Tuesday, November 26, 2013

Aplikasi Edukatif untuk Anak Balita anda di Smart Phone, Tablet



Menindaklanjuti  postingan saya sebelumnya berikut saya sharingkan beberapa aplikasi yang cukup edukatif untuk anak Balita anda yang dapat di download untuk dipakai di Smartphone, tablet atau gadget anda yang lainnya.
Berikut beberapa content yang menurut saya berguna dan membantu perkembangan belajar anak : 

a.    Phonic Song di Youtube, Hal pertama yang saya perkenalkan kepada puteri saya adalah content dari youtube. Beberapa content yang cocok untuk belajar bahasa inggris adalah dengan memperkenalkan Phonic song. Caranya adalah ketika masuk youtube search phonic song maka akan muncul beberapa pilihan lagu. Disini saya mengajarkan anak saya untuk mulai membaca abjad dalam bahasa inggris dengan menggunakan bunyinya dan kemudian di masing-masing abjad di hubungkan dengan satu benda sesuai dengan huruf awal benda tersebut. Lagunya yang dipakai dalam phonic song mudah dipahami dan anak saya bisa betah mendengar phonic song  sambil belajar abjad. Saat ini beberapa film yang biasa dia tonton di Tv khususnya channel anak-anak bisa di tonton melalui youtube tanpa mengubah bahasanya dari bahasa inggris ke Indonesia dan so far anak saya paham kog jalan ceritanya bahkan dia dapat sedikit-sedikit dapat menceritakannya kembali.

b.    Animal song, Animal Abc, Animal sound, ABC Flash Card. Beberapa content ini membantu untuk pengenalan huruf dan pengenalan bunyi binatang atau pengenalan bermacam-macam binatang dengan gambar yang diambil dari foto aslinya maupun gambar animasi.

c.    Phonics Island.  Ini adalah aplikasi yang saya sarankan kepada anda untuk proses belajar huruf, mengetahui nama binatang, melihat kesamaan huruf. Awalnya saya iseng download yang free hanya dari huru F, N, D, E  dan ternyata sangat menarik untuk proses belajar. Saya mencoba mengajarkan cara mainnya kepada puteri saya dan selanjutnya dia senang sekali memainkannya. Akhirnya saya download semuanya tentu saja dengan charge 2 dolar kayaknya. Dalam aplikasi games ini anak dihadapkan pada sebuah pulau dan berisi monyet dan bagian pulau-pulau itu bermacam-macam hewan tinggal sesuai abjad hewan dari A-Z, setiap huruf diwakili beberapa jenis hewan sehingga lebih variatif. Setiap area aka nada instruksi untuk memindahkan hewan ke dalam kereta dan anak diminta sabar untuk mendengar dulu instruksinya baru melakukan permianan yaitu  memindahkan binatang tersebut ke sebuah kereta yang dikendari oleh monyet. Pulau di bagi menjadi 7 bagian  atau 7 level permainan. Ketika satu level terlewati pemainnya akan dihadiahi satu stiker yang ditempelkan di dinding khusus. Saya menyarankan anda yang memiliki anak balita untuk mencoba permainan ini dan tentu saja perlu kita damping supaya dapat memahami prosesnya.  Setiap hewan yang ada bisa di klik dan akan mengeluarkan bunyinya khas hewan tersebut dan ketika berhasil akan muncul suara cara pengucapannya nama hewan tersebut. So far anak saya sangat menyukai dan menjadi hapal cara membaca misalnya elephant, pengucapannya menjadi pas dengan phonics-nya. Menariknya lagi ketika berhasil ada feedback positif dengan kata-kata excellence, great job, awesome.Hal Ini melatih anak untuk mengucapkan kata-kata positif untuk menghargai usahanya.

d.  Toys Memori. Aplikasi ini menarik untuk melatih daya ingat anak terhadap benda dan memahami bentuk yang sama. 

e.   Kids Learn to. Aplikasi ini membantu anak untuk belajar kata, belajar membaca dan membuat kata  dalam bahasa inggris. Mulai dari kata yang sederhana dan terdiri dari 3 huruf. Menariknya ketika berhasil  ada  feedback dengan kata-kata pujian sperti Awesome, excellence. 

f.    Differences. Aplikasi ini cocok untuk membantu anak bisa mencari perbedan diantara 2 image dan melatih juga ketelitian untuk melihat mana yang masih belum sama dari gambar kedua.

g.   Play Piano, Play guitar, drum atau jenis music lainnya.  Aplikasi ini membantu anak dapat berlatih bermain music dn membedakan nada. Hal ini akan melatih kepekaan music.

Apakaha anda memiliki aplikasi yang lain, sharing yuuk

Tips Menggunakan Smartphone, Tablet Secara Bijak untuk Anak Balita Anda


Berapa gadget yang anda punyai sekarang?? Saya yakin saat ini minimal anda punya 2 gadget di kantong.  Harga Gadget yang terjangkau dengan teknologi yang canggih membuat kita dapat membeli lebih dari satu gadget.  Bahkan banyak anak balita  sudah memiliki gadget yang dibelikan orang tuanya sebagai hadiah atau memang diminta oleh anaknya. Anda pernah perhatikan di tempat umum, orang tua asyik dengan gadget  dan disebelahnya anaknya juga asyik memakai gadget. Kalau di Jakarta pemandangan ini sudah semakin lumrah karean saking banyaknya anak yang memagang Gadget. Pada pertemuan keluarga orang tua sibuk ngobrol dengan sesame orang yang lain sementara anak juga asyik dengan games dalam gadgetnya.

Situasi seperti ini tidak dapat dihindari karena memang  kemajuan teknologi membuat segalanya mudah diperoleh dan menyenangkan buat semuanya baik  kita sendiri maupun anak. Kalau dulu anak menangis ditempat umum lalu orang tuanya kemudian membeli permen atau es krim untuk menenangkannya maka sekarang sudah beda banget lho. Anak menangis di tempat umum orang tua  menenangkannya dengan memberikan tab supaya anak bisa bermain game. Ada juga anak dikasih tab supaya tidak mengganggu aktivitas orang tuanya entah di rumah ataupun diluar rumah. Kalau yang ini saya termasuk pernah melakukannya he he.

Bagaimana membuat gadget yang kita berikan kepada anak kita dapat membantu dan memberikan nilai positif sehingga tidak sekedar bermain tetapi menyaring content yang digunakan bersifat edukatif dan sesuai serta mendukung proses  perkembangan dan pertumbuhan anak.

Berdasarkan pengalaman pribadi saya akan sharing bagaimana cara memjadikan Gadget sperti smartphone, tab sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk puteri saya. Sejak usia 3 tahun saya sudah memperkenalkan tab kepada anak saya. Tab mudah dipelajari oleh puteri saya karena dengan teknologi layar sentuh mudah buat anak menggunakan tab.

Pertama saya akan menyampaikan bagaimana cara saya mengatur pemakaian tab untuk anak saya. Tab yang digunakan untuk anak saya adalah tab yang saya gunaka jadi  bukan khusus dbeli untuk anak saya jadi saya perlu mengatur pemakaiannya.  
Beberapa hal yan diperhatikan ketika kita memberikan tab ataupun gadget lainnya adalah :
1.       Dampinglah anak anda ketika menggunakan tab
Lakukan pendampingan dan usahakan tetap berkomunikasi, misalnya mengajarkan cara bermain dalam aplikasi tertentu,  menanyakan apa yang sedang dimainkan, apa saja yang ada di dalam aplikasi tersebut. Buat anak yang lebih besar atau bukan balita mungkin mendampingi mereka dalam proses ini dirasa mengganggu mereka namun saya sarankan untuk anak yang baru awal menggunakan tab tetap damping. Jangan terlalu lama membiarkan anak anda bermain tab sendirian karena akan membuat dia tergantung dengan tab.

2.       Batasi waktu anak bermain tab.
Disini membutuhkan ketegasan karena biasanya anak kalau sudah bermain tab akan lupa aktu karena asyi dengan tab-nya. Apabila anak menangis karena tab-nya karena batas waktu bermain yang sudah ditentukan selesai biarkan saja dulu. Jangan memberikan tab lagi untuk menenangkan. Ada saatnya puera/I kita akan  berhenti menangis ketika tab-nya diambil. Saya pernah mengalami anak saya ngga mau berhenti main tab sampai jam 11 malam dan saya akhirnya mengambil tab meskipun dengan sedikit memaksa dan setelahnya anak saya menangis yah biarkan saja. Akhirnya juga dia tertidur dengan sendirinya.

3.      Konsisten dalam menerapkan aturan menggunakan tab.
Ketika kita sudah membuat aturan mengenai penggunaan tab dengan batasan waktu atau aturan mengenai Content yang boleh dimainkan maka laksanakan aturan itu secara konsisten untuk semua putra/i anda dan sepakati antara istri atau suami anda untuk menerapkan aturan tersebut dengan cara yang sama. Misalnya ketika  tab kita ambil karena waktu penggunaannya selesai maka lakukan dan ketika anak menangis  dan kita tidak tega kemudian memberikan toleransi dengan memberikan tab lagi untuk menenangkannya  maka jangan heran dikesempatan lain anak akan mengulang perilaku yang sama dengan menangis untuk meminta sesuatu dan akan berkembang bukan hanya untuk urusan tab namun semua hal akan dia lakukan dengan cara menangis. Karena anak belajar bahwa menangis adalah cara efektif agar orang tua mengabulkan permintaannya.

4.      Pilihlah content atau aplikasi yang sesuai usia dan content yang mendukung perkembangan belajar anak.
Saya akan membagikan beberapa content yang menurut saya sangat bermanfaat untuk perkembangan anak khususnya untuk anak yang dari awal kita biasakan berbahasa inggris. Puteri saya dari awal kami masukan ke sekolah yang bahasa pengantarnya Bahasa Inggris dan salah satu cara saya untuk membiasakan dia belajar bahasa inggris adalah dengan menggunakan tab.

Wednesday, July 17, 2013

Jadilah Contoh Integrity

Hari ini saya gregetan sekali dengan salah satu orang tua siswa magang di perusahaan kami. Saat ini saya menangani siswa magang dari sekolah SMK dan Universitas. Pagi ini salah satu orang tua siswa datang minta ijin anaknya untuk tidak hadir magang selama 2 minggu karena akan ikut tour keluar negeri bersama seluruh anggota keluarga.

Soal ijin saya tidak ada masalah sama sekali dan saya minta ijin dari sekolahnya secara resmi menyatakan siswa tidak masuk magang karena alasan tertentu. Saya berpikir bahwa siswa magang  dititipkan kepada kami untuk dididik dan tetap yang punya otoritas mengajukan ijin yah sekolah. Yang membuat saya gregetan adalah ketika sang ortu meminta saya untuk memberikan nilai yang baik kepada anaknya meskipun tidak masuk. Ortu murid tersebut dengan seenaknya mengasososiasikan hal ini dengan aturan lalu lintas harus pake helm lalu  bias dilanggardan begitu juga anaknya melanggar kesepakatan sekolah dengan perusahaan untuk hadir magang adalah hal yang wajar karena setiap peraturan masih dapat di cari celah untuk bisa dilanggar.

Dalam hati saya membatin, kalau orang tua saja sudah mengajarkan kebohongan dan secara jelas mencoba mencari cara untuk mengelabui nilai anaknya, kasihan banget anaknya menjadi korban ketidak jujuran orang tua. Saya yakin cara mendidik orang tua seperti ini akan berpengaruh pada mental anak dan perilaku anaknya di lingkungan social dan akan menetap menjadi suatu hal yang wajar juga bagi si anak untuk berbohong dan melanggar aturan.

Saya kog yah merasa tipe orang tua seperti ini menjadikan sekolah sebagai cara untuk menghindar dari tanggung jawab mendidik anak dari sisi pembentukan karakter. Asalkan secara financial bisaterpenuhi maka semuanya menjadi tanggung jawab sekolah untuk mendidik anak.

Pada akhirnya saya tetap memberikan pencerahan kepada orang tua siswa tersebut bahwa kami tidak membantu soal nilai karena itu tetap tergantung anaknya dalam pelaksanaan magang apakah sudah memenuhi persyaratan nilai dan ijin tetap sekolahlah yang akan mengajukan secara resmi dengan konsekwensi nilai disiplin kehadiran akan berpengaruh pada siswa tersebut.

Satu pelajaran buat saya sebagai orang tua juga untuk onsisten mengajarkan nilai-nilai dan prinsip yang baik  kepada anak saya. Semoga saya tetap konsisten dengan sikap ini.

Friday, April 19, 2013

SADARLAH

Posting ulang dari note FB Tuesday, December 9, 2008 at 12:37pm
Minggu kemarin ke gereja dan saat kotbah, saya terkesan dengan cerita dari Romo yang memimpin misa mengenai Kucing dan Elang. Alkisah di sebuah hutan hiduplah seekor kucing hutan. Dia berteman dengan para unggas yang ada di hutan tersebut. Kucing tersebut membuat bisnis dengan para unggas yaitu sang kucing menyediakan cacing tanah untuk unggas yang ada di hutan tersebut. Sang kucing menjual cacing itu kepada unggas dengan pembayaran dilakukan melalui sistem barter yaitu sekantong cacing yang disediakan kucing dibarter dengan satu helai bulu sayap dari unggas tersebut. Setiap unggas hanya boleh membeli satu kantong cacing sehari karena sang kucing takut kalau diberi 2 kantong para unggas nanti kecacingan. Salah satu unggas di hutan itu adalah seekor elang yang perkasa, dialah pemimpin para elang di hutan tersebut. Suatu kali sang elang memesan cacing tanah kepada kucing. Saat barter terjadi sang kucing menyerahkan sekantong cacing kepada sang elang dan sang elang kemudian mencabut salah satu buluh sayapnya untuk diserahkan kepada kucing. Sang elang kemudian dengan penasaran mulai makan cacing tersebut dan hmmmm enak banget nih rasa cacing yang disediakan oleh kucing tersebut, sang elang ingin membeli satu kantong lagi namun karena dibatasi akhirnya dia pergi. Kesokan harinya sang elang memesan 1 kantong cacing lagi. Sejak saat itulah sang elang menjadi ketagihan akan lezatnya cacing-cacing yang disediakan oleh kucing tersebut sehingga setiap hari kerjanya menunggu sang kucing membawa sekantong cacing kemudian dibarternya dengan 1 helai bulu sayapnya. Sang elang lupa dengan tugasnya sebagai pemimpin dari para elang di hutannya dan suatu hari saat kucing menyediakan lagi sekantong cacing dan elang mencabut bulunya dan ketika dia selesai melahap makanannya, sang elang baru sadar bulu sayapnya sudah mulai habis dan dia tidak dapat terbang lagi seperti elang yang lain, saat itulah sang kucing menerkamnya kemudian membawa elang tersebut ke tempat para kucing lainnya untuk disantap bersama. 

Cerita di atas kontras dengan kehidupan kita sehari-hari, betapa seringnya kita lupa diri karena terbuai oleh nikmatnya menjalankan kesukaan kita. Lupa bahaya dan resikonya, ditutupi rasa senang yang timbul dari hal tersebut dan karena sudah terbiasa menjadi otomatis dan susah kita hentikan. Awalnya hanya coba-coba kemudian berubah menjadi suatu kebiasaan. Misalnya merokok, awalnya coba-coba lalu karena merasa enak kita mengulangnnya tanpa kita sadari hal ini akan menggerogoti hidup kita dan tiba-tiba dokter mevonis terkena TBC atau nikmatnya narkoba membuat ketagihan dan tiba-tiba mngalami OD, kebiasaan kita makan-makanan enak yang berkolesterol tinggi sehingga suatu saat tiba-tiba terkena serangan jantung atau stroke. Ini kasus yang ekstrim terjadi, masih banyak kebiasaan lain yang lama kelamaan akan menggerogoti kebahagiaan kita.

Dikantor kita cuek dengan lingkungan sekitar kita, atasan sering marah kepada bawahannya tanpa alasan yang masuk akal, bawahan menjelekan atasannya, saling gosip satu sama lain sehingga menggangu kenyamanan kita sendiri karena aura negatif terasa. Dirumah seringkali berbohong dengan orang tua, istri, suami karena mengganggap masalahnya bukan masalah yang besar. Mulai dari hal kecil lalu berkembang menjadi masalah yang besar lalu dwuaaarrrrr kita jatuh entah di PHK, demosi atau ketidakharmonisan hubungan dalam keluarga.

Kembali ke cerita di atas, elang merupakan binatang yang perkasa, diantara burung matanya sangat awas dan dapat menjangkau jarak yang jauh, terbangnnya tinggi, kalau bersarang memilih tempat di atas pohon yang paling tinggi, terkamannya juga cepat dan ditakuti oleh binatang melata atau binatang lain seperti tikus atau kucing, namun dengan cara yang begitu cerdiknya kucing dapat memperdaya elang. Begitulah proses kebiasaan yang buruk terjadi, pelan-pelan merasuk dalam diri kita dan secara tidak kita sadari dikuasai oleh kebiasaan buruk tersebut sampai suatu saat akhirnya kita jatuh, disitulah baru ada penyesalan. 

Diakhir tahun seperti saat ini merupakan waktu yang tepat untuk kembali refleksi diri mengenai kebiasaaan yang saat ini mungkin tidak mengganggu namun kedepannya akan membuat kita terhambat entah kesehatan, keuangan, kehidupan rumah tangga atau pekerjaan. Secara langsung kita tidak dapat berubah namun perlu kesadaran diri untuk memeprhatikan diri kita saat ini. Hal ini akan menjadi pijakan kita untuk lebih mantap menghadap tahun depan dengan optimis.

Sadarilah hal-hal yang secara tidak kita sadari masuk dan menggerogoti diri kita pelan-pelan, kebiasaan yang kalau terus didiamkan suatu saat akan membuat kita jatuh. Mulai dari hal-hal kecil dari rumah kita masing-masing. Cobalah menyadari apa kebiasaan yang menggangu hubungan dengan ayah, ibu, saudara, istri, suami, pacar? Kalau sudah disadari mulailah melihat kebiasaan yang sama pengaruhnya di kantor, di sekolah atau dalam komunitas kita? Mari satu persatu kita perbarui, kita kurangi sehingga lama kelamaan kita menjadi pribadi yang menarik, disukai, dihormati dan tentunya hal ini akan membuka jalan sukses kita.
(Desember Ceria,Cikarang, 08 Desembr 2008)

MEMILIH KATA-KATA POSITIF ATAU NEGATIF

Ini Postingan ulang dari note di Facebook Friday, March 13, 2009 at 11:01pm

Mari kita renungkan, apabila dalam setiap tindakan kita memilih kata-kata yang negatif, maka kata-kata itu akan menempel dan menghancurkan motivasi diri kita sendiri, bahkan lebih parah lagi mungkin juga akan berdampak ke orang lain atau bisa juga beberapa generasi selanjutnya. 

Sebaliknya bila kita selalu memandang positif dan memilih kata-kata yang positif, maka ada pencerahan yang datang secara otomatis yang bisa membangun, mendukung dan meningkatkan motivasi diri. 

Sebenarnya kita sendirilah yang memilih apa yang akan kita ambil untuk diri kita kita dan orang-orang disekitar kita. 

Misalnya ada gelas yang berisi air putih bersih, dan di tangan kanan kita ada kerikil bersih dan di tangan kiri ada kerikil kotor, maka apabila kita masukan kerikil bersih ke dalam gelas itu, maka air tetap berwarna putih, tetapi bayangkan kita masukan kerikil kotor maka gelas akan segera berubah menjadi air kotor dan tidak berwarna putih lagi. Dalam kehidupan kata-kata yang kita gunakan ibarat kerikil, sedangkan air kita ibaratkan sebagai diri kita dan orang-orang dalam kehidupan kita. Apabila kita memilih kerikil kotor yang juga diibaratkan kata-kata negatif maka tidak hanya mencemari diri kita tetapi juga akan mencemari motivasi orang lain disekitar kita.