menghadapi fase hambatan atau tekanan dalam kerja, kita dapat belajar untuk terus berusaha, mencari jalan keluar terabik dan tetap persistence.

POSITIVE FEELING(POSITIVE THINKING)

Hari ini Sebelum pulang kantor temanku bertanya “Stan loe pernah marah ngga sih? Kog kelihatannya digodain teman-teman ngga pernah tersinggung atau ngg suka tetapi selalu ditanggapi dengan lelucon juga. Saya menimpali saja “ada 2 pilihan dalam situasi ini, kamu melihat itu sebagai suatu ejekan atau melihat sebagai perhatian dari temankita” Temanku langsung tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Lalu menimpali lagi “kamu jangan terlalu positif dong melihat sesuatu”. Saya langsung terhenyak dan mengeyitkan dahi melihat reaksi temanku ini. Dalam hati aku mebatin, temanku pasti sedang mengalami sesuatu yang membuatnya berkomentar begini.

Saya berusaha melihat sesuatu dari sisi yang positif karena buat aku pribadi kejengkelan atau marah hanya dengan suatu hal yang sepele, misalnya diejek asal-usul kita dari daerah terpencil bukanlah sesuatu yang besar. Saya berusaha membuat situasi ini menjadi lelucon dan kalau ada rekan yang seperti ini saya selalu melihatnya sebagai perhatian ke kita walaupun dengan cara yang lain. Setiap orang memiliki karakteristik pribadi yang berbeda dalam mengungkapkan perhatiannya ke orang lain.

So, mengapa menjadi aneh buat yang lain kalau melihat dari sisi yang positif yah, Erbe Sentanu di Quantum Iklas menekankan pentingnya berpikir positif namun lebih dalam dari itu adalah positife feeling. Saya mau sharing cerita tentang Jerry, beberapa waktu lalu saya menerima email ini dan seminggu lalu saat sharing di Santika, Ibu Engeline dari Carrefour Indonesia menceritakan kembali kisah Jerry ini. Semoga memberi inspirasi yah karena sayapun mendapat insight dari cerita ini. Saya tidak menerjemahkannya sehingga bisa lebih terasa feel-nya.

Jerry is the manager of a restaurant. He is always in a good mood. When someone would ask him how he was doing, he would always reply, "If I were any better, I would be twins!" Many of the waiters at his restaurant quit their jobs when he changed jobs, so they could follow him around from restaurant to restaurant ….WHY ????
Because,Jerry was a natural motivator.
If an employee was having a bad day,

Jerry was always there, telling the employee how to look on the positive side of the situation. Seeing this style really made me curious, so one day I went up to Jerry and asked him. "I don't get it! No one can be a positive person all of the time. How do you do it?"
Jerry replied, “Each morning I wake up and say to myself, I have two choices today. I can choose to be in a good mood or I can choose to be in a bad mood. I always choose to be in a good mood. Each time something bad happens, I can choose to be victim or I can choose to learn from it. I always choose to learn from it. Every time someone comes to me complaining, I can choose to accept their complaining or I can point out the positive side of life. I always choose the positive side of life." "But it's not always that easy,“ I protested. "Yes it is," Jerry said. "Life is all about choices. When you cut away all the junk every situation is a choice.
You choose……..
how you react to situations.
how people will affect your mood.
to be in a good mood or bad mood.
It's your choice how you live your life."

Several years later,
I heard that Jerry accidentally did something you are never supposed to do in the restaurant business.
He left the back door of his restaurant open….

And then ???

In the morning, he was robbed by three armed men.
They want? #123*+!@$%&*~
While Jerry trying to open the safe box,
his hand, shaking from nervousness, slipped off the combination.

The robbers panicked and shot him.

Luckily, Jerry was found quickly and rushed to the hospital….
After 18 hours of surgery….
and weeks of intensive care,
Jerry was released from the hospital with fragments of the bullets still in his body.…
I saw Jerry about six months after the accident.

When I asked him how he was,…
he replied, "If I were any better, I'd be twins. Want to see my scars?"
I declined to see his wounds, but did ask him what had gone through his mind as the robbery took place.

"The first thing that went through my mind was that I should have locked the back door," Jerry replied.

"Then, after they shot me, as I lay on the floor, I remembered that I had two choices: I could choose to live or could choose to die. I chose to live."

"Weren't you scared“ I asked?

Jerry continued, "The paramedics were great. They kept telling me I was going to be fine.”
But when they wheeled me into the Emergency Room and I saw the expression on the faces of the doctors and nurses, I got really scared.

In their eyes, I read 'He's a dead man.'
I knew I needed to take action."

"What did you do?" I asked.
"Well, there was a big nurse shouting questions at me," said Jerry.
"She asked if I was allergic to anything.”
‘Yes,’ I replied.
The doctors and nurses stopped working as they waited for my reply.
I took a deep breath….
and yelled, 'Bullets!'
Over their laughter, I told them,
'I am choosing to live. Please operate on me as if I am alive, not dead'.
Jerry lived, thanks to the skill of his doctors, but also because of his amazing attitude.
I learned from him that…..

Every day we have the choice to either enjoy our life or to hate it.
The only thing that is truly yours - that no one can control or take from you-
is your attitude,
so if you can take care of that, everything else in life becomes much easier.
Now you have two choices to make:
1. You can despite this story, or...
2. You can share it to someone you care about….
I hope you will choose #2.
(I did…..)

So teman, saya pertama kali membaca cerita ini heran banget kog ada yah orang seperti Jerry. Saya kemudian mendapatkan penjelasan lebih dalam mengenai berpikir positif dalam Buku The Secret “Law of Attraction”. Jadi jangan ragu mari tetapkan dan pilih positif thinking yang kita pilih atau positive feeling dalam melihat dan menanggapi sesuatu.

Wednesday, May 6, 2009

Kecelakaan Lalu Lintas

Minggu ini penuh dengan tantangan dan Tuhan menguatkan aku. Hari itu setelah mengambil sesuatu di Mangga Dua, bersama tunanganku aku ingin juga mengambil sesuatu di Pasar Baru. Sewaktu dalam perjalanan ini terjadilah kejadian itu. Saya mengalami kecelakaan, motor bertabrakan dengan motor lain. Kejadian itu terjadi begitu cepat, sesaat saya menyadari ada motor di depan, saya mengalami amnesia dan saat sadar saya sudah di aspal. Pertama kali saya memandang sekitar dan saya tidak tahu apa yang terjadi saya langsung sadar ada tunangaku yang dibonceng di belakang dan ternyata dia jatuh disebelah. Saya segera mendekat dengan sekuat tenaga karena belum dapat berdiri karena kakiku sakit. Setelah dekat saya perhatikan dia mengalami sakit dan kaki berdarah. Kepalanya ada rasa sakit dan tanpa membuang waktu aku langsung menyeret kaki dan mencoba mengangkatnya ketepi. Dadaku berdetak kencang setelah menyadari situasi ini dan situasi ini memang terkendali tetapi kekwatiran karena tunanganku masih mengalami sakit kepala dan mulai muntah-muntah. Dadaku tambah sesak bukan karena sakit tetapi lebih aliran darah yang mengalir lebih cepat dari biasanya. Saya segera menelpon Saudaraku untyuk mengambil motor dan menyelesaikan dengan cepat urusan dengan yang menabrak dan polisi supaya surat-surat tidak di tahan dan langsung bersama Saudaraku yang datang menuju Rumah Sakit Carolus. Saya tidak peduli keadaanku karena saya merasa tidak mengalami luka serius. Saat jatuh helm masih di kepala, kacamata juga tidak lepas saat jatuh sedangkan Tini helm-nya jatuh.

Rahmat Tuhan begitu besar saat itu karena luka kami berdua alami tidak serius dan di RS setelah mengobati luka di kaki Tini diobati dan karena masih pusing kemudian kepalanya di CT Scan dan Puji Tuhan tidak ada luka di otak hanya bengkak dan perlu bed rest. Anugerah Tuhan begitu besar saat ini karena tidak terjadi apa-apa yang serius dan Tini masih sadar. Rasa yang ada perasaan bersalah melihat penderitaanya dengan sakit kepala yang dialaminya. Penyesalan terjadi mengapa tidak pulang dulu ganti atau istirahat dulu di kos baru jalan? Selama 2 hari pertama di RS Tini begitu terlihat menderita dengan sakit kepala dan muntah. Anugerah Tuhan ternyata lebih besar karena di RS tidak terlalu mengalami banyak hambatan dan biaya yang dikeluarkan masih bisa diatasi.

Saya jadi teringat kejadian yang kualami, ini kali pertama aku jatuh dan mengalami, seperti juga tulisan sebelumnya mengenai beberapa hal yang aku benci dijalanan Jakarta, saat mengendarai motor, aku sudah berusaha dengan hati-hati, mematuhi aturan lalu lintas namun ternyata hal ini bukanlah hal yang membuat kita terbebas dari kecelakaan lalin. Satu hal yang pasti aku mesti lebih berhati-hati lagi dalam mengendarai kendaraan di jalanan Jakarta. Saya tidak mengalami trauma dengan kejadian ini namun lebih menambah konsentrasi dalam mengendarai.

Berkat Tuhan senantiasa berlimpah dalam hidupku, hambatan ini membuat aku semakin sadar akan besarnya kasih-Nya kepada aku muapun tunanganku. Perhatian rekan-rekan dan sahabat dalam situasi ini terasa begitu mendamaikan dan menguatkan. Terima kasih Tuhan untuk memberi percobaaan ini dan terima kasih menganugerahkan Sahabat, keluarga yang menguatkan kami selama seminggu ini.

Monday, April 20, 2009

KPP

2 hari ini Sabtu-Minggu, 18-19 April 2009 mengikuti kegiatan sebagai salah satu prasyarat mengikuti Pernikahan secara Katholik yaitu KPP (Kursus Persiapan Perkawinan). Sejak awal saya agak ragu-ragu dan merasa kurang mantap alias setengah hati mengikutinya karena waktunya cukup panjang dan saya pikir membosankan dan tidak terlalu berguna. Namun dorongan rekan-rekan di kantor dengan berbagai cara dari yang mendorong dengan mengomel karena saya tidak memiliki niat untuk ikut kegiatan ini di Jakarta dan ada juga yang bersemangat dan menunjukan jadwal kursus yang ada karena dia sendiri juga mengikuti juga di Paroki lain. Saya enggan karena ada pilihan lain yaitu Kursus kilat di tempat saya nantinya menikah dengan kursus beberapa jam saja.

Hari Sabtu pagi saya Bersama tunanganku memasuki ruangan kursus dan wow yang ikut banyak juga ruang serbaguna Paroki Kramat Lt. 3 penuh dengan sampai belakang. Ada 50 pasang calon pangantin yang ikut berarti ada 100 orang yang mengikuti kursus ini. Dari parkiran tadi saya sudah heran, busyet jalanan depan jalan masuk gereja penuh dengan kendaraan. Kami memilih tempat duduk ditengah dan sekilas saya memandang sekeliling hmm banyak yang ikut kursus ini, dari tampang biasa saja sampai Bertampang artis dengan penampilan yang wah. Dari yang menggunakan mobil mewah sampai berjalan kaki. Dari semua perbedaan yang ada ini ada satu kesamaan diantara peserta yang mengikuti kegiatan yaitu aura yang timbul di ruangan ini terasa aura cinta. Nah sekali lagi saya memperhatikan peserta yang duduk berpasangan hmmm tangan berpegangan atau menyentuh pundak pasangannya dan tentunya dengan wajah sumringah. Yah masuk akal yah rekan-rekan ini mengambil kegiatan ini karena Cinta untuk mengikatkan diri dalam lembaga perkawinan.

Gerah karena ruangan kursus hanya ada kipas angin tidak terlalu terasa kalah dengan lingkupan aura kasih yang terasa dari pasangan yang mengikuti kursus.. Waktu istirahat baik snack maupun makan siang masing-masing pasangan memisah dan bercengrama berdua hal ini terkesan cuek yah tetapi wajarlah lha rasa nyaman dalam diri masing-masing dan perasaan atau aura yang saya sebutkan diatas menghias sekeliling masing-masing pasangan sehingga enggan ngobrol dengan orang lain. Saat salah satu dari pasangan mengantuk karena bosan, pasangannya dengan lembut menyentuh untuk tidak tertidur.

Materi yang diberikan cukup berguna sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan perkawinan. Hal yang paling berkesan dan memberikan saya masukan dan kesadaran saya ketika sesi syarat menikah di Gereja Katholik. Banyak pasangan yang ada diruangan ini yang menikah beda Agama dan beda Gereja. Sebelum mereka mengikuti kursus ini banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dihadapi sehingga ada yang marah karena mentok. Saya mengingat persiapanku juga dan saya menyadari ternyata kesulitanku dalam persiapan tidak seberapa besar dibandingkan kesulitan pasangan yang lain. Pasangan lain memiliki masalah dari menggabungkan 2 iman yang berbeda dan mencari jalan keluar terbaik sehingga dapat menentukan pilihan menikah di Gereja Katholik, belum lagi pertentangan orang tua dalam hubungan mereka namun saya salut karena Cinta mereka yang besar menyatukan perbedaan itu dalam satu ikatan.

Saya jadi malu sendiri dengan banyaknya keluhan yang selalu kulontarkan atas kesulitan dalam persiapanku. Kesulitan itu ada tetapi kalau diselesaikan dengan baik dan komunikasi saling pengertian akan mendapatkan jalan keluar yang baik pula. Nyatanya hasil ini sudah mulai terlihat kog setidaknya materi dan nilai dan pengalaman teman-teman membuat aku semakin sadar perlu saling memahami sehingga dapat mempersiapkan dengan baik hari besar itu. Thank you untuk rekan-rekan yang sudah mendukung kami berdua menjalani ini semua God Bless you All.

Peran Otak Kanan

Pernahkah bercerita pengalaman pulang Kampung ke Ruteng? Saat cerita anda pasti mengingat kembali perjalanan tersebut dan membayangkan situasinya. Misalnya saat sekolah dulu bercerita perjalanan pulang dari St. Klaus ke kampung masing-masing dan pengalaman selama di Kampung. Proses mengingat merupakan aktivitas yang dilakukan otak kiri. Detil pengalaman yang anda ceritakan dengan bahasa yang runtut semuanya merupakan fungsi otak kiri. Mari kita kembali pada pengalaman anda pulang kampung waktu liburan sekolah, proses membayangkan situasi, bemo, bus dan teman perjalanan, membayangkan kembali keindahan pemandangan sepanjang perjalanan merupakan proses aktivitas otak kanan. Saat ditanya pemandangan yang menarik anda akan membayangkan lagi semuanya dari warna, gerakan dan hal ini khas merupakan aktivitas yang dilakukan oleh otak kanan. Begitu juga saat anda menulis cerita, proses menulis, penggunaan bahasa yang dipakai merupakan aktivitas otak kiri sedangkan proses menggali dengan membayangkan situasi dari cerita yang akan ditulis merupakan aktivitas otak kanan.

Otak manusia tediri dari 2 belahan yang secara fisiologi sama besarnya, masing-masing otak memiliki aktivitas sendiri namun pada saat kita melakukan aktivitas kedua proses di otak saling berhubungan. Otak kiri dan kanan dihubungkan dengan corpus colosum. Kerusakan corpus colosum akan membuat kita mengalami kesulitan menyebutkan sebuah benda. Misalnya ketika melihat jambu monyet kita tahu bahwa itu adalah buah jambu monyet namun yang keluar dari mulut kita bukan jambu monyet tetapi kata lain yang tidak ada hubungan dengan jambu monyet misalnya jeruk.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai perbedaan otak kiri dan kanan dan bagaimana keunggulan otak kanan, kita simak dulu yah cerita berikut ini. Disebuah rumah sakit di Amerika beberapa dokter syaraf sedang membuat rencana untuk melakukan operasi pergantian(transpalansi) otak untuk seorang warga Amerika. Siang itu mereka memeriksa 4 otak pendonor yaitu 1 dari otak orang Jepang, 1 dari otak orang Mesir, 1 dari otak orang Amerika dan 1 dari otak orang Indonesia. Para dokter memeriksa kecocokan dan tingkat kerusakan pada otak pendonor. Saat otak pendonor dari Mesir diperiksa kerusakan otak mencapai 50 %, otak orang Jepang kerusakannya mencapai 70%, otak orang Amerika kerusakan mencapai 80 %. Dari ketiga otak yang sudah diperiksa tidak ada yang cocok karena tingkat kerusakannya tinggi. Saat para dokter dilanda frustrasi mereka memeriksa otak pendonor dari Indonesia dan tim dokter melonjak gembira setelah hasil pemeriksaan otak orang Indonesia menunjukan kecocokan karena tingkat kerusakannya hanya 10%. Mereka heran kog yah bisa otaknya masih 90% berfungsi optimal dan ternyata setelah dicek orang Indonesia jarang menggunakan otaknya, hehehe. Jangan terlalu serius dong...hayo senyum.

Humor merupakan salah satu cara melejitkan kemampuan otak kanan, Btw kita akan bahas itu nanti, jadi sabar dulu coy, kita melihat perbedaan kerja otak kanan dan kiri dulu yak. Aktivitas otak kiri dan kanan dapat dibedakan sperti berikut ini :

Otak Kiri Otak Kanan
Terkait IQ Terkait EQ
Verbal, proporsional Non verbal, imaginatif
Proses arimatik Susunan spatial
Kuantitatif Kualitatif
Logika analistis Holistik-Intuitif
Serial, linier Paralel
Fokus Difus
Mencari perbedaan Mencari persamaan
Bergantung waktu Tidak bergantung waktu
Segmental Global
Pikiran konvergen Pikiran divergen
Eksplisit Implisit
Terencana, cautious Tak terencana, impulsive
(sumber Erbe Sentanu, Quantum Iklas, Elex Media Komutindo, 1997 dan Ippo Santoso, 13 Wasiat Terlarang, Grasindo, 2008)
Otak kiri dan kanan berbeda tetapi tetap saling berhubungan erat

Walaupun berbeda seperti yang saya sampaikan sebelumnya kedua belahan ini bekerja bersama-sama dan saling beriringan, satu kalipun tidak pernah on sendiri-sendiri.
Apakah kebiasaan menggunakan otak kiri dan kanan dapat diajarkan, saya yakin bisa dengan cara membiasakan diri melakukan latihan sehingga dapat meningkatkan kemampuan otak kanan. Nah bagaimana cara mengetahui anda dominan otak kiri atau kanan. Ayo lakukan tes sederhana berikut ini, ambil sebuah kertas putih lalu lobangi dengan ujung balpoint lalu gunakan lubang itu melihat sebuah benda yang jaraknya 3 meter. Peganglah kedua ujung kertas dan letakan kira-kira 50 cm di depan mata. Pelan-pelan arahkan lubang kertas tersebut ke mata anda sampai dekat dengan mata nah apa yang anda lihat? Apabila lubangnya di depan mata kiri maka anda memiliki kecendrungan dominana otak kanan begitu sebaliknya. Coba lagi cara berikut ini genggam tangan anda seperti posisi saat berdoa coba perhatikan ibu jari apa yang paling atas? Kalau jari kanan yang paling atas anda memiliki kecendrungan dominan otak kiri sedangkan apabila ibu jari kiri di atas, maka anda memiliki kecendrungan dominan otak kanan. Sekarang bercerminlah dan pandanglah wajahmu ada perubahan dari hari kemarin? hehehe just kidding bos, ini ngga ada hubungannya dengan tes tadi.

Lho kog aneh tangan yang di atas kiri kog yah dominan otak kanan, lubang kertas tadi didepan mata kanan dominan kiri, sabar bro jangan ”kesusu”(embuh aslinya bahasa dari dari mana hehe). Fungsi otak kita bersifat kontraleteral maksudnya bagian kiri tubuh kita dikendalikan oleh otak kanan sedangkan bagian kanan dikendalikan otak kiri. So masuk akal dong yah kalau banyak orang lebih cenderung menggunakan tangan kanan untuk melakukan aktivitas.
Mari kita perhatikan lagi kecendrungan belajar antara otak kiri dan kanan(pake bahasa bule dulu yang ini karena rada ngga nyambung kalau pake bahasa kita orang) :
LEFT (Analytic) RIGHT (Global)
Successive Hemispheric Style Simultaneous Hemispheric Style
1. Verbal 1. Visual
2. Responds to word meaning 2. Responds to tone of voice
3. Sequential 3. Random
4. Processes information linearly 4. Processes information in varied order
5. Responds to logic 5. Responds to emotion
6. Plans ahead 6. Impulsive
7. Recalls people's names 7. Recalls people's faces
8. Speaks with few gestures 8. Gestures when speaking
9. Punctual 9. Less punctual
10. Prefers formal study design 10. Prefers sound/music background while studying
11. Prefers bright lights while studying 11. Prefers frequent mobility while studying

Pendidikan kita di Indonesia banyak menggunakan otak kiri, contoh yang paling nyata saat anda diminta menggambar pemandangan hasilnya mengejutkan. Dari Sabang – sampai Merauke kebanyakan orang Indonesia akan menggambar Gunung kembar lalu diantara 2 gunung itu ada matahari dan di bagian depan gambar ada hamparan sawah. Padahal kalau kita coba perhatikan secara detil yah pemandangan di Irian beda dengan di Ruteng atau di St. Klaus sekalipun. Lucu juga yah hehe. Saya sering melakukan simulasi ini dalam beberapa pelatihan dan kesimpulannya seperti yang tadi saya sebutkan di atas. Bagiamana dengan anda?

Sering kebiasaan menggunakan otak kanan dicap aneh. Sejak dari keluarga, lingkungan sosial awalpun sudah mengarahkan hal ini. Mau contoh, bisa coy, sejak kecil kita selalu diajarkan apabila memberi sesuatu dan menerima sesuatu ke dan dari orang lain gunakan tangan kanan karena ngga sopan pake tangan kiri. ”Nana kalau makan pake tangan kanan, jangan pake tangan kiri ngga baik. Hal ini akhirnya membuat tangan kiri kita jadi kaku karena jarang digunakan.
Secara garis besar pendidikan kita menuntut anak-anak untuk bisa memiliki nilai yang tinggi di kelas. Kalau kembali ke pengalaman di St. Klaus sami mawon(hey bahasa apa tuh). Pagi sampai siang sekolah, sore sampai malam belajar di kelas dengan buku pelajaran. Tidak boleh membaca buku lain selain buku pelajaran dan yang namanya Novel, Majalah, Komik, Cerita Wiro Sableng, Kho Ping Ho merupakan barang haram. Saya pernah dipukul guru piket gara-gara membaca majalah di kelas saat jam belajar malam(jangan tersungging yah pak eh maksudnya tersinggung kalau ada yang tersindir, bukan maksud hati, namanya juga pengalaman masa lalu. Walaupun pernah di pukul karena membaca mjalah, ketahuan baca novel pas jam tidur siang sehingga dihukum membuat ringkasan novel yang baru separuh dibaca namun semakin getol membeli buku Wiro Sableng dan pendekar lain yang terkenal pada zaman itu. Semakin dilarang semakin getol baca sembunyi-sembunyi. Huehue jadi buka aib sendiri khan nih). Padahal novel membantu imajinasi kita dan imajinasi merupakan salah satu kekhasan aktivitas otak kanan kita. Pelajaran yang berbau peningkatan otak kanan jarang diterapkan dari musik, drama. Saya sekarang jadi menghargai banget penggagas acara saat Pesta St. Klaus ada drama mengenai kehidupan St. Klaus, ada Lomba baca Puisi, Koor. Saya masih ingat prkatek kesenian waktu SMP dengan Pak Leo sebagai gurunya. Paling menyenangkan ketika latihan vokal dilakukan di depan Gua Maria Wae Balak jadinya menggema. Suara jelek jadi bagus dong dan bukannnya latihan eh lomba menggemakan suara. Ini bukan rendevous pengalaman lama lho yah tetapi ingin menekankan bahwa musik dan latihannya merupakan cara membuat otak kanan kita berfungsi dengan optimal.

Sekarang mari kita coba mulai dengan beberapa kebiasaan unggul otak kanan dan dalam kehidupan sehari-hari

Pertama, humor, tontonan apa yang paling anda sukai saat ini di TV? Tukul dengan polah tingkah yang wagu, lugu nan lucu dengan celetukan yang cerdas atau juga acara Extravaganza melihat tingkah Tora, gilanya Indra Birowo atau melihat versi jeleknya Luna Maya dan Cathy Sharon dan centilnya Aming. Yah humor merupakan intinya. Humor menjadikan kita bisa ketawa lepas. Salah satu tokoh motivator terkenal dari Amerika Dalecarnegie menjadikan Humor sebagai salah satu pilar untuk dapat memepengaruhi dan memenangkan hati orang lain.

Dalam bukunya How to Win and Influence People Dalecarnegie menekankan bahwa dengan diselingi humor pembicaraan akan jadi lebih menyenangkan. Kog bisa humor melecitkan otak kanan yah, iyalah karena saat anda ketawa karena humor yang lucu otak kiri kita tidak berfungsi, itu berarti otak kanan dengan bebasnya menikmati kelucuan demi kelucuan, so jadilah kita menjadi orang kanan. Orang kiri(otak kiri) cenderung menganggap humor sebagai hal yang percuma, buang waktu mending melakukan hal lain yang lebih kiri(lois). Perhatikan orang-orang disekitar kita dan ahaa yang punya selera humor yang tinggi punya banyak fans lho.

Kedua, bercerita, temans, pernah ngga melakukan reuni dengan teman sekolah, teman kantor yang lama. Wah seru yah, karena selain pertemuannya, banyak cerita dari satu orang ke orang lain mengenai pengalaman masing-masing. Sewaktu pertama datang ke Jakarta saya dengan beberapa teman angkatan 95 sering berkumpul di tempat Mex di daerah Kuningan dan semalam suntuk tidak terasa karena asyiknya bercerita pengalaman waktu masih di St. Klaus dari aib sampai yang paling menyenangkan. Cerita menarik semua orang untuk terlibat, TV laku karena sinetronnya, sekarang bioskop mulai laku dengan panjangnya antrian untuk menonton film. Padahal kita tahu sinetron atau film dibuat dengan peran-peran yang diatur sengaja bukan alami seperi reality show tetapi daya pikat cerita menjadi daya tarik utama. Gosip tersebar luas kalau yang bercerita menyakinkan dengan bumbu kata-kata manis. Anda pernah baca atau dengar kepopuleran Harry Potter sehingga pengarangnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Yup cerita Harry Potter lah yang membuat J.K. Rowling terkenal di antero dunia. Waktu sekolah dulu Sejarah menjadi pelajaran favorit karena dibawakan dengan cerita. Dalam bidang pemasaran cerita memainkan peran penting. Pernah dengar pemasaran mouth to mouth(jangan ngeres dulu, coy). Berdasarkan survey saat seorang puas dengan layanan atau produk tertentu, dia akan bercerita kepada 5 orang dan saat pelanggan dikecewakan, dia akan bercerita kepada minimal 25 orang. Anda pasti akan lebih memilih referensi dari orang yang pernah menggunakan barang atau layanan tersebut untuk membeli barang dibandingkan dengan mendengar atau membaca iklan di surat kabar atau lihat di TV, Radio dong yah. Makanya sekarang banyak iklan dengan metode testimonial yaitu pengalaman seseorang yang puas menggunakan produk tertentu. Hal ini karena cerita dari teman anda menyakinkan anda tentang keunggulan produk atau layanan tersebut. Ingat Yesus Kristus mengajarkan semuanya dalam bingkai cerita yang memukai melalui perumpamaan dan kiasan yang memikat. Membaca kitab suci Mateus, Lukas, Markus maupun Yohanes ajaran Yesus dilakukan dalam cerita dan mengagumkan sekali hal-hal disekitarnya dijadikan sebagai materi untuk menyebarkan kerajaan Allah. Mari kita berlatih untuk bercerita dengan baik, ada gunanya kog, mungkin untuk menina bobokan anak, menyenangkan orang lain.

Ketiga, Simponi, hmm makanan apa lagi nih? Simponi adalah kemampuan menggabungkan pecahan-pecahan, kemampuan untuk menggabungkan ketimbang menganalisis, melihat hubungan antar bidang yang tampaknya tidak berhubungan, mendeteksi pola-pola umum ketimbang menyampaikan jawaban-jawaban khusus, menemukan sesuatu yang baru dengan menggabungkan unsur-unsur yang tidak seorangpun berpikir untuk memperbaikinya(Daniel H. Pink, Misteri otak Kanan, Think 2008). Kemampaun harmoni yang jelas terlihat saat menggambar. Intinya bukan masalah dapat menggambar dengan baik atau tidak tetapi kemampuan menggabungkan pola-pola menjadi sebuah bentuk yang berarti. Banyak orang memiliki pemikiran menggambar butuh bakat khusus tuh, saya paling suka reaksi peserta psikotes pada saat tes grafis. Ada yang dengan terang-terangan mengaku kalau tidak bisa menggambar namun karena kewajiban dalam tes harus menggambar yah di gambar juga karena memang gambar dalam tes psikologi memperlihatkan banyak hal berhungan dengan dinamika kepribadian seseorang. Diperusahaan saya sekarang ini pernah disuatu masa menangani pembuatan pakaian kerja Karyawan. Mulai desain dengan gambar, detilnya mesti digambar karena tuntutan atasan. Saya memang tidak memiliki bakat menggambar lebih senang meminta orang lain menggambar hehe dalam psikotes tentunya, tetapi karena keadaan dan tuntutan pekerjaan saya berusaha membuat desain baju kerja dan wow senang banget rasanya desain yang saya anggap biasa dan sedikit amburadul disetujui oleh atasan untuk dilanjutkan dengan pembuatan seragam di tukang jahit dan sampai sekarang desain itu masih dipakai. Orang tua sekarang mulai menyadari pentingnya kemampuan melukis, terlihat dengan mengikutkan anaknya dalam kursus melukis sampai dengan membeli buku gambar yang sudah ada sketsa untuk diwarnai. Disekolahpun pelajaran menggambar mulai dibuat sedini mungkin.

Beberapa tipe orang yang yang memiliki simponi yang tinggi :
1. Genralist yaitu Generalist adalah orang-orang yang berhasil melakukan beragam bidang/profesi sekaligus. Dalam beragam bidang itu orang tersebut berhasil dengan baik.
2. Crosser adalah tipe orang yang meninggalkan satu bidang, menyeberang ke bidang lain, dan berhasil dalam bidang baru.
3. Tricker adalah tipe orang yang gesit menyongsong ketidakurutan, ketidakteraturan, bahkan ketidak pastian. Ia bagaikan melihat sesuatu yang tidak kelihatan oleh kebanyakan orang.
4. Connector adalah tipe orang yang jago menghubungkan hal-hal yang sebelumnya tidak ada hubungan. Banyak orang menyebutnya medici effect.
5. Detector adalah tipe orang yang jeli melihat pola-pola kompleks. Ia bagaikan melihat sesuatu yang belum kelihatan oleh kebanyakan orang.

Keempat, musik, nah ini dia yang paling populer dari kemampuan otak kanan. Pernah lihat seorang konduktor, komposer musik?. Mereka menggabungkan kelompok not-not, instrumen, pemain yang berbeda dan menghasilkan suatu suara yang menyatu serta menyenangkan. Musik membuat hidup kita jadi senang, sedih, tegang, melankolis. Sehari-hari anda dikelilingi musik, kalau anda punya waktu coba nonton film ”August Rush”, hmm membuat terharu bukan karena ceritanya sedih tetapi musik yang ada dalam film tersebut sangat bagus, bagaimana seorang anak yang dianugerahi talenta musik yang begitu besar mampu menerjemahkan bunyi-bunyi disekitarnya menjadi harmonisasi yang indah kemudian memberinya ide untuk membuat komposisi musik yang indah. Coba perhatikan teman-teman kita banyak yang jadi konduktur di choir, banyak jadi solis, ikut choir. Otak kanan sangat menikmati musik sedangkan otak kiri tidak terlalu menyantap musik. Saya senang sekali kegiatan bermusik sangat didukung di St. Klaus walaupun sebatas gitar, gendang, paduan suara namun hal ini menunjukan perhatian pengelola terhadap pengembangan akvitas otak kanan. Musik melahirkan ide yang cemerlang, dilihat perkembangan piranti pemutar musik saja, tahun 80-an Sony begitu laku dengan Walkman-nya lalu disusul Discman dan sekarang semakin kecil dengan lahirnya Ipod, Flash Disk player. Anda menelpon rekan anda disambut oleh Glen Fredly, Rio Febrian, Rosa, Melly melalui RBT(Ring Back Tone) menyapa anda sebelum berbicara dengan rekan anda.
Keenam, Desain, Anda pernah membeli baju di Matahari Dept Store, Ramayana, Robinson, Pasar atau toko–toko pakaian? harganya lumayan murah bukan? dan ketika anda memasuki sebuah butik pakaian dan melihat pakaian yang sama bahannya dijual di sana pasti akan heran dengan harga yang berkali-kali lipatnya. Atau mengapa batik saat ini digandrungi semua kalangan di Indonesia. Satu kuncinya karena desain. Desain sebuah produk mempengaruhi harga apakah lebih murah atau mahal. Disain dalam bentuk paling sederhana adalah aktivitas menciptakan solusi-solusi. Disain adalah sesuatu yang dilakukan setiap orang setiap hari(Daniel H. Pink, Misteri otak Kanan, Think 2008)., waduh jadi serius gini pemaparannya pake kutipan segala, bukan sok ilmiah lho yah. Produk gaya hidup sangat dipengaruhi desain. Handphone yang didesain unik, futuristik atau mobil atau barang-barang yang didesain dengan baik akan lebih dibeli oleh konsumen yang mementingkan desain dengan harga yang lebih mahal. Beberapa perusahaan tertentu bahkan sekolah mengkhususkan dalam pengembangan desain sehinga munculnya bagian desain, jurusan desain. Buku-buku yang membahas desainpun beragam, coba anda lihat di Toko buku Gramedia betapa lakunya Serial Rumah dengan judul yang mengedepankan desain. Desain bukan lagi barang yang tidak dapat dijangkau semua orang, seperti Mr. Daniel Pink di atas mengatakan bahwa kita melakukan desain setiap hari, kita mendisain hidup kita, pekerjaan kita di kantor, sekolah maupun di rumah.
Kelima, Bermain, saat ini dimana-mana berjamur penyewaan playstation bahkan warnet yang khusus menyewakan permainan online. Apa yang terbayang dalam dirimu ketika saya menyebut kata Permainan? Hmmm hayo jangan membayangkan yang jorok yak hehe. Saya sih yakin yang terbayang adalah kegiatan yang menyenangkan. Seorang penulis Fish Philosophy menempatkan permainan sebagai salah satu pilar utama Fish Fun Spriti. Pengarang buku tersebut mengambil perbandingan pekerja di sebuah pasar ikan di New York yaitu Pike Place. Para penjual ikan disana sangat antusias dalam menjual. Pasar ikan yang dimata kita jorok, bau bagi pekerja disana dijadikan tempat yang menarik untuk dikunjungi selain untuk membeli pengunjung juga disuguhi dan dilibatkan dalam permainan yang dibuat misalnya dengan permainan melempar ikan. Setelah ditanya salah satu rahasia para penjual ikan disana adalah menjadikan pekerjaan sebagai hal yang menyenangkan layaknya seperti saat kita bermain sesuatu yang menyenangkan pasti seru.

Lihatlah industri video game sekarang ini, begitu besar pangsa pasarnya. Semua kalangan terkena wabah video game. Saat ini video game tidak lagi monopoli anak-anak tetapi juga orang tua. Industri video game di Amerika bahkan lebih gemuk dari pada indutri perfilman. Dibeberapa penelitian begitu kita berkutat dengan game tertentu(tidak semua game lho), maka anda akan mempertajam kemampuan otak kanan, terutama dalam memecahkan masalah yang menekankan pada identitas pola(Ippo Santoso, 13 Wasiat Terlarang, Elex 2008). Bermain video game meningkatkan kemampuan individu untuk untuk mendeteksi perubahan-perubahan dan lingkungan dalam kapasitasnya untuk memproses informasi secara simultan(Daniel H. Pink, Misteri otak Kanan, Think 2008).

Didunia pendidikan, pelatihan-pelatihan manajemen banyak mengadopsi permainan dalam meningkatkan konsentrasi dan mempermudah peserta untuk menangkap materi, dengan metode Experiental Learning melalui kegiatan Outbound, Outing. Dalam kegiatan ini peserta pada awalnya melakukan permainan kelompok dengan tingkat kesulitan yang beragam, setelahnya baru dilakukan debrief yang bertujuan menarik inti permainan ke nilai-nilai dalam pekerjaan atau lingkungan lainnya tergantung tujuan pelatihan. Permainan identik dengan anak-anak karena dalam permainan yang terlihat adalah perilaku seperti tanpa tekanan dan bebas.

Saat ini banyak sekolah yang mulai melirik metode ini. Anda pernah dengar bagaiman Dik Doang mengembangkan sekolah alamnya atau nonton acara kuis di TV sehingga menjadikan Tantowi Yahya dikenal sebagai presenter kuis yang paling mahal. Pernah ke Ancol, wuih untuk bisa ikut dalam satu wahana permainan saja anda mesti antri setengah sampai satu jam.
Keenam, Emphati, Mother Theresa mengabdikan hidupnya untuk membantu orang-orang miskin, tak berdaya di Calcuta India. Tanpa banyak bicara mengenai tindakannya ini namun langsung terjun untuk memahami masalah orang-orang yang ditolongnya dengan hidup bersama, berbaur dalam lingkungan tersebut. Saat kita tersentuh oleh cerita seorang teman kita atau saudara kita seolah-olah kita juga merasakan hal yang sama. Saat seseorang mengalami suatu peristiwa coba bayangkan kita berada pada posisinya. Inilah hakekat dari empati, bukan menghakimi, menuduh tetapi memahami sesuatu dari orang lain. Saat anda memiliki masalah dan bercerita kepada seseorang yang memiliki empati yang baik akan terasa lebih nyaman karena orang yang berempati mampu membaca ekspresi, gestures dan bahasa nonverbal kita. Dia peka terhadap terhadap permasalahn yang sedang kita hadapi meskipun kita tidak membicarakannya. Dalam berhubungan dengan orang lain kemampuan berempati begitu penting karena melalui empati kita dapat memahami orang lain, memahami perbedaan antara satu sama lain sehingga akhirnya kita dapat memaknai hubungan dengan orang lain sebagai hubungan yang saling menguntungkan tanpa ada yang merasa tersisih.
Ketujuh, Memaknai, hmm rada serius nih hwahwa. Melalui perenungan yang panjang inilah bagian kemampuan otak kanan yang lebih mengarahkan kita pada pencarian makna hidup. Wadoh jadi filosofis gini gw. Hayo serius lagi yak, ilustrasi yang paling terkenal mengenai hal ini adalah pengalaman dari Viktor Frankl seorang tokoh psikologi yang tetap bertahan dari siksaan Nazi. Dtengah-tengah penderitaanya dia tetap bertahan dengan tetap berusaha mencari makna dibalik penderitaan itu. Erbe Sentanu menyebut situasi ini dalam gelombang Iklas, kita menemukan bagian terdalam diri kita. Ingat juga cerita St. Fransiskus, sebagai orang kaya dia meninggalkan dunia yang begitu gemerlap untuk bertapa mencari makna hidupnya. Setiap peristiwa ada maknanya dibalik atau sebuah peristiwa pasti ada hikmahnya.

Dalam The Secret(dah baca bukunya khan atau nonton film-nya) para Contributor menekankan untuk mencapai sesuatu coba bayangkan hal itu sudah terjadi dengan cara bersyukur atau membayangkan kita sedang menggunakan atau merasakan perasaan saat menggunakan atau memiliki hal yang kita inginkan. Hal ini akan membuka energi untuk mendapatkannya.
Melalui kegiatan rohani, berdoa, ziarah kita mencoba mendekatkan diri dengan Tuhan. Beragam hal yang digunakan dari bernyanyi, merenung sampai bermeditasi. Semuanya mengarah pada usaha memaknai hidup kita.

Temans, masih banyak fungsi otak kanan yang dapat memperkaya kita dalam kehidupan sehari-hari dan perlu saya tekankan lagi otak kita memang ada dua belahan namun dalam setiap kegiatan selalu berfungsi bersama-sama tak terpisahkan.



Cara melatih otak kanan :
Eight Game
Pura-puralah menulis angka delapan tidur atau simbol ∞ di udara dengan tangan kiri atau kanan secara. Permianan ini bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan kana. Latihalah secara teratur sehingga menjadi terbiasa.

Thumb Game
Acungkanlah jempol tangan kiri dan kelingking tangan kanan sambil menyorongkan kedua belah tangan kearah kanan. Sebaliknya, acungkan jempol tangan kanan dan kelingking tangan kiri. Permainan ini bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan dan syaraf motorik kanan.

Cobalah lakukan sesautu dengan tangan kiri, misalnya menggenggam dengan posisi jempol tangan kiri paling atas. Menulis dengan tangan kiri, sikat gigi menggunakan tangan kiri. Latihlah membuat tanda tangan dengan tangan kiri.
1. Cobalah mengerjakan beberapa hal pada saat bersamaan.
2. Bacalah cerita humor dan tertawalah jika anda merasa hal itu lucu.
3. Cobalah memainkan games komputer atau main PS.
4. selingi pembicaraanmu dengan lelucon.
5. Jangan lupa selalu nikmati musik apapun. Jenis musik apapun akan sangat berguna.
6. Ikut bergabung dan nikmati kebersamaan dansa poco-poco dalam pesta.
7. Buatlah catatan dengan metode min map
8. Aktiflah dalam paduan suara di lingkunganmu dan bernyanyilah bersama.