Showing posts with label Caring. Show all posts
Showing posts with label Caring. Show all posts

Thursday, March 21, 2013

KOQ


Sebulan terakhir ini kata “KOQ” lagi hits dan jadi trending topik di rumah kami. Kalau dari sisi pengertian kata, maka kata ini  adalah kata seru yang menyatakan keheranan. Benar ngga yah he he.

Puteriku yang masih berusia 2 tahn 8 bulan lah yang mempopulerkan kata ini di rumah maupun di luar rumah ketika kami bepergian. Paling banyak memang diajukan di rumah namun kalau kami keluar rumah entah jalan-jalan, ke gereja maka kata “KOQ” ini juga sering muncul sebagai kata awal dari sebuah kalimat Nadine untuk situasi yang belum pernah dilihatnya.

Kata ini sering sekali diucapkan Nadine ketika dia penasaran dan ingin tahu tentang sesuatu, misalnya “KOQ” Papa pegang Handphone? KOQ Mama pake baju itu? Kog kita ke gereja? Kog Nadine pake sandal kalau keluar rumah? Apalagi kalau nonton TV, Kog Dora jalan ke situ? Kog barney goyangnya kayak gitu? Kog kakak ikat tangannya? Atau pas nonton TV sinetron KOQ Om-nya marah-marah?

Selama ini saya mendengar cerita teman-teman saya yang sudah memiliki anak mengenai usia dimana anak-anak mempertanyakan segala sesuatu di sekitarnya. Sekarang Nadine sudah mulai dan tentu saja salah menjawab bisa berabe karena jawaban ini akan menjadi dasar dia untuk menjawab pertanyaan seprti itu dikemudian hari. Saya juga merasakan dan mengalami hal seperti ini dimana salah menjelaskan dan Nadine  mengingatnya dengan jelas.

Saya juga ngga tahu atau ngga sadar dari mana pertama kali  kata itu diperoleh anakku. Tiba-tiba saja muncul dengan kata awal Koq.

Karena saya pernah belajar tentang perkembangan anak, maka saya senang juga Nadine mengajukan pertanyaan dengan awalan Kog. Itu berarti secara umum perekmbangan otaknya berkembang pesat sehingga lebih bisa diarahkan untuk mempelajari hal lainnya dan mampu memhami situasi dan konteks yang ada disekitarnya.

Saya kembali tercengang dengan perkembangan ini, namun tetap dengan yakin memberikan yang terbaik untuk puteriku 

Monday, May 21, 2012

Bersyukur Dalam Keheningan



Suatu ketika jam tangan seorang pemuda jatuh ditengah tumpukan jerami yang banyak. Dia tidak yakin dimana jatuhnya arloji tersebut. Pemuda tersebut bingung bagaimana  mencari dan mulai dari mana mencarinya sementara tumpukan jerami itu tinggi dan cukup luas. Dia mulai mencari namun beberapa waktu kemudian dia belum juga menemukan arloji tersebut.
Selang beberapa waktu ditengah kebingungan, Pemuda tersebut duduk termenung di atas jerami dan ditengah keheningan dan ketenangan yang ada disekitar, dia mendengar bunyi detak yang menyerupai bunyi detak jarum detik dari sebuah arloji. Pemuda tersebut kemudian mencoba untuk konsentrasi dan berdiam mencoba mencari dari manakah sumber bunyi tersebut. Semakin lama dia mulai bisa mendengar dengan jelas dari mana sumber bunyi itu. Setelah yakin sumber bunyi itu kemudian dia membuka tumpukan jerami. Ketika dia membuka tumpukan ternyata benar arlojinya ada diantara tumpukan itu.
 
Rekan-rekan, kadang-kadang kita terlalu sibuk dengan kegiatan kita sehingga lupa dengan kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita. Kita terbuai dengan kebisingan dunia kita dan ketika kita mengalami kesulitan, jalan keluar yang kita cari adalah bereaksi secara sporadis dengan cara kita sendiri yang menurut kita benar. Pada akhirnya kita kebingungan karena kita tidak menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.
So, ambil waktu sebentar untuk hening, mencoba merenungkan anugerah apa yang sudah kita terima hari ini. Seperti juga jam ditumpukan jerami dengan mencoba hening untuk menemukan kedekatan dengan Tuhan dan dengan mencoba menghilangkan kebisingan disekitar kita, maka kita akan menemukan dan menyadari betapa besar anugerah Tuhan kepada kita. 

Mari kita tetap bersyukur untuk anugerah Tuhan, sekecil apapun yang kita rasakan. (Inspire by kotbah minggu, 20 Mei 2012, Kathedral Bogor)

Wednesday, February 1, 2012

Collaboration


Alkisah disebuah hutan hidup beberapa binatang yang hidup sesuai habitat masing-masing.   Suatu hari seekor rusa berjalan-jalan ditengah hutan. Sedang asyik berjalan-jalan dia melihat seekor kura-kura. Wah lamban sekali gerakan kura-kura ini, batin si Rusa. Rusa muda itu kemudian mendekati kura-kura dan kemudian dengan sombongnya ia berkata "Hei kura-kura, lamban sekali jalanmu, kapan sampai di tempat tujuan kalau kamu berjalan seprti ini, bisa-bisa kamu tidak kebagian makanan karena habis diambil temanmu yang lebih cepat. 
Saya ingin menantang kamu berlomba lari, mau ngga? Kalau kamu kalah saya akan menghukummu dengan membuat badanmu terlentang selama 2 jam namun apabila saya kalah maka saya akan menggendongmu selama 1 hari. Dalam lomba ini kita akan melewati lintasan yang melewati 4 tikungan.
Kura-kura terpaksa menyetujui lomba ini karena Rusa memaksanya. 

Saat balik ke rumah, kura-kura itu berjalan dengan muka muram karena membayangkan betapa sakitnya terlentang selama 2 jam. 5 menit saja menyakitkan apalagi 2 jam. Saat kembali ke rumahnya, seeokr kura-kura lain melihat perubahan raut muka Kura-kura temannya. "Hei teman mengapa mukamu kusut dan sedih begitu? Dengan wajah sedih Kura-kura bercerita tentang tantangan rusa dan kekwatirannya gimana bisa dia menang melawan rusa dalam hal lari. Rusa khan terkenal cepat, gesit.
Teman sang kura-kura berpikir keras mencari ide, bagaimana caranya agar dapat dapat mengimbangi sang rusa. Beberapa waktu kemudian dia menemukan suatu ide. Berdua mereka mengumpulkan beberapa kura-kura lainnya lalu membahas ide dan strategi menghadapi perlombaan lari besok melawan rusa. Masing-masing kura-kura memiliki peran dan tugas sesuai instruksi dari kura-kura yang memiliki ide tadi. 

Keesokan harinya sang rusa sudah menunggu Kura-kura di tempat yang sudah disepakati menjadi tempat start. "Hey kura-kura lamban, sudah siap kamu menerima kekalahan dan terlentang selama 2 jam? Sang kura-kura diam saja dan tidak berkomentar apapun. "Ok kura-kura mari kita mulai berlari. Rusa awalnya berlari pelan-pelan sementara Kura-kura mencoba berlari sekuat tenaga namun tetap saja tidak dapat mengimbangi larinya Rusa. Lama kelamaan Rusa sudah jauh di depan kura-kura. 
Rusa  berlari-lari sambil bersiul-siul. Ketika melewati tikungan pertama dia kaget karena kura-kura sudah 200 meter di depan dia. Rusapun berlari lebih kencang dan tidak lama kemudian dia melewati sang kura-kura dan meninggalkannya jauh dibelakang. Namun sang rusa semakin kaget ketika melwati tikungan kedua sang kura-kura sudah ada di depannya. Rusa semakin kencang larinya dan berhasil melewati kura-kura dan Rusa semakin kencang berlari ketika di tikungan ketiga kura-kura juga sudah di depannya dan ketika menjelang garis finis dia melihat kura-kura sudah ada di garis finis. Ini berarti rusa kalah. Dia tidak habis pikir bagaimana Kura-kura bisa menang. 
Setelah sampai di finis, Rusa bersiap menggendong Kura-kura namun kura-kura menolaknya dan menyampaikan bahwa dia tidak mengharapkan perlakuan semacam itu. Rusa terenyuh mendengar perkataan yang bijak dari kura-kura. Dia insyaf dan kemudian minta maaf kepada kura-kura tersebut atas kesombongannnya. 
Keesokan harinya rusa tetap penasaran bagaimana kura-kura bisa berlari secepat itu. Dia lalu menemui sang kura-kura tersebut dan bertanya tentang rahasia berlari cepat ala kura-kura. Kura-kura lalu memanggil teman-temannya yang lain lalu dia bercerita. Kami ini memang lambat kalau berjalan dan sampai kapanpun kami tidak akan menyaingi rusa dalam lomba lari namun dalam pertandingan kemarin kami membuat strategi dan berkolaborasi. Coba kamu lihat kami yang ada disini, mana yang kamu tantang untuk berlomba lari? Rusa memandang kura-kura tersebut dan dia bingung karena semua kura-kura tersebut sama warnanya. 
Kura-kura lalu melanjutkan "kami berkolaborasi menggunakan hal ini yaitu masing-masing kami bersembunyi di setiap jarak 200 meter. Pas di dekat tikungan kami muncul ke tempat perlombaan begitu seterusnya dan ada yang sudah ada di garis finis sehingga ketika Rusa sudah mendekati garis finis salah satu diantara kami keluar dari tempat persembunyian. Kami melakukan hal ini bukan karena ingin curang tetapi kami ingin agar Rusa menyadari bahwa kita berbeda dan tidak dapat disamakan satu sama lain. Rusa diam dan memahami penjelasan dari kura-kura, lalu dia minta maaf lagi.(adaptasi dari dongeng anak-anak)


Rekan, moral cerita ini adalah kolaborasi dengan anggota tim akan membuat pekerjaan kita mendapatkan hasil yang luar biasa. Masing-masing kita memiliki keterbatasan namun keterbatasan ini dapat menjadi kekuatan apabila kita bekerjasama, berkolaborasi dengan rekan lainnya. 


Kadang- kadang kita terlalu  angkuh dan merasa  paling hebat sehingga rasa-rasanya tidak butuh  orang lain untuk membantu  atau tidak membutuhkan kerjasama  dengan  orang lain dalam  menyelesaikan  pekerjaan.  Hati-hati sikap ini akan  menjerumuskan kita pada suatu kekalahan.  Ingat kita bisa menjadi superman namun akan lebih baik menjadi Superteam. 
Jakarta, Februari 2011

Tuesday, December 28, 2010

Tua Yes Renta No

Minggu tanggal 27 Desember 2010 menghadiri misa di Kramat, saya tertarik dengan kotbah khusus untuk para lansia oleh Romo. Hal ini mengingatkan ku dengan ayahku sendiri. Ide yang diambil oleh romo adalah dari sebuah tulisan di mobil tua yang dilihat di jalan, dibelakang mobil itu tertulis “Tua Yes Renta No”.

Dalam perbendaharaan bahasa Indonesia kata tua banyak berhubungan dengan usia fisik, jadi satuannya selalu hari, bulan, tahun atau juga berhubungan waktu. Sedangkan renta menunjuk pada pengertian yang lebih psikologis.

Jadi boleh saja dari sisi usia tua tetapi tidak renta dan tetap berguna buat orang lain disekitarnya serta tidak membebani. Jadi ingat penjelasan financial planner yang menjelaskan asuransi minggu kemarin. Dia menjelasakn ada 3 resiko yang diperhitungakan dalam asuransi yaitu usia terlalu pendek, setengah hidup dan hidup terlalu lama. Mengapa hidup terlalu lama alias tua masuk kategori ini? Usia terlalu lama akan membebani orang lain karena renta tidak bisa apa-apa lagi.

Sunday, August 29, 2010

Apa Intensimu?


Sekarang lagi musim orang mempertontonkan kabaikan hati dengan berbagi terhadap sesama. Benar bahwa bulan ini adalah bulan penuh berkah. So banyak orang yang menumpuk kebaikan supaya diberkahi  trus  orang-orang yang di beri berkah dapat apa yah? Gambaran menggelitik kalau kita nonton sinetron "Islam KTP",  adasatu tokoh dalam tayangan ini yang kemana-mana membawa buku catatan untuk mencatat kebaikan yang dilakukannya. tujuannya supaya dapat berkah. Gambarannya menarik dan lucu plus lugu hehehe. Gambaran inilah yang banyak ditayangkan infotainment akhir-akhir ini  si artis ini /itu bersedekah dengan membagi makanan sahur kepada anak yatim tentu saja pada saat melakukannya kamera TV ada dimana-mana. Tentu saja orang yang nonton wah artis/actor ini baik banget punya jiwa sosial. Pertanyaannya apa sih "intensi" mereka? Tentu saja kebaikan, menolong sesama, nah pernah ngga terpikirkan mengapa hanya bulan ini saja mereka melakukannya? Terjadi inkonsistensi dong yah!!??
 
Pernah mendengar kata “Intensi”, Dalam keseharian hidupku kata intensi agak jarang digunakan. Saya jadi tertarik untuk menalaah kata intensi dalam penggunaannya dibeberapa hal yang  bersinggungan dengan pengalaman hidupku sendiri.

hmm saya selalu mendengar kata itu setiap mengikuti misa. Dalam doa yang disampaikan secara umum semuanya menggunakan kata intensi tentu saja selalu diawali dengan kata intensi doa minggu ini adalah...... Mengapa dalam tradisi berdoa selalu menggunakan kata intensi?  Saya coba searching dan dapatlah penjelasan mengenai intention dari Catholik Enchyclopedia (http://www.newadvent.org/cathen/08069b.htm).  Intensi adalah Suatu tindakan  untuk mencapai suatu tujuan khusus dengan sarana tertentu. Nah mungkin dalam hal ini dao adalah sarana untuk mencapai intensi kita.

Thursday, August 12, 2010

Pengemis/Gelandangan Berpuasa?

Pagi ini saat melewati jembatan di dekat perempatan Matraman, di tepi jembatan saya melihat seorang ibu gelandangan ( pengemis ) makan nasi bungkus dengan lahapnya. Dia begitu menikmati makanan itu sehingga tidak memperdulikan ramainya jalanan desekitarnya pagi ini. Ah apakah dia tidak puasa? Hush pikiran apa tuh Sten, apakah para pengemis, gelandanangan peduli dengan hal ini, dapat makan pagi saja mungkin merupakan hal mewah buat mereka apalagi harus melakukan sahur, mereka mendapatkan makanan dari mana? Toh mereka mungkin secara fisik sudah berpuasa selama ini dengan selalu menahan lapar dan haus (saya membatin).

Monday, August 2, 2010

Tips Memaafkan


Menurut kamu apa itu baik hati? Pertanyaan itu mengagetkanku saat  Pak Paul sebagai pemimpin kebaktian hari ini menanyakan hal tersebut kepada saya? Saya tergagap menjawabnya karena tidak mengira pertanyaan itu ditujukan ke saya. Diruangan yang kecil dan di hadiri 12 orang ini saya menjawab “Baik hati itu adalah cinta tanpa syarat, memberi tanpa syarat apapaun, saya memberi bukan "karena" tetapi saya memberi meskipun? ok kalau begitu mengapa kamu berbuat baik di mata Tuhan? “Supaya masuk surga Pak” saya langsung menimpali. Kalau begitu itu bukan berbuat baik yang tulus karena masih ada syaratnya, kamu tidak mempedulikan perbuatan baik tetapi yang kamu pedulikan adalah masuk surga , jadi perbuatan baikmu masih ada syaratnya. Saya langsung kaget dengan pernyataan tersebut.


Pak Paul kemudian melanjutkan “baik di mata Tuhan karena kita mencintai Tuhan sepenuhnya”. Lalu baik terhadap orang lain atau sesama? Pasti banyak banget syaratnya yah, misalnya karena ingin dihargai orang lain, ingin dibalas dengan cara yang sama. Kalau kamu berbuat baik terhadap musuhmu apalagi berkorban untuk musuhmu itu adalah kebaikan yang sebenarnya. Aha benar juga pak Paul. Beginilah kalau doktor psikologi menjadi pewarta, mencampurkan logika dengan iman dengan penjelasan yang masuk akal. Saya masih penasaran juga, gimana prakteknya pak? Susah banget lho memaafkan orang yang menyakiti kita apalagi berkorban terhadapnya wah secara manusiawi itu berat. Pak Paul kemudian melanjutkan penjelasannya dimana intinya mengampuni, memaafkan seseorang yang sudah menyakiti kita sangatlah berat tetapi justru itulah tantangannya. Teladan Yesus yang disalibkan tetap memberikan ampunan kepada orang yang sudah menyalibkan-Nya dengan perkataan “Ya Bapa Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”, wow cinta yang penuh dan iklas.

Thursday, June 17, 2010

Ketulusan Cinta


Musim kawin alias Nikah, mungkin itu yang paling pas saya gambarkan bulan Juni – Juli. Betapa tidak beberapa orang yang saya kenal dari sahabat, rekan kerja, teman istri menjadwalkan pelaksanaan pernikahannya di bulan Juni-Juli. Saya tidak tahu apakah memang bulan Juni-Juli menjadi bulan keberuntungan. Kalau pengalaman saya sih yang nikah bulan Juli karena saat itu musim liburan jadi keluarga bisa berkumpul pada saat pelaksanaannya. Saya ngga membahas tentang musin kawin tetapi akan membahas tema yang selalu ada ketika ada perkawinan yaitu Cinta dan saya terinspirasi kisah cinta 2 orang sahabat saya yang menikah di bulan Juni 2010.

Saya kenal mereka sejak 6 tahun lalu, mulai dari proses pendekatannya, jadiannya dan lika liku proses pacarannya saya tahu. Inilah yang membuat saya terinspirasi dengan kisah mereka. Anda mungkin pernah nonton cerita Tao Ming Ze (benar ngga ejaannya???) hmm mirip begitu lah. Saya sudah mengenal mereka sejak permulaan hubungan mereka dan sampai kemudian tahun ini melangkah ke jenjang perkawinan. Niat untuk menikahpun dari rencana awalnya dilakukan jauh dari Jakarta karena faktor restu orang tua sampai kemudian disetujui dan menikah di Jakarta. Begitu besar cinta mereka sehingga badai yang menghadang dari keluarga, teman-teman mengenai hubungan mereka dapat dilalui. Apa yang dialamai tokoh "San cai"(benar ngga ejaannya!!!???) sedikitnya sudah dialami oleh sahabat saya ini walaupun tidak setragis cerita itu karena dari Sahabat saya yang pria cukup kuat dan berani mengambil sikap mempertahankan hubungannya. Ternyata masih ada cinta yang begitu besar yah. Kekuatan dan komitmen sahabat saya tersebut memberi contoh nyata bahwa perbedaan status bukan lagi menjadi hambatan yang berarti apabila kita memiliki cinta yang tulus tanpa syarat kepada pasangan kita.

Saya tidak dapat bercerita detil mengenai hal ini tetapi saya ingin mengambil sebuah inspirasi cerita dari Pengarang favorit saya Paulo Coelho saat dia menggambarkan ketulusan cinta berikut ini.

Alkisah disebuah kota kecil, ada sepasang suami istri yang sangat miskin, saking miskinnya, untuk makan sehari-hari saja seadanya. Sang suami sangat menyayangi istrinya begitu pula sang istri sangat menyayangi suaminya. Menjelang ulang tahun perkawinan, istrinya ingin sekali memberikan kado kepada suaminya begitupun sang suami. Namun karena mereka tidak memiliki apa-apa hanya berharap dan merenung apa yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan uang sehingga dapat memberikan kado istimewa kepada pasangannya dihari jadi perkawinan. Setelah bergulat dengan impian masing-masing, akhirnya sang suami memutuskan menjual jam tangan yang dipakainya untuk mebelikan kado istimewa untuk istrinya. Jam tangan tersebut merupakan satu-satunya barang yang paling berharga yang dimilikinya. Sang Istripun akhirnya memutuskan pergi ke kota lalu memutuskan untuk menjual rambutnya yang panjang ke salon. Rambut indahnyapun dipotong dan rambut ini sangat dibanggakannya selama ini.

Dihari ulang tahun perkawinan masing-masing ingin memberi kejutan kepada pasangannya dengan membawsa kado yang istimewa. Dalam suasana romantis di rumahnya yang sederhana suami istri tersebut saling menukarkan kado dan bersama-sama membuka kado yang diberikan pasangannya. Suasana romantis berubah menjadi gelak tawa ketika kado di buka, ternyata suami yang sangat mencintai istrinya membelikan istrinya sebuah sisir yang indah agar istrinya dapat menyisisr rambutnya yang indah & panjang dengan sisr baru dan sang istri membelikan sebuah rantai jam tangan baru untuk suaminya sehingga rantai yang lama dapat diganti yang baru(Paulo Coelho Books)


Sering kali pengorbanan membawa kegembiraan. Lihatlah cinta bisa memberikan apa yang paling berharga dari masing-masing untuk diberikan kepada seseorang yang paling disayangi. Bagaimana dengan anda??
Jakarta, 18 Juni 2010

Friday, June 4, 2010

Tips Menghadapi Kegelisahan Hati, Pikiran

Pernahkah anda mengalami situasi dimana anda berada di suatu ruangan tunggu di rumah sakit dan anda sedang menunggu proses operasi dari orang yang anda kasihi, baik itu Istri, Suami, Anak, Ayah, Ibu, Saudara dan seorang teman atau sahabat anda? Hmm suasana yang sangat tidak menyenangkan. Hati dag dig dug tak keruan, aliran darah begitu kencang, perasaan juga menjadi tidak enak, pikiran berkecamuk bermacam-macam dari yang paling buruk sampai alternatif ringannya. Reaksi fisiologisnya yah keringat dingin, melangkah kesana kemari tanpa jelas, mata berkaca-kaca. Rasanya waktu begitu lama berlalu dan perasaan ini semakin tidak keruan apabila waktu yang ditentukan oleh para dokter sudah berlalu dan belum ada pemberitahuan apakah sudah selesai atau tidak. Kaki cenderung melangkah dan terus menerus melonggok ke ruang operasi dan suster yang ada di ruangan pun jadi sasaran pertanyaan, “Gimana Suster Operasi sudah selesai atau belum” dan jawaban standar saja dari susternya “Tunggu saja pak, nanti kalau sudah selesai akan kami beritahu. Huh mereka ngga tau apa bagaimana bergejolaknya hati, pikiran ini!!!.

Nah rekan-rekan bagaimana yah supaya kita lebih tenang menghadapi situasi seperti ini ? Beberapa tips yang bisa di lakukan dan berdasarkan pengalamanku menghadapi situasi ini berikut ini :
1. Berdoa, yah iyalah semua orang beriman pada situasi seperti ini akan berdoa dalam hatinya agar proses operasi beralan lancar tetapi kog ngga reda juga gejolaknya. yah meskipun sudah berusaha khusyuk berdoa tetapi pikiranku mendorong secara otomatis melangkah dan melonggok ke ruang operasi yang akhirnya mengganggu konsentrasi berdoa. Menyerahkan semuanya pada penyelenggaraan Tuhan adalah cara terbaik menghadapi situasi ini karena dengan keyakinan penuh akan penyelenggaraan Tuhan dalam proses ini akan memberikan efek yang besar terhadap keyakinan kita terhadap prosesnya.

2. Duduk tenang, kemudian coba tarik napas panjang. Yah anda perlu duduk diam, kemudian tarik napas lalu keluarkan. Hal ini akan membuat kita lebih tenang. Tetapi sampai kapan proses ini berjalan, lama-lama yah capek juga lho tarik napas panjang kemudian lepaskan. Untuk sesaat proses ini cukup membantu tetapi tidak berefek dalam waktu yang lama.

3. Ngobrol dengan Saudara, teman yang sedang menunggu bersama. Ngobrol dengan saudara dapat mengalihakan pikiran kita saat menunggu proses ini namun lama kelamaan kog topiknya abis juga dan setelahnya pikiran kembali lagi ke proses tersebut dan yah tadi reaksi fisik kembali lagi mondar-mandir dan melonggok ruang operasi dengan hati yang gelisah dan kembali bertanya kepada suster jaga dan kembali mendapatkan jawaban standar ”tunggu saja pak, nanti kami akan beritahu”.

4. Online di Facebook dan baca status friendlist yang memotivasi, menyemangati, atau status yang lucu dan kadang malah tambah sedih dan akhirnya comment semua status yang update. Eits ini malah dikira aneh dan memang untuk sesaat dapat mengalihkan perhatian tetapi pikiran tetap akan terpusat pada proses dan yah tetap akan kembali lagi perasaan kurang nyaman.

5. Tips ini saya baca dari buku "The Power of Fear” dan saya mempraktekannya ketika semua langkah di atas sudah ngga mempan lagi mengatasi kegelisahaan. Saya modifikasi sedikit dengan cara saya sendiri dan apa yang saya lakukan pada saat itu. Coba Duduk atau berdiri juga ngga masalah dan mulailah merasakan apa yang terjadi dalam tubuh anda. Perasaan tidak nyaman, kegelisahaan? Yah rasakan ketidaknyamanan itu, identifikasikan letaknya, terus hadapi itu sampai anda menyatu dengan perasaan itu. Pindah ke reaksi fisik kita. Sadari itu, konsentrasi pada detak jantung yang berdegup kencang, rasakan juga keringat dingin yang keluar. Terus raakan itu secara mendalam dan hadapi itu. Hmmm rasakan detak jantung dengan meraba detak jantung kita sendiri. Ikuti semua reaksi fisik itu, coba jangan bereaksi berlawanan dan lakukan itu sampai anda menyatu dengan keadaan itu. Satu hal yang membuat kita dapat lebih tenang pada situasi ini adalah menghadapi perasaan itu. Tidak perlu memaksaakan diri untuk mengendalikan reaksi fsik. Bagaimana dengan pikiran kita? Gabungkan hal ini dengan doa karena kedua hal ini akan lebih powerfull dan berjalan beriringan ketika hati kita mulai tenang, pikiran kita juga akan mulai dapat dikendalikan dan saat itulah mulai berdoa dan menyerahkan segala sesuatunya pada penyelenggaraan Tuhan. Yakinlah kekuatan diri kita dapat mengendalikan keseluruhan proses yang terjadi dalam diri kita. Mulai dari hati, pikiran dan reaksi fisiologis atau perilaku kita serta kekuatan doa dan penyerahan total setiap masalah kita dalam penyelenggaraanTuhan.

Semoga tips bermanfaat juga buat anda dan dapat dipraktekan. Kita tidak pernah berharap akan mengalami peristiwa semacam ini tetapi in case anda mengalaminya, mengapa tidak mencobanya.
Jakarta, 03 Juni 2010

Friday, May 22, 2009

Anak yang ada di Perempatan

Malam ini saya melewati perempatan ini lagi dan masih ada saja anak-anak yang berkeliaran malam selarut ini untuk mengemis. Saya selalu terenyuh dengan melihat anak-anak ini. Salah satu anak tersebut sambil mengemis membawa 2 tusuk sate jerean ayam plus 1 arem-arem. Saya ngga tau apakah makanan itu diberikan oleh salah satu pengendara di perempatan ini atau dia membeli sendiri. Saya jadi teringat beberapa waktu lalu makan di warung Pasar genjing dan ada 2 anak kecil mengamen setelah selesai menyanyikan 1 lagu dia bukannya minta uang tetapi hanya minta makanan yang sedang kami makan. Saya ngga berpikir panjang dan langsung memberikan makanan yang masih tersisa. Kembali ke anak yang diperempatan tadi, kalau sebelumnya saya memposting betap tidak sehatnya anak-anak ini tidur subuh dan sekarang saya membayangkan lagi kalau anaka-anak tidur subuh, makanan yang mereka makan juga tidak sehat seperti yang dipegang anak tadi, bagaimana nasib mereka 5 tahun lagi? Apakah masih sekuat ini? Bayangkan sate yang dipegang anak tadi dah terkena debu saat dia bolak-balik di perempatan dan tangannya juga kotor saat dia memegang makanan tersebut. Bagimana pertumbuhan anak ini dengan makanan seperti ini? Saya masih bisa bersyukur dibesarkan dengan kesederhanaan di asrama dari SMP-SMU, makan hanya nasi plus sayur (daun singkong, kubis, kacang ijo), makan ikan asin 2 kali seminggu namun disajikan dengan sehat. Hayo dukung program agar anak-anak ini tidak terlantar dijalanan sehingga manusia Indonesia masa depan menjadi lebih baik. Apakah ada rumah penampungan sementara di Jakarta ini yang dikelola dengan baik yah?

Baru tadi malam nonton film “Where God Left His Shoes” yang memperlihatkan perjuangan seorang ayah menghindari keluarganya menginap di rumah penampungan di malam Natal. Gambaran tentang homeless saat cuaca dan salju dimalam Natal begitu nyata. Saat ini gambaran seperti ini mungkin terlihat dalam bentuk yang lain di Jakarta, saat hujan deras, banjir banyak orang menjadi gelandangan karena kehilangan tempat tinggal dibawa banjir, terbakar, digusur tanpa disediakan tempat penampungan. Walaupun hanya tempat penampungan namun pengelolaannya dilakukan dengan baik, para gelandangan di beri makan, diberi tempat tidur yang lumayan layak.

Saya kog kesannya membenarkan kegiatan mengemis yah hehehe, saya tetap tidak setuju kalau dilakukan oleh anak-anak, saya lebih menghargai pengamen karena mereka berusaha mendapatkan uang.